Jika dihitung, berapa kali kamu buang air besar dalam satu hari? Jika masih terbilang lancar, kamu harus bersyukur, karena ada kondisi cacat lahir yang membuat seseorang-dalam hal ini bayi-mengalami kesulitan buang air besar, bahkan tidak bisa. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan Hirschsprung, masalah pada usus besar yang membuat feses terjebak di bagian dalam usus dan tidak bisa dikeluarkan.
Kamu harus tahu bahwa kelainan satu ini terbilang langka dan berhubungan dengan saraf. Sederhananya, terjadi kelainan pada saraf yang bertugas untuk mengendalikan pergerakan dari usus besar, sehingga tidak mampu mendorong feses keluar. Akibatnya, terjadi penumpukan feses di usus besar dan bayi jadi tidak bisa buang air besar. Kelainan ini sering ditemui pada bayi baru lahir dan anak-anak.
Apa yang Menyebabkan Hirschsprung Terjadi?
Penyakit Hirschsprung mencegah feses melewati usus karena sel saraf yang hilang di bagian bawah usus besar. Biasanya, usus besar akan memindahkan materi yang dicerna melalui usus dengan serangkaian kontraksi yang disebut dengan peristaltik. Gerakan ini dikontrol oleh saraf antara lapisan jaringan otot di usus.
Anak yang mengalami kelainan langka ini kehilangan saraf tersebut di sepanjang bagian dari usus besar. Kondisi ini membuat usus besar tidak mampu melakukan relaksasi dan menyebabkan terjadinya penyumbatan makanan yang dicerna, sehingga terjadi sulit buang air besar. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko anak mengalami penyakit Hirschsprung, antara lain:
- Memiliki saudara kandung yang mengidap penyakit ini. Pasalnya, kelainan ini bisa diturunkan.
- Jenis kelamin. Bayi atau anak laki-laki lebih berisiko terserang penyakit Hirschsprung.
- Memiliki kondisi bawaan lainnya. Penyakit cacat lahir ini sering kali dikaitkan dengan kondisi bawaan tertentu, seperti Sindrom Down dan kelainan lain yang muncul saat lahir, seperti misalnya penyakit jantung bawaan.
Anak-anak yang mengidap penyakit Hirschsprung sangat rentan terhadap infeksi usus serius yang disebut dengan enterocolitis. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan dan membutuhkan penanganan medis segera.
Baca juga:
Jenis-jenis Penyakit Pencernaan yang Umum Ditemukan
Cerita Gibran Melawan Infeksi Serratia
Seperti Apa Gejalanya?
hir
Gejala penyakit Hirschsprung sangat bervariasi, bergantung pada seberapa parah anak mengalaminya. Namun, pada kasus yang parah, gejala akan langsung muncul dalam beberapa hari setelah anak dilahirkan. Bayi baru lahir dengan penyakit ini bisa menunjukkan gejala seperti:
- Tidak dapat buang air besar pada hari pertama dan kedua setelah dilahirkan.
- Memiliki perut membengkak seperti kembung dan mengandung gas berlebihan.
- Diare.
- Muntah yang mungkin berwarna hijau atau kecokelatan.
Kasus penyakit Hirschsprung yang ringan mungkin tidak menunjukkan gejala sampai usia anak beranjak remaja. Pada kasus ini, beberapa anak mengalami keterlambatan pertumbuhan karena kondisinya bisa memengaruhi kemampuan tubuhnya sendiri untuk menyerap nutrisi. Gejalanya pun sifatnya lebih ringan, tetapi bisa terjadi dalam jangka waktu lama atau kronis. Beberapa di antaranya:
- Perut membengkak.
- Sembelit parah.
- Berat badan mengalami penurunan.
- Terasa kembung.
- Sering muntah.
Penanganan penyakit Hirschprung dilakukan dengan jalur operasi untuk memotong bagian usus yang kekurangan sel saraf. Operasi kelainan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu operasi ostomy dan operasi pull-through. Operasi ostomy membantu usus beristirahat karena kotoran akan keluar dari tubuh melalui lubang kecil pada perut atau stoma.
Lalu, operasi pull-trough melibatkan penghilangan bagian usus yang tidak memiliki sel saraf khusus atau biasa disebut dengan ganglion, penyakit Hirschsprung yang menyerang anak terkadang membuat bagian usus besar pun harus terangkat.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan hirschsprung dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!