Apa Itu Sedekah Subuh dan Keutamaannya?

Sedekah subuh merupakan salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat muslim untuk dilakukan dan dirutinkan. Hal ini tidak terlepas dari keistimewaan waktu subuh itu sendiri yang penuh dengan berkah.

Dalam Islam, waktu antara terbitnya fajar sampai menjelang terbitnya matahari sekaligus menjadi waktu pergantian dari malam ke pagi (gelap menuju terang) ini mempunyai sederet keistimewaan seperti berikut.

  • QS Al Isra : 78

“Dirikanlah salat sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan dirikanlah puasa salat subuh, sesungguhnya salat subuh itu disaksikan malaikat.”

  • QS Ar Ruum : 17

“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu berada di waktu subuh.”

  • HR Al Tirmidzi oleh Al Albani dalam Al Misykah no. 971

“Siapa yang salat subuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian salat dua rakaat, maka ia mendapat pahala haji dan umrah sempurna.”

  • Syarh Shahih Muslim 6 : 36

“Pada waktu itu adalah tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.”

Selain empat ayat Quran dan hadis riwayat di atas, masih banyak dasar lainnya yang menjelaskan keistimewaan waktu subuh. Oleh sebab itu, umat muslim pun dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di waktu ini, termasuk salah satunya adalah sedekah subuh.

Pengertian Sedekah Subuh 

Sedekah subuh adalah pemberian yang dilakukan oleh seorang muslim kepada orang lain secara ikhlas dan sukarela yang dilakukan setelah salat subuh hingga terbitnya matahari. Waktu ini pun relatif singkat, yakni hanya sekitar 1 jam—bahkan kurang.

Oleh karena sedekah merupakan pemberian yang berdasarkan sukarela dan ikhlas, maka tidak ada batasan jumlah yang harus dikeluarkan. Seorang muslim bisa memberikan apa pun yang dimilikinya—tak harus berupa harta dalam bentuk uang selama tidak memberatkan dirinya.

Mengapa Sedekah Subuh Sangat Dianjurkan? 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, subuh merupakan waktu yang memiliki banyak keistimewaan dalam Islam. Maka dari itu, muslim dianjurkan melakukan berbagai ibadah dan kebaikan dalam rentang waktu yang cukup singkat ini, salah satunya adalah bersedekah.

Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda mengenai sedekah subuh sebagaimana yang tertulis dalam hadis riwayat Abu Hurairah berikut ini.

“Ya Allah, gantikan yang lebih baik bagi orang-orang yang infak di waktu subuh.”

Untuk memperoleh lebih banyak berkah, sedekah subuh juga bisa disertai ibadah lain seperti berzikir. Pun jika memiliki hajat tertentu, tak ada salahnya menyertai sedekah saat subuh dengan doa yang diharapkan dengan tulus.

Keutamaan Sedekah Subuh

Sedekah tentu bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Kamu bisa bersedekah saat matahari telah terbit, siang, sore, bahkan malam hari melalui banyak cara, baik berinfak atau berbagi kebaikan lainnya.

Kendati begitu, sedekah di kala subuh mempunyai sederet keutamaannya sendiri yang menjadikannya lebih istimewa dibandingkan sedekah di waktu-waktu lainnya. Mulai dari disaksikan serta didoakan malaikat hingga penghapus dosa, berikut adalah beberapa keutamaan sedekah subuh.

Disaksikan dan Didoakan Malaikat

Doa malaikat merupakan doa yang mustajab sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadis. Adapun alasan malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia dan tidak pernah durhaka kepada Allah—senantiasa menaati seluruh perintah-Nya dan tidak pernah melanggar larangan-Nya.

Karena itulah, banyak muslim yang berlomba-lomba kebaikan dan ingin menjadi bagian dari hamba Allah yang ikut didoakan oleh malaikat. Salah satu golongan yang mendapat kemuliaan dan didoakan malaikat adalah mereka yang menyukai sedekah, terutama sedekah subuh sebagaimana yang diriwayatkan HR. Bukhari dan Muslim.

“Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa, “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak,” sedangkan yang satunya lagi berdoa, “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang-orang yang menahan hartanya.”

Berdasarkan kutipan hadis di atas, terlihat bahwa malaikat mendoakan mereka yang bersedekah agar dipermudah dan diperlancar. Sementara itu, mereka yang justru selalu menahan harta mereka untuk membagikannya kepada orang lain (terutama yang berhak dan membutuhkan), didoakan agar ditahan pula rezekinya.

