Epilepsi atau yang lebih dikenal dengan istilah ayan adalah kondisi kelainan pada sistem saraf pusat yang menyebabkan aktivitas otak menjadi tidak normal. Selain bisa menyebabkan kejang, penderita kadang dapat merasakan sensasi yang aneh hingga kehilangan kesadaran. Epilepsi bisa menyerang siapa saja. Baik pria maupun wanita dengan berbagai latar belakang dan usia.
Epilepsi dan Kejang
Kejang yang terjadi pada penderita epilepsi biasanya diakibatkan oleh perubahan mendadak impuls di otak yang keluar dari batas normal. Aktivitas listrik yang tidak terkendali ini bisa ditransmisikan ke otot sehingga menyebabkan kedutan hingga kejang.
Baca juga:
Penyakit Tumor Otak Jinak Penyebab Gejala dan Pencegahan
Gejala Tumor Otak yang Terjadi pada Segala Usia
Apa yang Menyebabkan Epilepsi?
Kebanyakan kasus epilepsi berhubungan dengan cedera otak. Penyebab epilepsi sangat beragam, tergantung usia penderitanya. Orang-orang yang tidak tahu penyebab epilepsi yang dialaminya kemungkinan memiliki faktor genetik. Namun hampir setengah dari kasus epilepsi tidak diketahui penyebabnya.
- Penderita yang tidak mengetahui penyebab pasti epilepsinya, kemungkinan memiliki gen atau keturunan. Salah satu atau beberapa gen di dalam tubuh bisa menyebabkan perubahan pada susunan sel otak dan menyebabkan kejang. Hubungan antara gen dengan epilepsi sangat kompleks dan hingga saat ini belum tersedia tes untuk membuktikannya
- Ada 3 dari 10 orang yang mengalami perubahan struktur di otaknya dapat mengalami kejang
- Ada anak-anak yang terlahir dengan struktur otak yang tidak normal yang dapat memicu munculnya kejang
- Setidaknya 3 dari 10 anak yang terlahir dengan kondisi autis kemungkinan juga akan mengalami gejala kejang. Hubungan antara keduanya masih belum jelas
- Selain cedera, infeksi otak juga merupakan penyebab epilepsi yang umum terjadi. Meski infeksinya bisa disembuhkan dengan pengobatan, namun efeknya bisa bertahan dan menyebabkan kejang di kemudian hari
- Hampir semua orang di segala rentang usia bisa mengalami cedera otak, namun cedera kepala parah paling umum terjadi pada orang-orang usia dewasa muda
- Pada usia paruh baya, cedera otak bisa diakibatkan oleh stroke, tumor hingga kecelakaan
- Pada orang-orang yang berusia di atas 65 tahun, stroke jadi penyebab umum munculnya kejang. Kondisi lain yang jadi pemicu antara lain adalah Alzheimer dan beberapa penyakit yang mengganggu fungsi otak.
Faktor-faktor Pemicu Kejang
Meskipun faktor penyebab epilepsi sendiri belum diketahui dengan jelas, ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kejang. Pemicu kejang biasanya beragam, tergantung berapa usia pasien. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan otak yang tidak sempurna, kekurangan oksigen saat proses kelahiran hingga rendahnya kadar gula darah, kalsium dan magnesium juga dapat menyebabkan kejang.
Bagi penderita usia anak-anak, demam, tumor otak hingga infeksi adalah pemicu kejang yang paling umum terjadi. Pada penderita dewasa, kejang biasa dialami oleh penderita Down syndrome, trauma otak hingga penyakit otak lainnya. Pada lansia, kondisi stroke, Alzheimer hingga trauma otak kerap jadi penyebab terjadinya kejang. Dalam beberapa kasus, kesalahan penggunaan obat, konsumsi alkohol yang terlalu banyak hingga kurang tidur juga sebaiknya dihindari agar kejang tidak berulang.
Epilepsi yang diketahui penyebabnya dapat disembuhkan dengan jalan operasi. Sayangnya biaya bedah saraf hingga saat ini masih sangat tinggi. Tidak heran jika banyak pasien yang kesulitan mendapatkan dana pengobatan.
Baca juga:
Ketahui Virus Meningitis yang Menyerang Tubuh
Sempat Koma, Ini Cerita Aldy Melawan Meningitis
Untuk kamu yang hendak berkontribusi membantu teman-teman yang ingin sembuh dari epilepsi, silakan salurkan danamu melalui Kitabisa. Ada banyak kampanye yang bisa kamu ikuti dan sebarkan. Yuk berbagi kebaikan!