Radang otak atau ensefalitis adalah gangguan kesehatan yang menyerang otak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya peradangan di jaringan otak. Hampir sebagian besar kasus ensefalitis terjadi akibat infeksi virus, bakteri, dan jamur.
Penyakit ensefalitis tercatat sebagai penyakit langka yang sangat berbahaya. Ketika berkembang ke arah yang lebih serius, ensefalitis dapat menyebabkan penderitanya merasa lemah dan sering kejang. Ensefalitis juga dapat menyebabkan gangguan memori, penurunan, kemampuan berbicara, perubahan kepribadian, dan kematian.
Kendati demikian, tak sedikit penderita ensefalitis sembuh total. Namun, pemulihan penyakit ini ditentukan oleh sejumlah faktor, yakni usia penderita, jenis virus yang menyerang, dan tingkat keparahan penyakit.
Gejala Radang Otak
Lantas, apa saja gelaja ensefalitis? Berikut uraiannya.
-
Demam
Gejala demam yang diderita menyerupai demam ketika flu. Seringkali, peningkatan suhu tubuh disertai dengan hidung mampet, sakit, tenggorokan serak, dan panas dingin. Bedanya, demam pada penderita ensefalitis bisa mencapai angka 39°C.
-
Sakit Kepala
Pada penderita radang otak, sakit kepala akan terjadi secara terus-menerus. Bahkan, tak jarang hal ini menyebabkan penderitanya mengalami gangguan sistem motorik, halusinasi, kejang, cepat marah, dan hilang kesadaran.
-
Mual dan Muntah
Penderita ensefalitis sering mengalami mual dan muntah lantaran pola makan yang tidak teratur.
-
Leher Terasa Kaku
Tak banyak yang tahu bahwa kinerja otak memiliki keterkaitan dengan tulang belakang. Ketika terjadi masalah pada otak, leher Anda akan terasa kaku dan keras. Hal ini menandakan bahwa otak tengah mengalami masalah.
-
Nyeri Otot dan Persendian
Kerja otak yang terganggu dapat menurunkan kinerja tulang dan otot. Alhasil, seluruh tubuh terasa nyeri. Metabolisme tubuh pun ikut terganggu.
-
Kelelahan Parah
Ketika melakukan aktivitas, penderita ensefalitis akan merasakan lelah yang berkepanjangan. Tubuh pun terasa tak bertenaga dan lesu.
Pada tingkat yang lebih serius, gejala ensefalitis dua kali lipat lebih banyak, meliputi:
- Halusinasi
- Kebingungan
- Kejang
- Hilang kesadaran
- Mudah marah
- Sensitif terhadap cahaya
- Linglung
- Penurunan kemampuan bicara dan mendengar
- Mudah mengantuk
- Kelumpuhan di sejumlah bagian tubuh dan wajah
- Disorientasi
Baca juga:
5 Makanan Penyebab Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai
Gejala Tumor Otak yang Terjadi pada Segala Usia
Penyebab Radang Otak
Pada dasarnya terdapat dua jenis ensefalitis, yakni ensefalitis primer dan ensefalitis sekunder. ensefalitis primer adalah radang otak yang muncul akibat infeksi virus secara langsung di bagian otak dan sumsum tulang belakang. Sementara ensefalitis sekunder adalah radang otak yang muncul di bagian tubuh lain kemudian menyebar ke otak.
Adapun penyebab ensefalitis, antara lain sebagai berikut:
- Virus Umum
Ada dua jenis virus umum yang sangat berbahaya karena dapat membuat kerusakan fatal pada otak, yakni Herpes Simplex Virus (HSV) dan Epstein-Barr Virus (EBV). Selain kedua virus tersebut, sebagian kecil kasus ensefalitis juga disebabkan oleh virus HIV/AIDS dan virus penyebab gondok. - Virus Masa Kecil
Dinamakan virus masa kecil karena virus ini hanya menyerang bayi atau anak-anak. Meskipun jarang, virus cacar, rubella, dan campak dapat memicu ensefalitis jika dibiarkan tumbuh. - Arbovirus
Virus Arbovirus merupakan virus yang dibawa oleh binatang. Kasus ini banyak ditemukan sejumlah negara di benua Afrika, Amerika, dan Timur Tengah. Arbovirus biasanya dibawa oleh kutu, nyamuk, ataupun serangga.
Cara Mengobati Radang Otak
Penyakit ensefalitis dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Umumnya, obat sering digunakan untuk penderita ensefalitis adalah antiperadangan dan antiviral, seperti ganciclovir, cytovene, foscarnet, foscavir, acyclovir, dan zovirax. Jenis obat tersebut dapat meredakan demam, sakit kepala, dan gejala ringan lainnya. Mengonsumsi obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter dapat mencegah penyebaran virus herpes.
Selain obat-obatan, tak jarang dokter menyarankan perawatan pendukung, seperti infus atau penggunaan alat bantu pernapasan. Pada sejumlah kasus, penderita ensefalitis dianjurkan untuk melakukan terapi okupasi, terapi fisik, terapi wicara, dan psikoterapi.
Baca juga:
Penyakit Tumor Otak Jinak
Mengenal Tumor Otak, Penyebab dan Dampaknya
Yuk, berdonasi untuk membantu mereka yang berjuang dengan penyakit radang otak. Caranya, klik gambar di bawah ini!