Permintaan Lebih Mudah Dikabulkan

Sedekah merupakan salah satu amalan yang membuat doa lebih mudah dikabulkan. Maka dari itu, banyak anjuran dalam Islam yang mendorong muslim untuk lebih banyak bersedekah sebagai cara untuk membuat hajat baik lebih mudah dikabulkan.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda terkait hal ini sebagaimana dalam hadis riwayat Ahmad, “Barang siapa yang ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitan, hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.”

Selain itu, ada pula hadis lain dari Muslim, “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.”

Dalam konteks tersebut, membantu yang dimaksud adalah bersedekah. Membantu pun banyak wujudnya, baik melalui harta, tenaga, maupun hal-hal lainnya yang dapat meringankan beban dan menyenangkan bagi orang lain.

Tentunya, amalan baik yang dilakukan pada waktu-waktu utama akan jadi lebih dahsyat. Berdoa di waktu subuh sembari melakukan sedekah insya Allah akan mempermudah diwujudkannya hajat. Seperti yang disampaikan sebelumnya, malaikat akan turut mendoakan sehingga sebaiknya jangan sia-siakan kesempatan ini.

Harta Menjadi Lebih Berkah dan Dibalas Berkali-Kali Lipat

Bagaimanapun, segala sesuatu yang ada di dunia hanyalah titipan Allah SWT. Artinya, harta tidak akan dibawa mati, tetapi apa yang dilakukan dengan harta itulah yang akan terbawa hingga hari akhir nanti.

Dalam hadis Riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya, “Siapakah di antara kamu yang lebih menyukai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri?” Serentak para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, tiada seorang pun dari kami, melainkan hartanya adalah lebih dicintainya.” Rasulullah kemudian bersabda, “Sungguh harta sendiri ialah apa yang telah terdahulu digunakannya, sedangkan harta ahli warisnya adalah segala yang ditinggalkannya (setelah dia mati).

Selain itu, Allah juga pernah berfirman dalam Alquran Surat Saba ayat 39, “Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 272, Allah juga berfirman, “Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.”

Ada pula dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Kutipan hadis dan ayat Alquran di atas cukup menunjukkan bahwa bersedekah tidak akan merugikan. Sebaliknya, amalan ini justru akan mendatangkan rezeki yang lebih baik.

Bukti tentang dahsyatnya sedekah dan rezeki yang kembali berlipat pun telah banyak dan akan selalu ditemui. Oleh sebab itu, sedekah hendaknya tidak dianggap sebagai kegiatan yang hanya akan memiskinkan diri.

Penghapus Dosa

Manusia tidak akan pernah luput dari salah dan dosa. Setiap hari, manusia bisa saja membuat kesalahan dan dosa sekalipun sama sekali tak disengaja dan bahkan tak benar-benar menyadarinya.

Maka dari itu, umat muslim dianjurkan untuk senantiasa berzikir dan beristighfar, terutama di waktu-waktu tertentu. Di samping itu, umat muslim juga bisa melakukan amalan lainnya seperti sedekah subuh untuk membantu menghapus dosa.

Hadis Riwayat At-Tarmidzi menyebut Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. Oleh karena itu, jangan ragu dan enggan untuk senantiasa bersedekah dengan apa pun yang bisa dilakukan dan kapan pun.

Pasalnya, tidak ada yang pernah tahu seberapa banyak kesalahan dan dosa maupun pahala yang dimiliki. Maka dari itu, buatlah sedekah—utamanya di kala subuh—menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.

Memayungi Saat Hari Kiamat

Ketika di Padang Mahsyar, matahari akan berada begitu dekat dengan manusia yang sedang menunggu ditimbang amalannya. Pada saat itu pun, setiap manusia akan merasakan panas yang luar biasa.

Namun, amalan selama di dunia dapat menjadi naungan yang memayunginya di hari akhir. Kebiasaan bersedekah menjadi salah satu yang dapat menjadi payung nantinya sebagaimana sabda Rasulullah, “Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad).

Rasulullah juga bersabda, “Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari kiamat) sampai diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.” Yazid berkata, “Abu Khair tidak pernah melewati satu hari pun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walau hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.” (HR Al=Baihaqi – Al-Hakim – Ibnu Khuzaimah).

Menjauhkan dari Siksa Kubur dan Api Neraka

Begitu memasuki alam barzah, manusia akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. Siksa kubur dan api neraka pun menjadi ganjaran atas dosa yang diperbuat.

Maka dari itu, hendaknya umat muslim membiasakan diri untuk melakukan kebaikan setiap harinya seperti sedekah subuh. Dalam hadis riwayat Tabrani disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sedekah akan memadamkan api siksaaan di dalam kubur. Di samping itu, sedekah juga akan menghapus dosa agar menjauhkan manusia dari neraka jahanam.

