Kanker nasofaring ialah salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai. Untuk mengobatinya, dibutuhkan pemeriksaan untuk menyesuaikan letak kanker, stadium kanker, kondisi pasien, serta riwayat penyakitnya. Kanker ini bisa menyebabkan komplikasi dan membahayakan organ-organ yang berada di dekatnya. Oleh karena itu, kanker pada nasofaring harus ditangani secepat mungkin.
Bagaimana pengertian, gejala, dan penyebab dari kanker ini? Ayo, simak pembahasan ringkasnya di bawah ini.
Pengertian dari Kanker Nasofaring
Kanker ini merupakan jenis kanker yang menyerang lapisan luar nasofaring pada tenggorokan. Nasofaring terletak di atas tenggorokan dan berada di langit-langit mulut serta belakang hidung. Jenis kanker ini banyak menyerang orang-orang dari ras mongoloid, misalnya Hong Kong, Tiongkok, Korea, Malaysia, Thailand, India, dan Indonesia. Kanker pada nasofaring diturunkan secara genetik. Sementara itu, ras kulit putih jarang ditemukan mengalami kanker ini.
Kanker ini juga dikenal dengan nama kanker THT. Untuk mendiagnosis kanker pada nasofaring, dibutuhkan tes seperti pemeriksaan fisik, biopsi, dan nasofaringoskopi. Tingkat keparahan kanker juga bisa diperiksa dengan CT scan, MRI, foto rontgen, dan pencitraan tomografi emisi positron. Dari hasil yang didapat, dokter dapat menentukan tingkat keparahan kondisi pasien, mulai dari stadium 0 hingga stadium 4.
Bagaimana Gejalanya?
Ada beberapa gejala dari kanker pada nasofaring. Pertama, ada pembengkakan di bagian leher. Nasofaring memiliki banyak kelenjar getah bening. Oleh karena itu, kelenjar getah bening dapat menyebar secara cepat di bagian leher. Dikutip dari ahli onkologi leher dan kepala, Zhang Feng, mengatakan sebanyak 60―80 persen pasien mengalami hal tersebut.
Gejala lain yang patut dicurigai adalah mimisan. Mimisan yang terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan bisa jadi disertai dengan gejala lain. Munculnya darah pada saliva juga perlu diperhatikan. Kemudian, pendengaran berkurang juga berujung pada ketulian. Hal ini karena daerah pendengaran dan rongga hidung saling terhubung dengan saluran.
Pengidap kanker ini juga bisa mengalami kerusakan saraf kranial. Hal ini diakibatkan oleh saraf di sekitar rongga hidung yang tertekan tumor dan menyebabkan kerusakan pada saraf lain. Pandangan juga bisa terpengaruh dan membuat penglihatan tampak berbayang.
Baca juga:
Kenali Atresia Esofagus, Kelainan di Saluran Tenggorokan
7 Pengobatan Rumahan untuk Radang Tenggorokan
Apa Saja Penyebabnya?
Penyebab timbulnya karsinoma nasofaring masih belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat dugaan bahwa kanker ini berhubungan dengan virus Epstein-Barr. Virus ini dapat menyebar melalui air liur dan melalui kontak langsung ke benda atau orang terkontaminasi. Kontaminasi EBV pada sel nasofaring mengakibatkan pertumbuhan sel yang tak normal.
Adapun beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker ini, yaitu faktor usia. riwayat kesehatan, dan pola hidup. Kebanyakan orang berusia antara 30 hingga 50 tahun mengalami kanker pada nasofaring. Selain itu, riwayat kanker ini dalam keluarga dapat memicu perkembangannya. Pola hidup yang tak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan menyantap makanan yang diawetkan dengan garam juga bisa meningkatkan risiko kanker ini.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!