Upaya Pencegahan Kanker Serviks untuk Menekan Angka Kematian

March 21, 2019
Oleh : Kitabisa

Tanpa menyadari bahwa kanker serviks dapat dicegah, kematian yang disebabkannya menduduki urutan pertama dibandingkan dengan kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker lainnya pada negara berkembang.

Resiko Kematian Kanker Serviks Di Dunia Dapat Dicegah

Upaya Pencegahan Kanker Serviks Secara Untuk Menekan Angka Kematian

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa dengan melakukan aksi secara global (dunia), maka kematian akibat penyakit tidak menular-kronik dapat ditekan hingga 36 juta jiwa. Pernyataan ini ditujukan atau ditekankan pada penyakit kanker agar usaha pencegahan dan pengobatan secara terorganisir dapat segera diaplikasikan.

Beberapa komponen dalam pengendalian kanker secara nasional:

  1. Usaha Pencegahan

Usaha pencegahan dapat dilakukan dengan cara meminimalisasi atau mengeliminasi faktor penyebab kanker dengan cara mempromosikan gaya hidup sehat. Pada dasarnya, tindakan pencegahan lebih efektif dan akan memberikan dampak positif. Diantaranya kontrol konsumsi rokok/ tembakau, vaksinasi terhadap hepatitis B, kemungkinan vaksinasi terhadap virus papiloma manusia, pencegahan transmisi melalui donor darah untuk kemungkinan tertular HBV dan HCV, serta pengaturan diet untuk aktivitas fisik dan obesitas.

  1. Deteksi Dini dan Skrining

Deteksi penyakit kanker sejak dini dapat menurunkan angka kematian karena ditemukan dalam stadium yang lebih awal. Cara ini dapat dilakukan untuk kanker payudara, serviks, dan usus besar (kolon). Juga untuk kanker paru dan lambung, tergantung prevalensi di masyarakat.

  1. Diagnosis dan Pengobatan

Untuk mendeteksi dan mengobati kanker secara efektif, maka diperlukan fasilitas kesehatan yang memadai sebagai komponen yang terintegrasi dalam program penanggulangan kanker nasional. Modalitas pengobatan seperti operasi, radiasi, dan kemoterapi diperlukan, termasuk sumber daya manusia dan finansial. Protokol pengobatan disesuaikan dengan kemampuan dari setiap negara, tetapi tetap mempertahankan faktor keamanan dan efektivitasnya.

  1. Perawatan Paliatif

Pengertian perawatan paliatif adalah perawatan untuk pasien yang sudah tidak merespon perawatan kuratif (usaha untuk menyembuhkan penyakit) dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dalam menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman. Perawatan ini sangat diperlukan karena sebagian besar penderita kanker (dalam stadium lanjut) sulit disembuhkan sehingga penderitaan terhadap rasa sakit (nyeri) atau hal-hal lainnya perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Diperlukan kebijakan distribusi obat penghilang rasa sakit dan logistik dalam skala nasional.

 

Kebijakan dan Aplikasi Pengendalian Kanker di Indonesia

Upaya Pencegahan Kanker Serviks Secara Untuk Menekan Angka Kematian

Angka kematian wanita di Indonesia masih dikatakan relatif cukup tinggi. Kanker serviks menjadi penyebab nomor satu kematian wanita yang diakibatkan oleh penyakit reproduksi. Untuk menekan angka kematian, kebijakan pengendalian penyakit kanker di Indonesia diperkuat dengan diterbitkannya keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1163/Menkes/SK/X/2007 tanggal 31 Oktober 2007, tentang kelompok kerja pengendalian penyakit kanker leher rahim dan payudara.

Program pemerintah mengenai deteksi dini kanker serviks sudah tercantum didalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 796/MENKES/SK/VII/2010 tentang pedoman teknis pengendalian kanker payudara dan kanker serviks. Program deteksi dini kanker serviks yang dimaksud dalam peraturan ini yaitu pemeriksaan Pap Smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat.

Pap Smear adalah suatu pemeriksaan sel-sel yang diambil dari serviks dan diperiksa di bawah mikrospkop untuk melihat apakah ada perubahan yang terjadi pada sel tersebut. Perubahan sel yang terdeteksi sejak dini akan memungkinkan beberapa tindakan diambil sebelum sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker. Pap  Smear memiliki sensitivitas sebesar 51%. Sedangkan uji IVA adalah uji visual dengan menggunakan larutan asam asetat 3-5% dan larutan lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi dengan tujuan untuk melihat adanya sel yang mengalami displasia. Uji IVA memiliki sensitivitas hingga 96%.

 

Kasus Kanker Serviks di Indonesia

Upaya Pencegahan Kanker Serviks Secara Untuk Menekan Angka Kematian

Kasus kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan reproduksi tertinggi di Indonesia dengan perbandingan 100 kasus dalam 100.000 penduduk. Upaya pencegahan yang tidak dilakukan sejak dini tetap akan menimbulkan resiko perkembangan sel kanker seseorang. Salah satu kasus kanker serviks di Indonesia diderita oleh Nunung, seorang wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks ganas sejak bulan Oktober tahun 2017. Sel kanker yang tidak diberantas sejak dini menyebabkan sel kanker terus berkembang dan merambat hingga ke organ lainnya seperti paru-paru yang menyebabkan beliau mengalami kesulitan bernapas.

 

Perjuangan Ibu Nunung Melawan Kanker Serviks

Upaya Pencegahan Kanker Serviks Secara Untuk Menekan Angka Kematian

Sejak didiagnosa menderita kanker serviks ganas sejak bulan Oktober tahun 2017, Ibu Nunung sudah menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali namun dinyatakan gagal karena kanker suddah masuk ke rahim. Dokter menyarankan melakukan radiasi sinar sebesar 25 kali. Namun, karena tidak memberikan efek  pada sel kanker, kekuatan sinar radiasi ditambah 10 kali, sehingga total kekuatan sinar radiasi adalah 35 kali. Setelah selesai melakukan radiasi, dokter mengatakan stadiumnya naik dari stadium 3B menjadi 4A karen sudah menjalar ke organ lain. Beliau menunggu selama 2 bulan untuk antrian kontrol, namun kanker sudah menjalar ke paru-paru kanan sehingga menyebabkan beliau mengalami kesulitan bernapas. Hingga akhirnya dokter spesialis paru menyarankan pemasangan selang untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru kanan. Cairan yg dikeluarkan sbanyak 4,5 liter tetapi cairan akan tetap ada selama bibit kanker belum diangkat dari paru-paru. Pengangkatan sel kanker dari paru-paru serta pemberian nutrisi untuk menjaga imun Ibu Nunung agar kanker tidak menjalar ke organ lain, membutuhkan biaya yang sangat besar.

Ditulis Oleh: Shelia Lauvita


Kamu dapat berbagi kasih dan memberikan dukungan kepada penderita kanker yang membutuhkan kepedulian dan dukungan kita untuk bertahan melawan penyakitnya dengan cara berdonasi melalui Kitabisa.com. Bantuan dari kamu akan sangat berarti dan membantu bagi penderita serta keluarga.

banner_donasi_biaya_pengobatan

Bagikan