Gejala dan Pengobatan Penyakit Autoimun pada Anak

Tubuh manusia dibekali dengan sistem imun yang bertugas menjaga/melindunginya dari serangan penyakit, virus, serta infeksi. Namun pada beberapa kondisi bisa terjadi reaksi berlebih sehingga sistem imun yang harusnya memberi kekebalan justru berbalik menyerang karena menganggap sel-sel tubuh sebagai benda asing. 

Nah, kondisi semacam itulah yang dinamakan dengan penyakit autoimun. Selain orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalami gangguan kesehatan jenis ini. Meski belum diketahui secara pasti penyebab autoimun pada anak, genetik dianggap sebagai faktor yang paling berperan terhadap penularan penyakit ini.

Jadi jika ada salah satu anggota keluarga dengan riwayat penyakit autoimun, peluang seorang anak terserang penyakit yang sama akan semakin besar. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah diet tak sehat, lingkungan, serta kebersihan.

Anak-anak yang tinggal di negara maju juga lebih rentan terkena penyakit autoimun. Ini disebabkan oleh kurangnya paparan patogen yang berfungsi menyiapkan kekebalan pada tubuh si anak guna mengenali dan menyerang infeksi. Nah, hal ini menyebabkan sistem imun menjadi hiper-reaktif dan menyerang sel/jaringan tubuh yang sehat.

Menurut studi, ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun yang menyerang anak-anak di berbagai penjuru dunia. Beberapa yang cukup umum ditemui adalah lupus (SLE), diabetes tipe 1, juvenile idiopatik artritis, addison, multiple sklerosis, serta penyakit celiac.

 

Gejala Autoimun pada Anak

gejala autoimun pada anak

Pada dasarnya gejala autoimun pada anak bisa sangat beragam tergantung jenis penyakit dan tingkat keparahan yang diderita. Kondisi ini bisa menyerang berbagai organ tubuh seperti sendi, pembuluh darah, sel darah merah, otot, sampai pankreas. Gejalanya pun bisa tumpang tindih tergantung organ tubuh mana yang diserang. Namun secara umum gangguan kesehatan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Demam
  • Pusing 
  • Kelelahan berlebih
  • Pegal otot atau nyeri sendi
  • Rambut rontok
  • Rendahnya tingkat konsentrasi
  • Ruam kulit
  • Kesemutan di bagian kaki dan tangan
  • Penurunan berat badan
  • Mulut kering

Segera periksakan ke dokter jika kamu mendapati tanda-tanda tersebut pada adik, anak, atau saudaramu yang masih anak-anak.

Baca juga:
Dokter Dinis, Dokter yang Berdamai dengan Penyakit Autoimun
Penyakit Autoimun, Pengertian, Jenis, Gejala, Serta Kasusnya

 

Pengobatan Autoimun pada Anak

pengobatan autoimun pada anak

Pengobatan penyakit autoimun pada anak dilakukan dengan melihat jenis keluhan dan gejala yang timbul. Untuk pengambilan diagnosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi.

Sebagian orang beranggapan bahwa penderita autoimun tidak dapat sembuh. Akan tetapi pendapat ini dibantah oleh tenaga kesehatan. Anak-anak yang terkena autoimun tetap harus menjalani pengobatan secara rutin. Selain memastikan penderita bertahan lebih lama, tindakan ini juga bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih parah pada organ tubuh, mengurangi efek toksik pada obat, serta memperbaiki kualitas hidup pasien.

Ya, pendampingan psikologis pada penderita autoimun juga perlu dilakukan agar si anak tetap nyaman dan bersemangat dalam menjalani aktivitasnya meski dengan kondisi kesehatan yang kurang maksimal.

Biasanya untuk mengatasi nyeri, dokter juga akan memberikan obat pereda seperti ibuprofen dan aspirin, suntikan insulin untuk penderita diabetes tipe 1, dan kortikosteroid untuk mencegah penyakit makin parah serta memelihara fungsi organ tubuh.


Jika kamu memiliki keluarga/sahabat yang sedang berjuang dengan penyakit autoimun atau penyakit lain, kamu bisa bantu biaya pengobatan mereka dengan galang dana di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!