Zakat maal merupakan suatu perintah untuk memberikan sebagaian harta yang dimiliki kepada golongan yang berhak menerimanya. Penting bagi muslim untuk mengetahui nisab zakat maal.
Sebagaimana perintah Allah SWT yang lain, zakat maal juga memiliki dasar hukum, syarat, serta aturan-aturan dalam pelaksanaaannya. Adapun salah satu bahasan penting yang perlu diperhatikan sebelum mengeluarkan zakat maal adalah nisab atau batas minimum harta dikenakan wajib zakat.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah macam-macam harta yang wajib dizakati serta nizab zakat maal dari masing-masing harta tersebut.
Emas, Perak, dan Uang
Syarat wajib zakat untuk emas adalah ketika sudah mencapai 85 gram (20 dinar) dan telah dimiliki selama satu tahun atau lebih. Sementara, nisab dari perak adalah 600 gram (200 dirham) dan telah mencapai haul (satu tahun). Ini artinya, apabila Anda memiliki simpanan emas atau perak yang besarnya sudah melebihi nisab dan disimpan selama satu tahun atau lebih, wajib bagi Anda untuk mengeluarkan zakat sebesar 2,5%. Hal ini telah diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib RA berikut ini, bawasannya Rasulullah SAW besabda, yang artinya:
“Bila engkau memiliki dua ratus dirham dan telah berlalu satu tahun (sejak memilikinya), maka padanya engkau dikenai zakat sebesar lima dirham. Dan engkau tidak berkewajiban membayar zakat sedikit pun–maksudnya zakat emas- hingga engkau memiliki dua puluh dinar. Bila engkau telah memiliki dua puluh dinar, dan telah berlalu satu tahun (sejak memilikinya), maka padanya engkau dikenai zakat setengah dinar. Dan setiap kelebihan dari (nisab) itu, maka zakatnya disesuaikan dengan hitungan itu.” (HR. Abu Daud)
Zakat ini berlaku juga bagi harta simpanan yang berupa uang, tabungan, atau investasi. Untuk perhitungan nisabnya, besarnya disesuaikan dengan harga 85 gram emas pada saat itu. Jadi semisal harga emas saat ini Rp 589.600/gram, maka nisab zakat maal nya adalah Rp50.116.000. Ingat ya, hanya harta yang tersimpan, bukan harta yang digunakan.
Harta Perniagaan
Harta perniagaan merupakan harta yang digunakan untuk keperluan jual beli, baik itu baik berupa barang seperti alat-alat, makanan, pakaian, perhiasan, dan lain sebagainya. Sama halnya dengan harta simpanan, seluruh harta yang berhubungan dengan perdaganggan juga wajib untuk dikeluarkan zakatnya. Nisab harta perniagaan ini dihitung sesuai dengan zakat emas, yakni apabila nilainya setara dengan 85 gram emas.
Binatang Ternak
Seseorang yang memiliki binatang ternak juga wajib untuk mengeluarkan zakat apabila telah mencapai nisab dan haul. Untuk hewan ternak yang berupa unta, nisabnya adalah 5 ekor. Untuk sapi atau lembu atau kerbau, nisabnya 5 ekor. Sedangkan untuk kambing atau domba, nisabnya 40 ekor.
Hasil Pertanian
Sama halnya dengan binatang ternak, hasil pertanian dan perkebunan juga wajib untuk dizakatkan. Nisab untuk jenis harta ini adalah 5 wassaq, atau setara dengan 652 kilogram. Hal ini telah diterangkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW berikut ini, yang artinya:
“Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, ‘Tidak ada zakat (pada harta) yang tidak mencapai lima wasaq; juga pada harta yang tidak mencapai lima ekor onta; serta yang tidak mencapai lima auqiyah’” (Muttafaqun ‘alaihi).
Besarnya zakat yang dikeluarkan adalah sebanyak 10 persen apabila diairi dengan air hujan dan 5 persen apabila dialiri menggunakan pompa atau alat lain yang memakan biaya tambahan. Untuk waktunya, zakat hasil pertanian bisa dilakukan setiap waktu panen.
Jadi, itulah nisab zakat maal berdasarkan jenis-jenis hartanya. Apabila Anda ingin memberikan zakat kepada orang yang tepat dan berhak menerimanya, kini Anda bisa mengeluarkan zakat secara online lewat platform zakat dari Kitabisa. Semoga bermanfaat!
Lewat Kitabisa.com, pembayaran zakat bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Anda hanya perlu kunjungi zakat.kitabisa.com untuk membayarkan zakat! Atau klik gambar di bawah ini untuk bisa mulai berzakat dengan mudah!