Bencana banjir bandang yang beberapa waktu lalu melanda Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat gugus tugas penanganan COVID-19 bekerja lebih keras lagi. Pasalnya, wilayah terdampak bencana sangat beresiko menjadi tempat penularan virus corona. Hal ini disebabkan karena banyak warga terdampak banjir yang akan berkumpul di pengungsian. Hal yang sama juga dirasakan oleh anggota terbantu bernama Magh***, yang rumahnya turut dijadikan posko pengungsian banjir saat itu.
Rumah Dijadikan Tempat Pengungsian Banjir Masamba
Magh*** adalah seorang guru salah satu SMP di Atap Matano, Sulawesi Selatan. Ia saat ini tinggal bersama orangtua dan kedua adiknya. Saat terjadi bencana banjir bandang beberapa waktu lalu, rumahnya dialihfungsikan menjadi tempat pengungsian. Saat itu, rumah diisi oleh 14 orang dari 4 kepala keluarga. Beberapa hari pasca banjir, beberapa orang merasakan demam dan indera penciuman tidak berfungsi. Namun mereka berpikir itu adalah hal yang wajar dialami pasca dilanda bencana.
Informasi penyebaran virus corona diawali saat salah satu kerabatnya kembali ke tempat kerja, kemudian melakukan swab test. Dari situ, diketahui bahwa hasil tesnya menyatakan positif terpapar corona. Lalu, dilakukan tracing kepada orang yang pernah kontak dengannya hingga sampai ke rumah Magh***, akhirnya semua keluarga yang pernah mengungsi di rumahnya dilakukan swab test. Sedih dan takut mereka rasakan saat pertama kali mengetahui hasil tesnya, sayangnya semua keluarga yang mengungsi di rumah Magh*** dinyatakan positif corona.
Isolasi Mandiri Usai Positif COVID-19
Setelah melihat keadaan keluarga yang baik-baik saja, akhirnya mereka semua dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri. Namun, timbul ketakutan di hati mereka jika mereka akan menerima dampak sosial. Contohnya diasingkan oleh lingkungan, seperti halnya yang terjadi di wilayah lainnya. Syukurnya, dukungan datang dari berbagai pihak. Tak hanya dari lingkungan dan pemerintah setempat, namun juga dari anggota lainnya di Kitabisa Saling Jaga. Sebagai anggota di Kitabisa Saling Jaga, Magh*** berhak untuk menerima bantuan sebesar Rp 5 juta yang dikumpulkan dari donasi sesama anggota.
Bantuan ini sangat membantu meringankan beban dirinya untuk bangkit dan tetap semangat pasca terjadi bencana beberapa waktu lalu. Tentunya bukan hal mudah saat dinyatakan terpapar corona dalam keadaan tertimpa bencana banjir sebelumnya, namun ia tetap bersyukur karena masih banyak pihak yang mengulurkan bantuan kepadanya. Nantinya, bantuan ini akan ia manfaatkan untuk membantu memulihkan keadaan pasca banjir serta untuk membantu biaya kuliah adik-adiknya dan biaya hidup keluarganya.
Langkah perlindungan yang diambil Magh*** juga bisa kamu ikuti agar kita bisa Saling Jaga. Kamu bisa memperoleh perlindungan untuk dirimu sendiri dengan berdonasi minimal Rp 10 ribu. Gabung bersama 500 ribu anggota lainnya dengan daftarkan dirimu di website Kitabisa atau dengan install aplikasinya lalu pilih Saling Jaga di halaman utama. Yuk, daftar sekarang!
Seperti Magh***, kamu juga bisa daftarkan diri dan keluarga kamu di Kitabisa Saling Jaga sebagai perlindungan kesehatan penyakit kritis dan COVID-19.