Di era internet yang mengubah gaya hidup masyarakat modern saat ini, kaum muslim cenderung untuk bersedekah melalui online. Transfer dilakukan secara daring melalui bank lalu sedekah dan zakat tersebut disalurkan oleh lembaga donasi daring.
Meskipun demikian, sempat muncul polemik terkait penyaluran zakat dan bersedekah melalui online. Sebagian masyarakat mulai meragukan keabsahan akad dalam zakat online ini. Pasalnya, bila zakat dan sedekah dilakukan secara langsung atau tunai, akad dilakukan saat penyerahan zakat dan sedekah.
Sementara pada bersedekah online, pembacaan akad tersebut tentunya tidak bisa dilakukan secara langsung. Nah, jika kamu belum mengetahui bagaimana sebenarnya ketentuan sedekah online ini, simak ulasan berikut ini tentang hukum dan ketentuannya.
Mengapa Sedekah Online Kian Menjadi Tren?
Tujuan sedekah online yaitu membuat efisien waktunya agar transaksi saat sedekah bisa berlangsung tanpa harus bertemu dengan penerima sedekah. Maklum, karakter manusia modern saat ini adalah masyarakat yang mau serba instan.
- Karakter khas masyarakat zaman now adalah “time is money” (waktu adalah uang).
- Selain itu, karakter masyarakat modern saat ini merupakan karakter yang bersifat visual dan mesin. Demikian juga, visualisasi platform zakat yang terlihat menarik sedikit banyak akan berpengaruh pada kecenderungan masyarakat saat membayar zakat atau bersedekah online.
- Oleh karenanya angka pertumbuhan sedekah online dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Kenaikan angka pertumbuhan ini banyak dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang tidak terlepas dari pengaruh gawai, smartphone, dan media sosial.
Bagaimana Ketentuan Sedekah Online itu Sebenarnya?
- Berdasarkan kajian yang melibatkan sebuah rumah zakat dan ketua MUI, bersedekah online atau non tunai diperbolehkan. Hanya saja dengan catatan pemberi zakat harus berniat terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi online.
- Setelah itu, penerima zakat yaitu lembaga online akan mengirimkan SMS lewat ponsel sebagai bukti serah terima dan doa. Jadi, yang terpenting adalah niat dan pemberi zakat tidak harus bertemu dengan penerima zakat yang mendoakannya.
- Untuk sedekah memang tidak memerlukan adanya ijab kabul, maka dapat dinyatakan jika sedekah online hukumnya adalah boleh atau diterima.
Nah, dengan demikian permasalahan keabsahan bersedekah online telah dapat teratasi.
Keutamaan Bersedekah Online
Lalu apa saja keutamaan sedekah online tersebut?
- Efektif dan Efisien. Sedekah online karena bisa dilaksanakan dengan mudah dan praktis terutama terkait pencarian target bersedekah meskipun sangat jauh dari lokasi pemberi bantuan.
- Terhindar dari Sifat Riya’. Melalui sedekah online, pemberi sedekah dapat lebih menjaga keikhlasan niatnya saat bersedekah. Pasalnya, sedekah dilakukan cukup dengan mengetik jumlah uang yang disedekahkan melalui ponsel sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.
Nah, itulah penjelasan tentang ketentuan sedekah online terutama saat jelang akhir bulan Ramadan. Jika kamu termasuk masyarakat zaman now yang ingin bersedekah secara online, jangan khawatir saat ini telah tersedia platform donasi online seperti Kitabisa.
Jadi, kamu dapat bersedekah atau berzakat dari rumah saja dengan cara yang lebih mudah dan tidak repot. Silakan mengunjungi situs Kitabisa, dengan sekali klik kamu sudah bisa bersedekah dengan sah. Tidak hanya efisien dan efektif, sedekah dan zakatmu juga dapat tersalurkan pada mereka yang benar-benar membutuhkan uluran tanganmu di mana saja.
Sempurnakan ibadah dengan cara berbagi kebaikan melalui Kitabisa. Sedekah dan zakat di Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini.