Rote Ndao, kabupaten yang terletak di pulau paling selatan Indonesia, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Salah satu desa di sana, yaitu Desa Tebole merupakan desa yang lebih tertinggal dari yang lainnya di Kabupaten Rote. Hanya terdapat satu SD dan SMP disana, dengan jarak hingga 8 KM dari pemukiman warga.
Namun, walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh, semangat anak-anak untuk mendapat pendidikan sangatlah tinggi. Mereka berjalan menuju sekolah tanpa alas kaki. Alasannya sederhana, “takut rusak kalau dipakai di jalan kak, supaya di sekolah tetap bersih”. Pukul 07.00 pagi mereka sudah sampai di sekolah dengan tujuan yang sama, “ingin pintar”.
Sayangnya, semangat mereka untuk belajar kerap kali terhalang oleh terbatasnya fasilitas yang tersedia, misalnya adalah buku, tas, sepatu sekolah, alat tulis dan alat mewarnai.
Tim KKN Rote Ndao UGM 2016 kemudian mengadakan program Serbu Rote (Seribu Buku untuk Rote). Program tersebut dibentuk untuk bantu mewujudkan Indonesia yang berpendidikan dan berwawasan nusantara. Membaca buku merupakan salah satu cara untuk menambah wawasan. Oleh karena itu mereka berniat untuk membentuk minat membaca anak usia dini.
Mereka juga membuat halaman galang dana di kitabisa.com/asadiujungnegeri. Berhasil terkumpul dana lebih dari 8 juta rupiah dari puluhan #OrangBaik.
Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk menunjang fasilitas pembelajaran, seperti membeli 160 buah tas, buku mewarnai, alat tulis serta perlengkapan Taman Bacaan SDN Nitanalain, Rote Selatan.
*Kalian ingin bantu pendidikan anak di pelosok daerah lainnya?