Polip Hidung: Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatannya

Pertumbuhan jaringan lunak abnormal pada saluran hidung atau sinus disebut sebagai polip hidung. Ukuran jaringan lunak tersebut bervariasi. Kamu bisa menjumpai polip sekecil biji jagung hingga yang sebesar buah anggur. 

Bisa dibilang, polip yang tumbuh di hidung tidak berpotensi berkembang menjadi sel kanker, sehingga cenderung tidak berbahaya. Meskipun demikian, kamu tetap perlu mewaspadai kemunculan jaringan lunak ini dan memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

Penyebab Terjadinya Polip Hidung

sakit hidung

Para ahli belum bisa menentukan sebab pasti penyakit ini. Namun, peradangan dan pembengkakan pada hidung bisa membuat penumpukan cairan lendir di rongga hidung dan sinus. Ketika hal itu dibiarkan, lambat laun sel-sel yang ada dalam hidung menurun akibat efek gaya gravitasi. Dugaan ini menjadi dasar penyebab munculnya polip.

Di sisi lain, para ahli juga meyakini pemicu polip akibat infeksi bakteri, virus, alergi, atau respons imun terhadap perkembangbiakan jamur. Kondisi tersebut sering muncul pada orang yang mengalami gangguan kesehatan seperti sinusitis kronis, alergi musiman atau rhinitis alergi, cystic fibrosis, dan asma.

 

Gejala yang Kerap Dirasakan

Meski tidak semua penderita polip di hidung merasakan tanda-tanda nyeri, kamu tetap perlu memperhatikan gejala umum yang bisa muncul, seperti:

  1. Hidung berlendir atau berair
  2. Hidung tersumbat atau terasa penuh terus menerus
  3. Kesulitan bernapas 
  4. Gangguan tidur atau mendengkur
  5. Indra penciuman terganggu
  6. Post-nasal drip, cairan hidung seolah mengalir ke tenggorokan
  7. Sakit kepala dan rasa tertekan pada kening serta wajah
  8. Muncul sensasi rasa gatal di sekitar mata

 

Faktor Risiko yang Meningkatkan Kejadian

faktor polip

Siapa saja bisa menderita polip hidung, terlepas dari usia dan kelompok ras. Beberapa faktor bisa meningkatkan kejadian penyakit ini oleh orang dengan risiko sebagai berikut.

  1. Jenis kelamin, penyakit ini lebih sering dialami oleh pasien pria daripada wanita.
  2. Mengidap asma, seperti telah disampaikan di atas, risiko penderita asma mengalami pertumbuhan jaringan lunak ini lebih besar hingga angka 20-50%.
  3. Usia, penyakit ini sering dijumpai pada pasien dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun ke atas. Anak-anak kurang dari 10 tahun terbilang jarang mengalaminya.
  4. Sensitif terhadap obat NSAID atau antiinflamasi nonsteroid. Ada sekitar 8-26% pasien polip pada hidung yang terdeteksi mengalami intoleransi terhadap obat-obatan NSAID, seperti aspirin dan ibuprofen.
  5. Intoleransi alkohol. Penelitian mengungkapkan 50% pengidap polip cenderung memiliki intoleransi alkohol. Bagi mereka yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan, otomatis risiko mengidap polip ini juga meningkat.

 

Pengobatan Polip Hidung

Sebelum itu, kamu perlu tahu apa tujuan utama pengobatan polip pada hidung, yaitu mengurangi ukuran polip atau menghilangkannya sama sekali. Terapi obat-obatan lebih diutamakan untuk penanganan jangka panjang. Opsi operasi bisa jadi alternatif, tetapi hasilnya cenderung tidak permanen karena polip bisa muncul lagi sewaktu-waktu.

  1. Terapi obat-obatan
    Beberapa jenis obat-obatan yang bisa membantu pengecilan polip atau menghilangkannya adalah:
  • Kortikosteroid hidung, berupa cairan semprot untuk mengurangi pembengkakan sebagai akibat peradangan.
  • Kortikosteroid oral dan suntik, dilakukan ketika pilihan pertama tidak efektif. 
  • Obat sinusitis kronis, mengobati sinusitis yang dialami pasien.
  • Pengobatan lain dengan resep antibiotik dan antihistamin guna pencegahan infeksi berulang dan penanganan alergi.
  1. Operasi
    Ada beberapa teknik pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat polip pada hidung, tergantung pada besar kecilnya ukuran polip. Teknik polipektomi dipakai untuk memotong dan membuang jaringan lunak di hidung, termasuk kelebihan lendir. Sementara, operasi endoskopi sinus diterapkan pada polip berukuran besar.
  1. Pengobatan di rumah
    Kamu juga bisa melakukan perubahan gaya hidup sebagai pengobatan polip di rumah. Diawali dengan menghindari pencetus alergi, asma, dan iritasi hidung, hingga menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan rumah.

Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan