Ketika datangnya bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa, termasuk nanti pada 9 Dzulhijjah untuk melakukan puasa Arafah. Puasa Arafah dilaksanakan pada hari kesembilan di bulan Dzulhijjah. Atau, bertepatan pada sehari sebelum merayakan Idul Adha.
Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah SAW mengungkapkan kalau puasa Arafah itu bisa menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Selain diampuni dosa, puasa Arafah juga mendatangkan 10 kebaikan buat kamu yang mau menjalankannya dengan ikhlas, menurut sumber dari referensi dari buku The Miracle of Fast halaman 52, karya H. Amirulloh Syarbini, M.Ag.
Niat Puasa Arafah
Sama seperti puasa Ramadhan serta ibadah yang lainnya, puasa Arafah juga memiliki niat yang harus dilafadzkan pada malam hari sebelum menjalankan ibadah puasa Arafah pada pagi harinya.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Arafah lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Tetapi, jika seseorang lupa melafadzkan niat puasa Arafah pada malam hari, orang tersebut akan tetap bisa menjalankan puasa Arafah selama dia belum melakukan aktivitas yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lain sebagainnya serta diikuti dengan niat sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’I sunnati Arafah lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’ala.”
Keutamaan atau Keistimewaan Puasa Arafah
Allah SWT memiliki tiga waktu istimewa yang masing-masing berisi sepuluh hari dalam tiap tahunnya yang dibahasakan dengan stalsta a’syaratin (sepuluh hari yang tiga) yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan (asyrul awakhir min ramadhan), 10 hari di awal bulan Dzulhijjah, dan 10 hari pertama pada bulan Muharram.
Ada beberapa hadits yang menerangkan keistimewaan bulan Dzulhijjah. Bulan yang seharusnya dimanfaatkan kaum muslimin untuk melipatgandakan ibadahnya karena pahala yang dijanjikan Allah SWT di dalamnya sangat luar biasa.
Dua hadits berikut dapat dijadikan ukuran keistimewaan bulan Dzulhijjah ini.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: مامن أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله عزوجل منه فى هذه الأيام يعنى ايام العشر, قالوا ولاالجهاد فى سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد فى سبيل الله, الا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Tidak ada hari di mana amal shaleh di dalamnya sangat dicintai oleh Allah melebihi 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat lantas bertanya “apakah amal itu dapat membandingi pahala jihad fi sabilillah?”
Bahkan, amal pada 10 hari Dzulhijjah lebih baik dari pada jihad fi sabilillah kecuali jihadnya seorang lelaki yang mengorbankan dirinya, hartanya, dan dia kembali tanpa membawa semua itu (juga nyawanya) sehingga ia mati sahid.
Tentu hal yang demikian itu (mati sahid) lebih baik.
Selain itu, puasa arafah memiliki keutamaan yang begitu besar. Karenanya, para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad).
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Penulis: Yudo Laksono
Kamu bisa menyalurkan zakat dengan cepat dan mudah melalui Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini!