Lima perempuan ini energinya luar biasa. Dengan daya yang dipunya, mereka menggunakannya untuk turut membantu sesama. Hasilnya, tak hanya sekedar membantu, mereka juga mampu menggerakan lebih banyak perempuan muda lainnya untuk mau peduli. Menggunakan situs penggalangan dana kitabisa.com, mereka menujukkan diri sebagai sosok perempuan muda yang peka dan peduli pada masalah-masalah sosial di sekitarnya dan mengajak lebih banyak orang untuk turut membantu.
Siapa saja mereka? Ini dia, 5 perempuan muda yang mampu menggerakan banyak orang untuk turut peduli pada sesama.
- Mesty Ariotedjo
Mesty adalah seorang dokter, pemain harpa, bintang iklan dan filantropis. Mesti menginisiasi Children in Harmony, malam amal untuk anak-anak di Desa Ruteng, Flores, NTT agar kebutuhan pendidikan mereka memadai. Melalui kitabisa.com/ruteng, Mesty berhasil mengumpulkan hingga 260 juta rupiah untuk anak-anak di Ruteng. Mesty juga mendirikan WeCareId, satu ruang crowdfunding untuk kesehatan.
2. Caroline J. Monteiro
Aktifis perempuan dan produser film dokumenter yang biasa dipanggil Olin ini, mengajak publik mengupayakan beasiswa bagi survivor kekerasan seksual asal Flores melalui kitabisa.com/beasiswaati. Olin yang bertemu Ati dalam salah satu perjalanannya membuat film itu kagum dengan ketangguhan dan semangat hidup Ati. Berkat upayanya, Ati mendapatkan beasiswa hingga 22 juta rupiah untuk terus melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi.
3. Sri Lestari
Wanita yang biasa dipanggil Mbak Sri ini sangat luar biasa. Sri kehilangan kakinya ketika usianya 23 tahun karena lumpuh. Namun tak ada yang membatasinya untuk berbagi. Sri telah berhasil melakukan perjalanan Aceh-Jakarta dan Manado-Makassar dengan sepeda motornya. Bukan perjalanan biasa, Sri akan berbagi motivasi pada kawan-kawan yang juga divabel di tiap kota yang disinggahi. Melalui kitabisa.com/perjalananmbaksri, ia berhasil mengajak puluhan orang untuk turut membantu perjalanan inspiratifnya.
4. Yeyen Nursjid
Sehari-hari, Yeyen adalah seorang wirausaha kerajinan etnik khas Indonesia. Ia senang berbagi cerita sehari-hari melalui laman facebook-nya. Yeyen memang senang member nilai lebih pada apa yang dilakukannya. Termasuk ketika ia berbagi kisah Kakek Timin, pedagang keliling 84 tahun yang memikul dagangan kelontong di sekitar rumahnya. Melalui kitabisa.com/kakektimin, Yeyen mengajak orang-orang unutk turut meringankan beban Kakek Timin dengan berdonasi. Aksinya sederhana, hanya dengan membagi ajakannya di sosial media. Hasilnya luar biasa, kini Kakek Timin lebih nyaman berjualan dengan grobak barunya.
5. Dina Ramadhani
Dina, seorang pegawai swasta yang berbagi kisah tentang Bu Ani, seorang pemulung yang ditahan bos lapaknya. Ia menuliskannya di laman sosial media seperti facebook, twitter, path, dan line. Kisah Bu Ani menarik perhatian banyak pengguna sosial media. Untuk sekedar memberi like dan membagikan kisah Bu Ani hingga banyak tersebar. Ingin membantu lebih, Dina berinisiatif menggalang dana melalui kitabisa.com/tolongibuani. Dukungan dan bantuan yang diberikan sangat besar, 25 juta rupiah terkumpul dari 133 donatur yang ingin menolong Bu Ani.
Aksi yang mereka lakukan sederhana. Tapi dampaknya luar biasa. Memperingati sumpah pemuda, semoga lima perempuan muda ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan muda lainnya. Selamat Hari Sumpah Pemuda!