Juru Parkir Pendiri Rumah Lentera untuk Anak-anak dengan HIV

January 7, 2019
Oleh : Nisrina Darnila

Puger Mulyono bukanlah juru parkir biasa. Ia sudah 4 tahun berjuang untuk merawat anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Rumah Lentera. Berbagai rintangan dihadapi Puger dalam mendirikan rumah singgah bagi anak-anak dengan HIV/AIDS.

Keseharian Puger Mulyono

Juru Parkir Pendiri Rumah Lentera untuk Anak-anak dengan HIV
Sumber: BBC Indonesia

Dalam kesehariannya, Puger bekerja sebagai juru parkir di kota Surakarta. Meskipun begitu, ia rutin memberikan obat penambah kekebalan tubuh pada semua anak asuhnya.

Setiap bulan, Puger juga membawa anak-anak asuhnya ke rumah sakit untuk melakukan cek kesehatan dan perawatan lebih seperti suntik antibiotik. Puger mengakui bahwa dirinya membutuhkan biaya yang besar untuk mencukupi kebutuhan obat setiap harinya. Namun, hal tersebut tidak menjadikan halangan bagi Puger untuk terus mendampingi ADHA.

 

Rumah Lentera dari Puger

Juru Parkir Pendiri Rumah Lentera untuk Anak-anak dengan HIV
Sumber: liputan6.com

Rumah Lentera adalah rumah singgah yang didirikan oleh Puger dan seorang temannya. Rumah ini ditujukan untuk menampung anak-anak penderita HIV/AIDS yang “terbuang” dari keluarga mereka.

Awalnya, Puger bertemu dengan anak yang hidup dengan AIDS dan orangtuanya sudah meninggal. Sementara itu, nenek dan kakeknya tidak bisa merawatnya karena takut tertular HIV/AIDS. Dari situlah Puger bersama temannya memutuskan untuk membangun rumah singgah bagi anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS.

 

Perjuangan Puger dirikan Rumah Lentera

Juru Parkir Pendiri Rumah Lentera untuk Anak-anak dengan HIV
Sumber: liputan6.com

Selama 4 tahun, Rumah Lentera menemui banyak rintangan serta cobaan. Puger beserta 27 anak rumah singgah berkali-kali diusir dari kontrakan. Pemilik kontrakan tidak mau menerima mereka karena ditakutkan dapat menularkan HIV/AIDS ke orang-orang sekitar.

Berbagai cemoohan hingga penolakan atas keberadaan rumah singgah untuk anak-anak dengan HIV/AIDS terus diterima oleh Puger. Puger terus berjuang untuk menghapuskan pandangan negatif para warga tentang anak-anak yang hidup dengan HIV. Meskipun menghadapi cobaan yang berat, Puger terus bersemangat untuk merawat anak-anak dengan HIV. Ia yakin bahwa mereka semua punya hak yang sama dengan kita.

 

 

Jika kamu punya teman atau sosok inspiratif yang membantu banyak orang dan sedang butuh biaya besar, kamu bisa membuat galang dana di Kitabisa. Caranya, klik: ktbs.in/galangdana

 

Bagikan