Pernahkah kamu mendengar tentang Bell’s palsy? Penyakit ini menyebabkan separuh wajah mengalami kelumpuhan. Bell’s palsy sering kali dikira sebagai penyakit stroke, padahal keduanya berbeda. Penyakit ini tidak menyebabkan kelumpuhan parah atau kematian. Namun, tentunya penderita penyakit ini merasa kurang percaya diri akibat posisi wajah yang berubah menjadi aneh ketika dilihat.
Ingin tahu tentang penyakit ini secara umum? Yuk, kenali pengertian, gejala, dan penyebab dari Bells palsy dari pembahasan berikut ini!
Apa Itu Bell’s Palsy?
Bell’s palsy merupakan kondisi lumpuhnya otot wajah yang mengakibatkan separuh wajah terlihat melorot. Penyakit ini tidak bersifat permanen dan dapat muncul secara tiba-tiba. Saraf yang mengalami disfungsi adalah saraf fasialis atau saraf VII. Kelumpuhan pada salah satu sisi wajah membuat sebagian otot wajah sulit digerakkan. Jadi, penderita akan kesulitan menutup mata atau meniup.
Nama penyakit ini diambil dari seorang dokter bernama Sir Charles Bell di abad 19. Ia adalah orang pertama yang memaparkan kondisi Bell’s palsy dan menghubungkannya dengan kelainan saraf wajah. Walaupun penyakit ini dapat menyerang segala usia, kebanyakan penderita penyakit ini berada di usia antara 16 dan 60 tahun.
Sekitar 1 dari 5.000 orang mengalami Bell’s palsy setiap tahun menandakan bahwa penyakit ini relatif jarang terjadi. Dalam kasus langka, penyakit ini dapat menyerang kedua sisi wajah. Tak hanya dari segi usia, Bells palsy bisa menyerang pria maupun wanita.
Gejala dari Bell’s Palsy
Penyakit ini dapat ditandai dengan kelumpuhan yang muncul secara mendadak pada sisi wajah, Kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu 2 minggu sampai 6 bulan. Wajah terlihat berubah bentuk dan melorot. Selain itu, penderita akan kesulitan tersenyum atau menutup mata. Gejala akan terasa saat penderita bangun di pagi hari dan hendak makan atau minum.
Selain perubahan bentuk wajah, gejala lain bisa terasa. Mulai dari mata berair, pusing, kemampuan mengecap turun, telinga berdenging, sensitif dengan suara, atau kedutan pada kelopak mata. Penderita pun akan merasakan nyeri di rahang dan belakang telinga pada bagian wajah yang mengalami kelumpuhan.
Apa Penyebabnya?
Bell’s palsy disebabkan oleh saraf kranial ketujuh yang tertekan atau membengkak. Selain itu, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Misalnya kehamilan, diabetes, infeksi paru-paru, dan bawaan lahir. Meskipun penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui, banyak riset medis meyakini bahwa Bell’s palsy dipicu oleh infeksi virus.
Ada beberapa virus atau bakteri yang berhubungan dengan perkembangan penyakit ini. Sebut saja HIV yang merusak sistem imun; herpes simpleks yang menyebabkan penyakit kelamin; serta sarkoidosis yang menyebabkan peradangan pada organ. Adapun herpes zoster virus penyebab cacar air; virus Epstein-Barr penyebab demam kelenjar; dan penyakit Lyme yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!