- Balai Darul Arifin Al-Abati yang didirikan sejak 1963, tempat mengaji bagi santri termasuk santri lanjut usia berumur sekitar 50 s.d. 82 tahun, sempat terancam ditutup karena rusak parah.
- Hasil galang dana sebesar Rp 76.106.226 diperuntukkan pembangunan balai pengajian yang bisa diperuntukkan selain sebagai tempat mengaji dan mushola dibangun selama 41 hari sejak bulan ramadan.
- Sejak 9 Juni 2020, balai pengajian sudah dapat digunakan kembali untuk beribadah dengan lima kelas belajar, 49 santri, dan 5 orang dewan guru.
Jakarta, 19 Juni 2020 – Balai Darul Arifin Al-Abati yang didirikan sejak 1963, tempat mengaji bagi santri termasuk santri lanjut usia berumur sekitar 50 s.d. 82 tahun, sempat terancam ditutup karena rusak parah. Hasil galang dana sebesar Rp76.106.226 diperuntukkan pembangunan balai pengajian yang bisa diperuntukkan selain sebagai tempat mengaji dan mushola dibangun selama 41 hari sejak bulan ramadan. Sejak 9 Juni 2020, balai pengajian sudah dapat digunakan kembali untuk beribadah dengan lima kelas belajar, 49 santriwan/santriwati, dan 5 orang dewan guru.
Santri lansia yang terlibat bersemangat dalam renovasi mushola yang dulu dibangun tanpa pondasi dan bagian dalam yang tergenang air jika hujan.
“Meskipun kami sudah tua, kami ingin tetap belajar. Dengan bersama-saa kami bisa melakukan banyak hal. Kalau misalnya sakit juga ada yang melihat”, ujar Maturidi seorang pengurus mushola.
Kini atap yang bocor, dinding keropos dan plafon yang rusak telah diperbaiki dengan bantuan donasi dari penggalangan dana.
Renovasi balai pengajian dilakukan selama bulan puasa dan kini telah digunakan untuk mengaji bagi para santri Dyah Darul Arifin Al-Abati.
Berkat uluran tangan 1932 orang baik, donasi yang disalurkan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, berhasil kembalikan senyum para santri sehingga mereka bisa beribadah dengan nyaman. Informasi selanjutnya dapat di akses di kitabisa.com/bangunmusalasantri.