Kenali Penyakit Nevus, Terlihat Sepele tapi Berisiko Kanker

  • Penyakit Nevus, tahi lalat yang berisiko kanker dan komplikasi penyakit lainnya
  • Penyakit nevus bisa terjadi sejak lahir atau saat sudah dewasa (1:20.000 dari kelahiran di dunia)
  • Kisah inspiratif Bayi Ghaidan, bayi dengan Penyakit Nevus 

Penyakit nevus memang sangat jarang terdengar oleh masyarakat umum. Padahal penyakit ini membutuhkan perhatian khusus karena memiliki risiko kanker untuk orang yang memilikinya. Dalam artikel ini, kami tidak hanya akan memberikan informasi terkait penyakit nevus. Kami juga akan membagikan kisah inspiratif dari orang tua Ghaidan yang terserang penyakit nevus.

Apa itu Penyakit Nevus?

Penyakit Nevus mungkin terdengar asing bagi masyarakat umum. Namun, kalau tahi lalat atau tanda lahir hitam pada kulit mungkin Anda semua mengetahuinya. Penyakit Nevus atau Giant Hairy Congenital Melanocytic Nevus (CMN) adalah bercak hitam berbulu pada tubuh yang ukurannya sangat besar. Dalam beberapa kasus, CNM bisa memenuhi 70 persen tubuh penderitanya.

Tahi lalat biasa mungkin tidak akan memberikan dampak yang besar pada tubuh. Namun, kalau ukurannya besar dan memenuhi beberapa bagian kulit ada kemungkinan tumbuh menjadi ganas. Menurut penelitian 10-15 persen CNM berbahaya bagi tubuh.

Baca juga:
Gejala Penyakit Ganas Kanker Kulit
Kenali Penyakit Kanker Kulit

 

Gejala Penyakit Nevus

Photo credit: wikimedia.org

Tidak ada gejala pada penyakit Nevus. Bayi atau anak-anak yang terkena penyakit ini akan langsung terlihat begitu lahir. Secara umum, kulit bayi akan menghitam di beberapa bagian mulai dari wajah, dada, perut, punggung, hingga kaki.

Dari gambaran klinis ini, dokter bisa langsung melakukan diagnosis tentang keadaan bayi. Biasanya bercak nevus berbentuk kubah dan ada pula yang berkutil. Pada beberapa kasus, bercak ini terletak di bagian kaki dan berbentuk seperti huruf D. Kondisi nevus juga sebenarnya sudah terjadi sejak janin masih berada di dalam kandungan ibu dan berusia 12 minggu. Hal ini erat kaitannya dengan adanya kelainan atau dekfek ketika perkembangan embrio.

Penyakit Nevus akan terus ada hingga ia beranjak dewasa. Pada kenyataannya, anak dengan penyakit nevus ini akan mengalami dua hal berat dalam hidupnya. Pertama,tentu saja kondisi kesehatannya karena penyakit ini masih bisa membahayakan tubuh hingga tumbuh dewasa. Kedua, stigma negatif dari masyarakat terkait bercak hitam pada tubuh. Kondisi CMN ini wajib diwaspadai ketika sudah diikuti bentu atau sisi yang tidak ebraturan dan dilengkapi dengan bintik-bintik (spot) yang lebih kecil dan menyebar ke seluruh tubuh.

Selain gejala yang terlihat dari gambaran klinis, penderita penyakit Nevus juga mengalami:

  • Luka dan pendarahan pada kulit secara tiba-tiba.
  • Bercak pada kulit perlahan membesar dan warnanya semakin gelap.
  • Ada kemungkinan bercak menyebar ke bagian kulit yang masih sehat.
  • Pada bagian kulit yang gelap, penderita akan sering mengalami rasa gatal berlebih.
  • Terkadang rasa nyeri juga kerap muncul pada kulit yang memiliki bercak hitam atau sekitarnya.
  • Kulit kerap mengalami radang.
Baca juga:
Waspadai Gejala dan Penyebab Kanker Kulit
3 Jenis Serta Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai

 

Komplikasi Penyakit Nevus

Jika dilihat sekilas penyakit ini seperti tidak berbahaya. Namun, kalau sampai terjadi komplikasi bisa membuat penderitanya mengalami banyak masalah. Komplikasi pertama dari penyakit ini adalah kemungkinan besar terjadinya kanker pada kulit atau melanoma. Kalau bercak hitam terus terpapar cahaya matahari yang menadung ultraviolet serta polusi akan menyebabkan sel kanker tumbuh dan berkembang.

Komplikasi kedua adalah gangguan saraf berupa neurocutneous melanocytosis. Saat bagian bercak hitam terkena sinar matahari, produksi melanin akan meningkat tajam dan masuk ke otak atau saluran tulang belakang. Akibatnya tubuh akan mengalami gangguan saraf seperti kejang, pingsan, dan muntah-muntah. Komplikasi kedua ini rasio terjadinya hanya 7 persen.

 

Pengobatan untuk Penyakit Nevus

Secara umum, nevus tidak membutuhkan terapi kecuali memang pasien sendiri yang menginginkan nevusnya diangkat. Terapi ini juga biasa dilakukan ketika dokter mulai mencurigai perubahan nevus yang mengarah keganasan. Terapi yang biasa dipilih adalah terapi eksisi sederhana. Eksisi merupakan operasi kecil yang dilakukan dengan melakukan anastesi setempat dan bisa dilakukan oleh dokter umum tanpa harus masuk ke dalam kamar operasi.

Tindakan ini merupakan tindak medis yang cukup aman apabila dilakukan menyesuaikan standard operasional dan tingkat kesterilan yang baik. Kedua hal tersebut harus dipastikan agar tidak menimbulkan efek samping yang mengkhawatirkan setelah operasi.

Kisah Anak Penderita Penyakit Nevus

Zinedine Ghaidan Muttaqien merupakan contoh nyata 1 dari 500.000 anak di Indonesia yang terlahir dengan penyakit nevus. Sejak lahir, 70% tubuh Ghaidan sudah dipenuhi dengan tahi lalat yang terus bertambah seiring usianya bertambah. Di usia Ghaidan yang baru menginjak 3 bulan, ia sudah harus menjalani biopsi untuk menemukan perawatan seperti apa yang harus dilakukan. Dari pemeriksaan tersebut, Ghaidan dikatakan terkena  Giant Hairy Congenital Melanocytic Nevus yang berisiko menjadi kanker kulit.

Pada usia 1 tahun, Ghaidan menjalani MRI dan kembali ditemukan fakta kalau nevus-nya sudah menyebar ke bagian selaput otaknya dan menekan sebagian saraf otaknya. Tidak hanya itu, benjolan juga ditemukan beberapa bagian tubuh Ghaidan seperti di dekat pusar, rusuk atas bagian kanan, pundak, dada,punggung, dan ketiak yang harus segera diangkat.

Melalui kitabisaa.com, forum Alumni Universitas Telkom menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Ghaidan. Penggalangan dana yang bernama https://kitabisa.com/bantughaidan berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 318 juta hanya dalam dua pekan untuk diberikan ke orang tua Ghaidan untuk pengobatan.

Selama mengusahakan kesembuhan anaknya, orang tua Ghaidan membawa anaknya ke beberapa rumah sakit di Indonesia. Mereka ingin mencari second opinion agar penanganan anaknya berjalan dengan baik. Orang tua Ghaidan juga berencana membawa buah hatinya ini ke New York Amerika untuk bertemu dokter yang secara khusus menangani pasien penyakit Nevus. 

Itulah bebapa penjelasan singkat mengenai penyakit nevus. Jika kamu memiliki kasus yang sama dengan orang tua Ghaidan, kamu bisa memulai penggalangan dana pertamamu di kitabisa.com. Tidak hanya itu, kamu juga menggalang dana untuk membantu menyembuhkan penyakit lainnya.


Bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara donasi di Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini!bantu biaya rumah sakit

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *