Idul Adha merupakan salah satu hari raya bagi umat muslim. Bagaimana hukum berpuasa setelah Idul Adha?
Sama halnya dengan hari raya Idul Fitri, sebelum perayaan hari raya Idul Adha kita juga dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa. Lalu, bagaimana dengan setelahnya? Apakah boleh berpuasa setelah Idul Adha? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Hukum Puasa Setelah Idul Adha
Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, para ulama menyebutkan bahwa ketiga hari tersebut merupakan hari tasyrik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Abu Suja’ bahwasanya ada lima yang diharamkan untuk berpuasa. Kelima hari tersebut yaitu hari hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, dan hari tasyrik.
Mengapa hari tasyrik menjadi salah satu hari dilarang puasa?
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits riwayat Muslim bahwasanya hari-hari Mina merupakan hari untuk makan, minum, dan juga berzikir kepada Allah. Nah, yang dimaksud dengan hari-hari Mina pada hadis tersebut yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah atau hari tasyrik.
Menanggapi hadis di atas, hampir semua mazhab fiqh bersepakat untuk mengharamkan puasa pada hari tasyrik. Hanya satu mazhab saja, yaitu mazhab Hanafi yang tidak menyebutnya sebagai sesuatu yang haram.
Meski begitu, mereka tetap menganggap bahwa hukum puasa pada hari tasyrik adalah makruh tahrim. Makruh tahrim merupakan kemakruhan yang hampir mendekati pada haram. Dari segi sanksinya pun makruh tahrim hampir sama dengan haram.
Larangan Puasa Setelah Idul Adha
Allah menjadikan hari tasyrik menjadi salah satu hari yang istimewa bagi umat muslim. Pada hari ini, umat muslim disarankan untuk makan, minum, serta menikmati daging kurban yang telah disembelih dan dimasak.
Hari tasyrik juga disebut sebagai hari raya bagi umat Islam, selain hari raya Idul Adha dan juga Idul Fitri. Pada hari ini, Allah menebarkan kasih sayangNya. Maka dari itu, mayoritas ulama mengharamkan untuk berpuasa pada hari ini, baik bagi mereka yang sedang di Mina atau yang sedang berada di tempat lain. Bahkan, larangan berpuasa pada hari ini bersifat mutlak.
Jadi, buat kamu yang ingin puasa sunnah Senin-Kamis pada hari ini tetap tidak diperbolehkan. Kamu juga tetap dilarang untuk melaksanakan puasa qadha karena hari tasyrik termasuk salah satu hari yang diharamkan berpuasa, walaupun sebagai pengganti puasa wajib.
Pendapat Beberapa Ulama Mengenai Puasa Setelah Idul Adha
Menurut qaul qadim (pendapat terdahulu) dan juga pendapat sebagian besar ulama, memang tidak terdapat rukhsah untuk menjalankan puasa pada hari tasyrik. Hal ini sesuai dengan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits tersebut menyatakan bahwa tidak ada sedikitpun keringanan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi mereka yang tidak menemukan hadyu. Maksudnya, puasa pada hari tasyrik memang diharamkan secara mutlak. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang sedang melaksanakan haji qiran atau haji tamattu’. Sementara mereka tidak menemukan hadyu (hewan yang disembelih guna membayar dam).
Meski dilarang untuk berpuasa, Allah tetap menganjurkan untuk memperbanyak zikir. Seperti sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang menyebutkan bahwa hari kurban dan yaumul qarr merupakan hari yang paling agung di sisi Allah. Yang dimaksud sebagai yaumul qarr yaitu hari setelah Idul Adha.
Kesimpulannya, setelah Idul Adha kita dilarang untuk melaksanakan ibadah puasa, meski itu diniatkan untuk puasa qadha sekalipun. Hal ini disebabkan karena hari tasyrik merupakan hari yang istimewa dan menjadi hari makan dan minum bagi umat muslim.
Meski dilarang untuk berpuasa, Allah tetap memerintahkan untuk memperbanyak zikir pada hari tasyrik.
Kamu bisa berqurban dengan mudah melalui Kitabisa. Selain transparan dan sesuai syariat, harga hewan qurban di Kitabisa juga sangat terjangkau. Yuk, qurban sekarang bersama ribuan OrangBaik lainnya.