Waspadai Sakit Jantung: Penyebab, Gejala dan Pencegahan

Sakit jantung atau kardiovaskular masih menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia. Salah satunya adalah penyakit jantung koroner yang bisa menyerang semua umur.

 

Seperti Apa Penyakit Jantung?

Penyakit jantung adalah kondisi dimana jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada dasarnya, jantung terbagi menjadi empat ruang, yaitu serambi kanan dan kiri di bagian atas, serta bilik kanan dan kiri di bagian bawah. Bagian kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot yang berfungsi mencegah tercampurnya darah bersih (kaya oksigen) dan darah kotor (miskin oksigen).

Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang membawa nutrisi dan oksigen, sekaligus mengangkat zat-zat sisa. Jantung yang sehat didukung jaringan otot yang kuat dan mampu mengalirkan lebih dari 14.000 liter darah per hari.

Untuk lebih mengenal tentang penyakit jantung, Kitabisa mengadakan tanya jawab dengan dr. Yudistira P.S, SpPD-KKV, FINASIM (dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular). Simak ulasannya selengkapnya di artikel ini ya!

 

Jenis-jenis Penyakit Jantung

jenis sakit jantung
Sumber: rd.com

Jenis penyakit jantung beragam, diantaranya:

  • Penyakit jantung koroner atau penyempitan pembuluh darah

    Penyakit ini terjadi ketika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar dan otot-otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi lainnya. Kinerja otot jantung menjadi tidak sempurna dan jika otot jantung berhenti memompa,  maka akan timbul komplikasi berupa serangan jantung atau gagal jantung.

  • Aritmia

    Aritmia dikenal juga dengan gangguan irama jantung. Dalam hal ini, jantung bisa berdetak sangat cepat, sangat lambat atau bisa tidak teratur. Normalnya, jantung berdetak pada orang dewasa 60-100 kali per menit.

  • Kardiomiopati

    Kardiomiopati adalah sebuah kondisi dimana terdapat kelainan pada otot jantung secara struktur dan fungsi, tanpa adanya penyakit jantung koroner, hipertensi atau kelainan katup jantung. Akibatnya, jantung akan kehilangan kemampuan untuk memompa darah secara lebih efektif.

  • Infeksi Jantung

    Infeksi pada jantung bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam darah dan menyebar sampai ke lapisan jantung bagian dalam atau endocardium. Bakteri yang menyebabkan infeksi biasanya hidup di dalam mulut, saluran pencernaa, saluran kemih atau bagian atas sistem pernapasan.

  • Penyakit Katup Jantung

    Penyakit katup jantung biasanya muncul karena adanya gangguan pada salah satu atau lebih dari keempat katup jantung. Gangguan ini mengakibatkan darah sulit mengalir ke pembuluh darah selanjutnya atau sebagian justru berbalik.

 

Penyebab Sakit Jantung

penyebab penyakit jantung

Penyebab penyakit jantung beragam dan harus digolongkan dari jenis penyakit jantungnya. Secara umum, penyakit jantung disebabkan oleh faktor keturunan dan faktor risiko. Dokter Yudistira mencontohkan, bayi yang memiliki orang tua dengan riwayat penyakit jantung lebih berisiko mendapat penyakit jantung bawaan. Sementara untuk faktor risiko, penyakit jantung disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, diabetes, dan obesitas atau kegemukan.

Penyakit jantung bawaan sebenarnya bisa dilihat saat masih di kandungan dengan melakukan USG jantung. Alat dan ahlinya sudah tersedia di Indonesia. Namun, USG ini baru bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6 bulan.

Namun, penyakit jantung juga bisa disebabkan oleh kombinasi faktor keturunan dan faktor risiko. Seperti orang yang memiliki riwayat keturunan penyakit jantung ditambah gaya hidupnya yang tidak sehat akan lebih berisiko terkena penyakit jantung. Penyebab ini umumnya terjadi di usia dewasa muda karena perubahan tren gaya hidup.

 

Perempuan Jarang Berisiko Terkena Serangan Jantung

sakit jantung

Sudah menjadi keuntungan bagi wanita muda minim risiko terkena penyakit jantung. Hal ini disebabkan wanita memiliki hormon estrogen. Hormon ini yang mengatur siklus menstruasi yang bisa memproteksi perempuan dari serangan penyakit jantung, stroke, dan lain-lain.

