Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya. Penyakit ini merupakan kondisi mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Pasien dengan skizofrenia tidak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan sehingga sering dianggap “gila”. Penyakit ini juga menyebabkan seseorang tidak memiliki kemampuan berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu.
Gejala Skizofrenia
Gejala Skizofrenia bervariasi sesuai jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang paling khas adalah:
- Halusinasi. Penderita sering mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata bahkan suara-suara untuk bunuh diri atau membunuh.
- Delusi. Penderita memiliki keyakinan kuat akan hal yang salah, seperti merasa orang lain ingin mencelakakan atau membunuhnya.
- Pikiran kacau dan ucapan membingungkan.
- Sulit konsentrasi.
- Gerakan berbeda.
Baca juga:
Gejala Tumor Otak yang Terjadi Pada Segala Usia
Radang Otak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Tipe Skizofrenia Berdasarkan Gejala yang Muncul
-
Paranoid
- Tipe ini paling banyak diderita masyarakat yaitu penderita sering mengalami delusi dan halusinasi.
- Menunjukkan perilaku yang tidak normal seolah sedang diawasi sehingga terlihat marah, gelisah, bahkan benci terhadap seseorang.
- Namun penderita masih memiliki fungsi intelektual dan ekspresi yang tergolong normal.
-
Katonik
- Mengalami gangguan cenderung tidak bergerak atau justru bergerak hiperaktif.
- Bahkan ada yang tidak mau berbicara atau senang mengulangi perkataan orang lain.
- Sering tidak memedulikan kondisi kebersihan dirinya.
- Tidak mampu menyelesaikan aktivitas yang dilakukan.
-
Tidak Teratur
- Tipe paling sulit untuk disembuhkan.
- Ucapan dan tingkah laku tidak teratur dan sulit dipahami.
- Terkadang tertawa tanpa alasan jelas.
- Sibuk dengan persepsi mereka sendiri.
-
Diferentiatif
- Tipe yang paling sering terjadi dengan gejala kombinasi dari beragam subtipe skizofrenia lain.
-
Residual
- Tidak menunjukkan gejala umum seperti berkhayal, halusinasi, tidak teratur dalam berbicara dan berperilaku.
- Didiagnosis setelah satu dari empat jenis skizofrenia lain telah terjadi.
Cara Mengobati Penyakit Skizofrenia
Pasien biasanya dirawat di rumah sakit jiwa oleh psikiater dan psikolog profesional agar lebih terjaga nutrisi, kebersihan, dan keamanan terjamin. Skizofrenia ini tidak dapat disembuhkan secara total Namun, beberapa gejalanya bisa ditangani dengan terapi perilaku kognitif dan pengobatan. Dengan demikian, penderita bisa beraktivitas lebih mudah. Secara umum, beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit Skizofrenia adalah:
-
Obat
Obat-obatan yang sangat penting untuk mengendalikan gejala skizofrenia adalah antipsikotik melalui oral atau suntikan. Obat antipsikotik ini bisa membantu meringankan gejala.
-
Terapi kognitif
Terapi kognitif untuk membantu pasien menemukan kebiasaan alam bawah sadar yang menyebabkan penyakit ini. Penyakit kejiwaan ini sering disebabkan pasien memiliki konsep pemikiran tanpa dasar logika dalam jangka waktu yang lama. Oleh karenanya, terapi perilaku dan pelatihan secara psikologis dilakukan untuk memperbaiki cara berpikir yang salah. Dengan demikian, pasien bisa kembali normal.
Untuk mencegah gejala delusi dan paranoid, dokter akan memberi resep antineurotik harian. Pengobatan psiko-sosial juga diterapkan yaitu terapi konseling yang mendukung kegiatan sehari-hari dan beragam aktivitas komunitas. Dokter akan memandu kelompok pekerja sosial yang akan mengajarkan pasien tentang soft skill untuk beraktivitas sehari-hari.
Baca juga:
Cerita Pahlawan Bagi Penderita Gangguan Jiwa
Hari Kesehatan Mental Dunia, Pijarkan Kesehatan Masyarakat
Kamu bisa bantu biaya pengobatan atau terapi mereka yang menderita skizofrenia dengan cara berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!