Beliau adalah Pak Saidin (55 tahun). Pak Saidin merupakan generasi ketiga penerus teater komedi melayu Dul Muluk, kesenian Zikir Beredah, ataupun Lukah Gilo dari Desa Lubuk Raman, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.
Keahlian Pak Saidin dalam seni menurun dari kakek dan ayahnya. Kakek Pak Saidin adalah pelakon Dul Muluk, sementara ayahnya merupakan penabuh rebana siam dan gendang. Hidup dengan kesenian khas Muaro Jambi membuat Pak Saidin mahir menjadi pelakon dalam teater Dul Muluk, Zikir Beredah, dan Lukah Gilo.
Tumor yang Menyerang Pak Saidin
Pak Saidin terus berjuang melestarikan kebudayaan teater Dul Muluk, Zikir Beredah, dan Lukah Gilo. Namun di tengah semangatnya, Pak Saidin harus melawan penyakit tumor colli. Tumor tersebut semakin lama semakin membesar, dan kini sudah seukuran dengan bola tenis. Sejak 6 bulan yang lalu, tumor colli membuat tubuh Pak Saidin semakin kurus dan merapuhkan otot serta persendiannya.
Apa Itu Tumor Colli?
Tumor colli pada dasarnya adalah tumor yang berada di leher. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan di sekitar leher yang ukurannya dapat berkembang semakin besar. Terkadang, benjolan ini dikira sebagai gondok atau gondongan. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan benjolan ini merupakan tumor.
Baca juga:
Hidrosefalus yang Berasal dari Tumor Otak
Cerita Gibran Melawan Infeksi Serratia
Penyebab Tumor Colli
Penyebab umum tumor colli adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan dapat terjadi ketika tubuh mencoba memerangi infeksi yang terjadi ketika seseorang sakit. Penyebab benjolan di leher bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada kulit kepala, sinus, amandel, tenggorokan, gusi, gigi serta kelenjar ludah.
Selain gangguan kelenjar getah bening, benjolan di leher juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti tuberkulosis (TBC), struma, cedera otot leher, kista epidermoid, dan lipoma.
Keadaan Tumor Colli Pak Saidin
Awalnya benjolan yang ada di leher Pak Saidin hanya sebesar kelereng. Namun, kini benjolan tersebut telah sebesar bola tenis. Tumor colli menyebabkan Pak Saidin kesulitan melakukan aktivitasnya sehari-hari. Banyak pahatan biola Melayu yang terbengkalai. Akibatnya, Pak Saidin tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Menurut dokter, Pak Saidin harus segera melakukan operasi dan kemoterapi. Namun, operasi hanya dapat dilakukan di Palembang. Operasi tumor colli Pak Saidin memang dibiayai oleh jaminan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun, kebutuhan istri dan keluarganya yang menemani selama perawatan tidak dapat terpenuhi. Istri Pak Saidin, Juliati, sehari-harinya bekerja sebagai buruh sadap getah karet. Semenjak Pak Saidin sakit, Juliati lebih banyak di rumah untuk merawatnya.
Keterbatasan biaya membuat Pak Saidin menjual barang-barang berharga di rumahnya. Seluruhnya dijual termasuk alat-alat musik hasil buatannya sendiri, seperti gitar gambus, viul (biola Melayu Jambi), rebana siam, hingga gendang. Barang-barang tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dan berobat Pak Saidin.
Kamu bisa meringankan biaya pengobatan Pak Saidin dan membantu kebutuhan sehari-hari keluarga dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk bantu Pak Saidin, klik gambar di bawah ini!