Laki-laki tidak memiliki hormon ini sehingga berisiko lebih besar terkena serangan jantung. Namun, setelah perempuan mengalami menopause, risikonya akan sama dengan risiko serangan jantung pada laki-laki.

 

Apa Gejala Penyakit Jantung?

gejala penyakit jantung

Ada 3 gejala yang paling khas dari penyakit jantung, diantaranya nyeri dada, sesak napas, dan gangguan irama pada jantung (detak jantung tidak teratur). Akan tetapi, tidak semua nyeri dada merupakan gejala penyakit jantung.

Nyeri dada bisa juga disebabkan oleh maag, penyakit otot, rematik, atau paru-paru dan diikuti gejala umum lainnya dari penyakit itu. Jika nyeri dadanya karena sakit jantung, itu penggolongannya masuk pembuluh darah koroner.

Menurut Dokter Yudistira, koroner adalah bagian yang bertugas memberi ‘makan’ ke jantung. Kalau bagian ini tersumbat, artinya tidak ada ‘makanan’ yang masuk ke jantung dan ini yang menyebabkan dada terasa nyeri dan bisa berakibat fatal. Biasanya, nyeri dada karena sakit jantung ditandai dengan hilangnya rasa nyeri ketika mengonsumsi obat yang diletakkan di bawah lidah.

Jika keluarga memiliki riwayat penyakit jantung dan dari diri kita pribadi mengalami gejala yang disebutkan di atas, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya.

 

Pertolongan Pertama pada Orang Sakit Jantung

pengobatan sakit jantung

Jika seseorang terkena serangan jantung, yang pertama harus dilakukan adalah jangan panik. Beri ruang untuk orang tersebut alias jangan dikerubungi agar asupan oksigennya tercukupi. Selain itu, jika dia mengenakan pakaian ketat, longgarkan pakaiannya.

Orang dengan penyakit jantung yang sudah diketahui dari awal biasanya menyimpan obat dari dokter. Obat tersebut bisa kita berikan dengan diletakkan di bawah lidah untuk mengurangi rasa nyeri.

Namun dokter Yudistira menyarankan, sebaiknya orang yang terkena serangan jantung langsung dibawa ke UGD untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika terjadi sumbatan, dokter akan menyarankan untuk segera melakukan pemasangan ring. Hal ini dilakukan agar tidak meninggalkan gejala sisa yang bisa membuat lemah jantung permanen.

 

Bagaimana Pencegahan Penyakit Jantung?

Bagaimana Pencegahan Penyakit Jantung?

Semua jenis penyakit jantung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dari kecil. Seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan, mengurangi makan gorengan atau yang mengandung kolestrol tinggi dan juga junk food. Perbanyak pula makan serat dan buah.

Gaya hidup sehat juga bisa diterapkan dengan rajin berolahraga selama 30-45 menit 3 kali seminggu. Namun sebelumnya, kenali kondisi fisik kita terlebih dahulu, apakah memiliki risiko penyakit. Setiap penyakit biasanya memiliki jenis olahraga yang disarankan. Jika ingin melakukan olahraga berat, sebaiknya dilatih terlebih dahulu agar tubuh tidak kaget.

Selain itu, cukup istirahat dengan tidur 8 jam per hari. Hindari merokok karena bisa menambah risiko terjadinya sumbatan di pembuluh darah jantung.

Jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung, sebaiknya lakukan cek kesehatan ke dokter untuk mengetahui apakah memiliki penyakit jantung bawaan. Lebih cepat diketahui, maka lebih cepat untuk dilakukan tindakan dan pencegahan.

Nah, kesimpulannya dari tanya jawab kali ini adalah penting bagi kita untuk menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin. Jangan sampai ketika tua, baru menyadari pentingnya hidup sehat dan mulai menerapkannya setelah kita memiliki penyakit tertentu, salah satunya penyakit jantung.

Kamu juga bisa baca selengkapnya soal “Tanya Jawab Sakit Jantung” di Instagram Kitabisa.


Daftarkan diri dan keluarga di Kitabisa Saling Jaga sebagai perlindungan kesehatan penyakit kritis. Klik salingjaga.kitabisa.com atau klik gambar di bawah ini.

daftar Kitabisa Saling Jaga