WHO (World Health Organization), Organisasi Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang waktu 2005-2015. Survei yang dilakukan WHO menyatakan 8-9 persen wanita mengalami kanker payudara dan merupakan penyebab kematian terbesar bagi penderita kanker perempuan. Di Indonesia sendiri, kanker payudara berada di urutan kedua sebagai kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan, setelah kanker mulut rahim.
Apa yang Dimaksud dengan Kanker Payudara?
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang berupa neoplasma ganas yang tidak mengikuti jaringan disekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, serta dapat berpindah ke jaringan tubuh lain, dalam kasus ini adalah jaringan payudara.
Faktor Terjadinya Kanker Payudara
Faktor penyebab berkembangnya kanker payudara masih belum diketahui secara pasti dan dapat diperkirakan multifaktoral yang dapat mempengaruhi satu sama lain.
- Genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita. Terdapat peningkatan risiko keganasan kanker pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Seseorang akan memiliki risiko terkena kanker payudara lebih besar bila dirinya sendiri atau anggota keluarganya ada yang menderita kanker payudara atau kanker ovarium. Terdapat juga hubungan positif antara kanker payudara dan kanker ovarium serta peningkatan risiko karena keduanya dianggap terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon estrogen. - Umur
Semakin bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk meregenerasi antibodi, akan semakin berkurang. Banyaknya pasien penderita kanker yang berusia 40 tahun keatas dikarenakan pada usia ini risiko terkena kanker payudara semakin besar. Kanker payudara mulai berkembang pesat saat umur 40-49 tahun sebelum wanita memasuki usia 50 tahun keatas, sedangkan risiko kanker payudara sendiri berkembang sampai usia 50 tahun dengan perbandingan peluang 1 diantara 50 wanita. - Pola Makan
Pola makan dengan mengkonsumsi lemak yang tinggi akan meningkatkan produksi estrogen karena meningkatnya pembentukan jaringan adiposa. Peningkatan konsentrasi estrogen dalam darah akan meningkatkan risiko terkena kanker payudara karena efek peningkatan hormon estrogen pada duktus ephitelium payudara. - Perokok
Wanita perokok akan memiliki tingkat metabolisme hormon estrogen yang lebih tinggi dibanding wanita yang tidak merokok. Hormon estrogen ini berpengaruh terhadap proses pengembangbiakkan jaringan payudara. Serta, hasil membuktikan bahwa perokok pasif menunjukkan resiko kanker payudara lebih besar daripada wanita perokok. - Lama Mengonsumsi Kontrasepsi Oral
Kandungan estrogen dan progesteron pada kontrasepsi oral akan memberikan efek mengembangbiakkan berlebih pada duktus ephitelium payudara
Kenali Gejala Terjadinya Kanker Payudara
Sulitnya mendeteksi kanker payudara sejak dini menjadi alasan banyak penderita terlambat mendapat pertolongan. Gejala kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak nyeri serta tidak merasa aktivitas sehari-harinya terganggu. Satu-satunya gejala yang dapat dirasakan adalah adanya benjolan kecil di payudara. Semakin lama, gejala akan menguat seperti:
-
- Ada benjolan pada payudara bila diraba dengan tangan.
- Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya.
- Luka pada payudara yang sudah lama dan tidak bisa sembuh dengan pengobatan biasa.
- Keluar darah atau nanah, atau cairan encer dari puting susu atau keluarnya air susu pada wanita yang tidak sedang hamil maupun menyusui.
- Puting susu tertarik ke dalam.
- Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (Peau De Orange).
Pasien Kanker Payudara Melawan Penyakitnya
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan. Salah satu kasus kanker payudara di Indonesia dialami oleh Yayan Nurjanah yang sudah menderita kanker payudara stadium lanjut sejak 2,5 tahun yang lalu. Penyakit ini menyebabkan kondisi Ibu Yayan sekarang menjadi tidak kondusif. Beliau sudah tidak bisa berjalan dan semakin lama kanker semakin menyebar ke tulang, paru-paru hingga leher.
Kisah Ibu Yayan Nurjanah Melawan Kanker Payudara
Keinginan beliau untuk segera sembuh membuatnya melakukan banyak pengobatan seperti pengangkatan payudara sebelah kiri, melakukan kemoterapi dua tahap sebanyak dua belas kali, operasi biopsi dan melakukan radiasi pada tulang serta penyedotan cairan di paru-paru. Saat ini, beliau sedang menjalani kemoterapi tahap ke tiga, namun kondisinya yang belum stabil menyebabkan kemoterapi harus ditunda.
Seluruh pengobatan untuk penyembuhan Ibu Yayan membutuhkan biaya serta perjuangan yang besar. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membeli obat untuk paru paru dan alat untuk tulang punggung agar untuk membantu penyembuhan beliau.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu Ibu Yayan dan pejuang kanker lainnya. Kamu bisa berdonasi melalui Kitabisa untuk bantu ringankan biaya pengobatan mereka. Untuk berdonasi, kamu cukup klik gambar di bawah, pilih campaign atau galang dana yang ingin kamu bantu. Setelah itu klik “Donasi Sekarang”. Bantuan dari kamu akan sangat berarti dan membantu.