Yolandi (30) memiliki fisik yang kurang normal. Sejak lahir ia terkena polio atau poliomyelitis yang menyebabkan kedua kakinya cacat. Ia membutuhkan alat bantu untuk berjalan. Namun, keterbatasan fisik tidak membuatnya berhenti berjuang untuk bisa bertahan hidup.
Ia berusaha hidup mandiri dengan berprofesi sebagai pemulung. Sudah sejak tahun 2001 profesi pemulung ini digelutinya. Ia harus berjalan kaki sejauh 15 – 20 km per harinya. Hal tersebut tentunya tidak mudah mengingat kondisi kakinya yang terkena polio. Selain berjalan, Yolandi juga harus membawa karung-karung berisi barang rongsokan yang ia kumpulkan.
“Pundak saya sakit. Badan sepertinya gak kuat. Saya juga sering terjatuh. Beruntung, selalu ada orang yang menolong saya,” kenang Yolandi.
Kesulitannya berkurang karena Yolandi dipinjami gerobak oleh majikannya. Ibunya, Mumun yang sudah berusia 70 tahun menemani Yolandi memulung setiap harinya. Beliau bertugas untuk mendorong gerobak. Rata-rata per harinya mereka mendapatkan 20 ribu hingga 50 ribu rupiah. Bahkan mereka pernah hanya mendapatkan 10 ribu rupiah saja.
Saat mencari barang bekas, Yolandi juga sering menerima caci-maki dari orang yang dilewatinya. “Ada yang ngomong, ‘Udah kaki pincang, gembel, ngapain jadi pemulung.’ Tapi semua umpatan itu tak pernah saya masukkan hati. Saya tak mau menyerah,” ujar Yolandi.
Ayah Yolandi, Pak Benjol berusia 55 tahun. Beliau sudah tidak dapat melihat karena katarak atau glaukoma yang dideritanya. Karena itu, kini Yolandi dan ibunyalah yang menjadi tulang punggung keluarga. Mereka harus menghidupi sang ayah dan empat orang keponakan. Enam tahun lalu, adik Yolandi yang merupakan ayah dari empat orang keponakannya pergi meninggalkan mereka.
Relawan PutusUratMiskin kemudian berinisiatif galang dana untuk membelikan sepeda motor difabel supaya Yolandi bisa berhenti memulung. Mereka membuat halaman galang dana di kitabisa.com/motoruntukyolandi. 111 #OrangBaik berpatungan mengumpulkan dana 22 juta rupiah untuk bantu Yolandi.
Kini Yolandi dan Ibunya bisa berhenti memulung. Yolandi berprofesi sebagai penjual sayur dengan menggunakan motor hasil patungan netizen.
*Kalian ingin ikutan bantu Yolandi lainnya di luar sana?