Hadis lain menyebutkan manfaat sedekah untuk menjauhkan diri dari api neraka. “Jauhilah api neraka, walau hanya dengan sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimat tayyibah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kelompok yang Berhak Menerima Sedekah Subuh 

Seseorang bisa melakukan sedekah—termasuk sedekah subuh—kepada siapa pun. Namun, ada beberapa kelompok yang paling berhak atau diutamakan untuk menerima kebaikan ini. Adapun mereka yang termasuk di dalamnya berbeda dengan kelompok yang berhak menerima zakat.

Keluarga Inti

Mulailah berbagi kebaikan dengan orang-orang yang berada di lingkungan paling dekat. Suami, istri, dan anak menjadi kelompok paling utama.

Bagi kepala keluarga, menafkahi keluarga memang merupakan kewajiban. Namun, apabila memberi nafkah tersebut dibarengi dengan niat ibadah, maka dapat pula bernilai sedekah. Pun bagi anggota keluarga lain yang dapat membantu, kebaikannya dapat bernilai sedekah jika dibarengi niat ibadah.

Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, “Ada empat macam dinar (harta dan penggunaannya). Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau belanjakan untuk membebaskan hamba sahaya, satu dinar engkau infakkan di jalan Allah, dan satu dinar lagi engkau nafkahkan kepada keluargamu. Yang paling utama dari keempatnya adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.”

Orang Tua dan Kerabat

Setelah keluarga inti, kelompok berikutnya adalah orang tua, saudara, atau kerabat yang masih dalam pertalian keluarga. Terlebih lagi jika ada famili yang merupakan duafa atau yatim piatu, cobalah untuk memprioritaskan mereka.

Rasulullah bersabda, “Bersedekah kepada orang miskin itu termasuk sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (keuntungan): termasuk sedekah dan (menjalin) silaturahmi.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Tetangga Dekat

Berbuat baik dengan tetangga merupakan hal yang diperintahkan oleh Islam. Salah satu cara untuk mengimplementasikan hal ini adalah dengan melakukan sedekah subuh.

Allah pun berfirman dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 36, “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” 

Utamakanlah tetangga yang memang membutuhkan bantuan seperti fakir, miskin, dan duafa. Selain itu, jika terdapat orang di sekitar rumah lainnya seperti petugas kebersihan (sampah), asisten rumah tangga, dan sebaiknya, masukkan mereka ke dalam kelompok yang diprioritaskan menerima sedekah.

Kelompok Lainnya

Selain tiga kelompok di atas, bersedekah subuh juga bisa diberikan kepada masjid maupun kelompok lain yang membutuhkan, seperti duafa, fakir miskin, yatim piatu, maupun pihak-pihak berhak yang belum disebutkan.

Pemberian sedekah subuh ini tidak hanya dapat dilakukan secara langsung, tetapi juga dapat melalui platform khusus seperti lembaga sosial di sekitar maupun platform online seperti aplikasi Kitabisa.

Saat ini, aplikasi Kitabisa telah digunakan oleh ribuan orang untuk melakukan sedekah subuh. Rata-rata, ada 1 hingga 2 donasi yang masuk per detiknya dengan waktu donasi paling ramai pada pukul 5 pagi.

Kamu pun bisa memilih program kebaikan mana pun yang sesuai dengan keinginanmu. Seperti contoh, kamu bisa berdonasi untuk membantu biaya pengobatan seseorang, renovasi panti asuhan, dana pendidikan, korban bencana alam, dan masih banyak lainnya. Kamu dapat mempelajari lebih detail informasi mengenai kebutuhan dari masing-masing campaign donasi yang ada.

Nominal yang dapat kamu keluarkan untuk ikut melakukan donasi dan sedekah subuh pun tidak mahal. Kamu bisa berbagi mulai Rp1.000 sesuai dengan kemampuan dan keikhlasanmu. Pun jika ingin menyertakan doa dalam sedekah yang dilakukan, kamu dapat menuliskannya.

Aplikasi Kitabisa akan menyalurkan dana sedekah subuh yang telah terkumpulkan ke pihak yang tepat. Kamu bisa mengikuti update mengenai penyaluran donasi tersebut melalui aplikasi.Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan dapat dilakukan kapan saja. Namun, dibandingkan waktu-waktu lainnya, subuh menjadi waktu yang diutamakan untuk berbagai kegiatan ibadah termasuk sedekah karena memiliki berbagai keistimewaan. Karena itu, tak ada salahnya untuk mulai menjadikan sedekah subuh sebagai rutinitas harian sebagai bekal hari akhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *