Harga sapi qurban Agustus 2019 mengalami kenaikan cukup signifikan. Pasalnya, bulan ini sudah mendekati pelaksanaan iduladha. Harga sapi qurban otomatis disesuaikan dengan kondisi pasarnya—yang cenderung tinggi. Semisal, di hari biasa, harga sapi bobot 350 kg hanya Rp13.000.000-15.000.000. Saat iduladha, bisa mencapai Rp17.000.000 lebih.
Jadi, bagi kamu yang berencana qurban tahun ini, ada baiknya mempelajari skema perkembangan harga sapi bulan Agustus. Mulai dari penyebab harga merangkak naik sampai kisaran nilai sapi qurban di pasaran Indonesia.
Permintaan Tinggi, Harga Sapi Qurban Merangkak Naik
Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi merupakan salah satu penyebab tingginya harga sapi potong. Misalnya, saat bulan puasa kemarin, konsumen berbondong-bondong ke pasar untuk membeli daging sapi. Namun, stok di pasar tidak sebanyak permintaan konsumen.
Rupanya, perubahan harga tersebut memengaruhi harga sapi potong sampai sekarang—jelang iduladha. Karena itulah, sebagian konsumen memilih untuk membeli sebelum iduladha. Di samping biaya pembelian lebih murah, konsumen mendapatkan jaminan kualitas daging dari peternak atau pedagang sapi.
Di Kecamatan Panarukan misalnya, seorang pembeli memutuskan untuk membayar satu ekor sapi senilai Rp18.000.000. Jika sudah lebaran atau iduladha, harga sapi tersebut bisa mencapai Rp20.000.000. Begitu pula dengan seorang pembeli di Bekasi; ia berburu sapi mulai bulan Ramadan supaya mendapatkan harga murah.
Baca juga:
Begini Tata Cara dan Doa Menyembelih Hewan Qurban
Syarat Berqurban Idul Adha dan Ketentuan Pembagian Daging Hewan
Harga Daging Sapi Ikut Meroket
Kamu pernah berbelanja daging sapi di pasar? Ketika lebaran idulfitri tahun 2019 lalu, harga daging sapi menyentuh nilai Rp180.000 per kilogram di sejumlah wilayah di Indonesia. Contohnya di Pasar Subuh, Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah, harga daging sapi sekitar Rp180.000. Sebelumnya, harga daging ini hanya Rp110.000-130.000 per kilogram.
Namun, oleh warga Kotawaringin, harga di Pasar Subuh tergolong murah jika dibandingkan pasar lain di Kalimantan Tengah. Di tingkat pemasok, harga daging sapi pun sudah naik. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah rendahnya jumlah pemasok daging.
Lain halnya dengan harga daging sapi di Pasar Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung, yang mencapai Rp130.000 per kilogram. Jika hari biasa, harganya sekitar Rp115.000—120.000. Diperkirakan, harga ini akan naik lagi saat iduladha nanti.
Baca juga:
Daftar Harga Sapi Qurban 2019, Ini Perkiraannya
Harga Sapi Qurban di Jawa Terbaru Thun 2019
Harga Sapi Qurban Dipengaruhi Lokasi, Jenis, dan Bobot
Apakah kamu pernah membeli sapi dengan harga berbeda, padahal lokasi kandang masih di daerah yang sama? Hal itu wajar terjadi di tiap wilayah; peternak biasanya menjual sapi Qurban di level harga rata-rata pasar. Semisal, ia menjual sapi PO bobot 350 kg Rp18.000.000 per ekor. Harga ini masih memenuhi standar pasar sekitar Rp17.000.000—20.000.000.
Faktor kedua yang memengaruhi harga sapi adalah bentuk tubuh. Jika sapi dijual taksiran, maka pembeli akan menilai proporsional atau tidaknya ternak tersebut. Disebut proporsional jika berat badan dan tingginya seimbang.
Kemudian, bagian kaki juga dilihat oleh konsumen. Sapi yang bagus biasanya memiliki kaki kokoh dan badan berisi. Selain itu, gerakan sapi tampak lincah. Selanjutnya, pembeli akan menilai motif warna kulit sapi. Sebagai contoh sapi simental yang berwarna cokelat putih lebih disukai daripada sapi PO.
Tidak hanya warna, tanduk pun bisa menaikkan harga jual sapi potong. Semakin panjang dan simetris tanduknya, harga sapi semakin mahal. Contohnya, sapi brahman cross, harganya mencapai Rp25.000.000 saat iduladha dengan kondisi badan besar, tinggi, berbobot, dan bertanduk panjang.
Nah, itulah ulasan harga sapi qurban Agustus 2019 yang harus kamu ketahui. Sudah tahu ingin beli sapi qurban jenis apa?
Selain sapi, kamu juga bisa qurban dengan kambing. Di Kitabisa, kamu bisa berqurban dengan harga kambing terjangkau. Yuk, qurban sekarang dengan klik gambar di bawah ini!