Hidrosefalus adalah kondisi terdapatnya cairan berlebih di otak. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya gangguan penyerapan cairan di otak, sehingga kepala membesar secara tidak wajar.
Hidrosefalus merupakan sebuah kondisi medis ketika otak mengalami gangguan penyerapan cairan sehingga volume cerebrospinal fluid alias cairan otak menjadi berlebih dan menyebabkan kepala membesar secara tidak wajar. Meski kondisi medis ini lebih umum dijumpai pada anak-anak, ternyata orang dewasa juga dapat terkena penyakit ini.
Penyebab dari munculnya penyakit hidrosefalus sangat beragam. Pada janin, penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh cacat bawaan pada tulang belakang, kelainan genetik, hingga terjadinya infeksi pada masa kehamilan (umumnya timbul akibat serangan virus rubella).
Sementara pada orang dewasa, hidrosefalus dapat muncul akibat pendarahan pada pembuluh darah di otak, cedera kepala, atau infeksi pada organ otak yang disebabkan oleh virus dan bakteri (contohnya akibat sakit meningitis).
Lantas seberapa besar sebenarnya peluang seorang pasien untuk sembuh? Berikut adalah beberapa fakta yang perlu kamu ketahui.
-
Dapat Diatasi dengan Terapi Usia Dini
Jika pasien pengidap hidrosefalus merupakan janin atau bayi yang baru lahir, peran orang tua untuk mengambil langkah terapi sejak dini merupakan kunci untuk kesembuhannya. Terapi hidrosefalus pada bayi sebaiknya dilakukan saat bayi masih berusia di bawah 4 bulan. Hal ini wajib dilakukan untuk mencegah kerusakan otak permanen yang sangat mungkin timbul akibat penumpukan cairan di otak.
Organ tubuh bayi masih sangat lemah dan mudah sekali rusak, oleh sebab itu pastikan kamu mengambil langkah cepat. Apabila bayi tersebut di kemudian hari mengalami gangguan perkembangan akibat kerusakan otak, kamu dapat melakukan terapi fisik untuk mengembalikan fungsi motorik si bayi.
Baca juga:
Hidrosefalus: Gejala, Penyebab, dan Cerita Rizky yang Sembuh
4 Metode Pengobatan Hidrosefalus yang Menjanjikan
-
Dapat Berulang
Penyakit hidrosefalus dapat kambuh atau terjadi secara berulang baik pada pasien anak-anak maupun dewasa. Oleh karena itu kamu harus mewaspadai beberapa ciri terjadinya penumpukan cairan kembali di otak. Beberapa gejala yang paling jelas terlihat adalah hilangnya nafsu makan, mudah mengantuk serta sering mual dan muntah.
Apabila gejala-gejala tersebut muncul pada anak atau orang dewasa yang pernah mengidap hidrosefalus, sebaiknya segeralah mencari pertolongan medis untuk menghindari risiko jangka panjang yang lebih parah.
-
Metode Pengobatan yang Beragam
Penyakit hidrosefalus memiliki beragam cara penanganan yang berbeda. Metode penanganan yang digunakan sangat bergantung pada usia, jumlah penumpukan cairan, dan daya tahan tubuh pasien. Akan tetapi, secara garis besar, ada dua metode untuk menanganinya, yaitu:
-
Pemasangan Sistem Shunt
Dengan metode ini, pasien akan dipasangi sebuah tabung fleksibel yang dapat mengatur aliran cairan dari otak. Alat ini kemudian akan mengalirkan cairan otak ke organ lain yang lebih mudah melakukan proses penyerapan seperti hati atau perut.
Sistem shunt biasanya digunakan seumur hidup oleh para penderita hidrosefalus. Setelah melakukan pemasangan, Kamu harus melakukan pemeriksaan selang secara rutin untuk memastikan bahwa sistem shunt bekerja dengan baik dan selang yang digunakan tidak menimbulkan infeksi.
Baca juga:
5 Kiat Pencegahan Penyakit Hidrosefalus pada Janin dan Bayi
Gejala Leukimia pada Anak yang Perlu Diperhatikan
-
Ventrikulostomi
Ventrikulostomi adalah metode bedah untuk membuat lubang di bagian bawah ventrikel otak agar cairan otak dapat mengalir dengan lancar. Penggunaan metode ini harus dilakukan secara hati-hati dan oleh dokter bedah berpengalaman karena besarnya risiko pendarahan dan infeksi yang mungkin terjadi pada otak.
Dari fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa penderita penyakit hidrosefalus sebenarnya memiliki peluang yang cukup besar untuk sembuh apabila mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.
Ada banyak orang yang sedang berjuang melawan penyakit hidrosefalus ini dan membutuhkan bantuan kamu. Kamu bisa membantu mereka dengan cara berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!