Keberhasilan Ali Lawan Hirschprung (Penyakit Usus)

May 21, 2018
Oleh : Nisrina Darnila

Muhammad Sadeena Ali Kamnie  atau biasa dipanggil Ali adalah putra pertama dari pasangan Maya dan Bambi. Saat usia Ali menginjak 10 bulan, ia terdiagnosis memiliki penyakit hirschprung ( tidak ada saraf di ususnya). Kondisi ini membuat Ali tidak bisa BAB dari anus. Lalu bagaimana Ali menghadapinya?

Hirschprung membuat Ali harus Operasi Colostomy (pemasangan Kantong di perutnya)

Ali yang tidak memiliki saraf untuk buang air besar, membuatnya harus dioperasi pemasangan colostomy pada usianya yang baru 3 hari. Pemasangan colostomy ini dilakukan agar Ali tetap bisa buang air besar tapi melalui kantong di perutnya.

Ali terserang Infeksi Usus yang sangat berat

Halo Ali, kamu sakit apa? . Hai Kak ?, aku ga bisa buang air besar dari anus karena ga ada saraf di ususku. Terus aku juga diserang monster ? namanya enterocolitis yang bikin aku kena radang usus ??. . Sekarang, kamu udah bisa ngalahin monsternya belum? . Belum Kak ?, udah seminggu aku dirawat di ruang ICU. Monsternya nyerang ususku terus sampai infeksi, perutku jadi kembung diserang monster bandel ?. . +++ . Jangan biarkan Ali berjuang sendirian melawan monster ?, kini saatnya kita menjadi super hero menyelamatkan Ali ⚡⚡⚡. Bantu donasi untuk biaya pengobatan Ali dengan cara, klik: kitabisa.com/doauntukali. Bukan cuma donasi, kamu juga bisa kasih doa dan semangat buat Ali. Caranya: Ketik doa dan harapanmu untuk kesembuhan Ali di kolom komentar! Kata adalah doa, satu doa darimu akan sangat berarti bagi perjuangan Ali ❤ #doauntukAli #bayisakit #kitabisa #kitabisasehat #Orangbaik

A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on

Anak dengan hirschprung sangat rentan terkena penyakit entercolitis atau radang usus. Pada awal tahun lalu, Ali terdiagnosis dengan penyakit entercolitis atau radang usus. Penyakit ini terjadi diduga karena penangangan yang tidak tuntas dan berkembang menjadi sepsis.

Penyakit sepsis merupakan infeksi usus yang sangat berat, dan mengganggu fungsi organ tubuh Ali lainnya.

Rangkaian Pengobatan Ali Panjang, Sahabat Orang Tua Ali Galang Dana untuk Bantu

Saat Ali mengalami infeksi sepsis, Ali sempat mengalami penurunan HB dan trombosit hingga 30 ribu dari normalnya 150 ribu. Ali pun membutuhkan transfusi darah agar bisa melanjutkan pengobatan untuk sepsisnya. Setelah mengobati sepsis, barulah Ali bisa melakukan operasi penutupan colostomy bag agar bisa BAB secara normal melalui anus.

Mengetahui kalau proses pengobatan Ali masih sangat panjang, Annisa dan Angga ( sahabat orang tua Ali) memutuskan untuk galang dana demi kesembuhan Ali. Kedua sahabat orang tua Ali ini melakukan galang dana lewat kitabisa.com.

Lewat campaign: kitabisa.com/doauntukali , Annisa dan Angga berhasil mengumpulkan donasi sebanyak 309 juta lebih dari 831 donatur hanya dalam hitungan hari.

Operasi Ali berjalan Lancar dan Sudah Diizinkan Pulang ke Rumah

Ali bukan anak kecil biasa, ia seorang pejuang. Ia berjuang melawan radang usus. Di umur 3 hari, Ali harus dioperasi karena tak bisa BAB melalui anus. Selama 3 bulan, Ali terpaksa BAB melalui kantong kolostomi di samping perut. Tak cuma itu, Ali pernah menggigil karena suhu tubuhnya mencapai 40,6 derajat. Tapi, Ali tak menyerah, ia memilih terus berjuang. . Perjuangan Ali menginspirasi Annisa (sahabat Ibunda Ali) untuk galang dana membantu biaya pengobatan Ali. Melalui galang dana ini, Annisa berhasil mengumpulkan Rp 309 juta dari 831 donatur. Seiring dengan galang dana itu, kesehatan Ali terus membaik. Kini, Ali sudah bisa pulang ke rumah. Ia bisa menikmati bulan Ramadan dengan bermain bersama kedua orangtuanya di rumah. . +++ . Seperti Annisa, kamu juga bisa membantu keluarga/sahabat yang butuh bantuan biaya pengobatan dengan cara galang dana di Kitabisa. Konsultasi galang dana untuk bantuan biaya pengobatan silakan kunjungi: ktbs.in/tanya (link di bio) atau kirim pesan WhatsApp ke nomor 081315532353. Melalui galang dana, kamu bisa menerima donasi dari keluarga, sahabat, dan orang-orang baik yang tergerak membantu. . Kini, setelah berjuang panjang, Ali patut kita kasih hadiah. Di bulan Suci ini mari kita kasih sebuah doa sebagai hadiah untuk Ali. Doakan Ali dengan cara, ketik: “Sehat selalu Ali” di kolom komentar! . Bayangkan saat Mamanya Ali membaca komentar darimu. Wajahnya akan merona melihat begitu banyak orang baik yang sayang dan mendoakan buah hatinya. . #kitabisa #kitabisasehat #orangbaik

A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on

Setelah mendapatkan pengobatan selama 2 minggu lebih, infeksi sepsis Ali berangsur membaik. Kondisi klinis Ali juga terus membaik dan bisa melakukan operasi untuk penutupan colostomynya. Operasi penutupan colostomy ini berjalan lancar dan membuat tim dokter mengizinkan Ali untuk pulang ke rumah.

Setelah operasi, Ali tetap harus melakukan control ke dokter bedah 3 minggu setelah operasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa kembali apakah diperlukan tindakan operasi selanjutnya atau tidak.

Nah, itulah kisah inspiratif perjuangan Ali melawan penyakit hirschprung. Biaya pengobatan yang besar pun terbantun dengan adanya galang dana online yang dilakukan oleh Annisa dan Angga. Lewat galang dana di Kitabisa, kamu bisa dengan mudah berdonasi dan memberikan dukungan atau doa untuk Ali.


Seperti Annisa dan Angga, kamu juga bisa menolong keluarga, sahabat, atau siapapun yang butuh bantuan biaya pengobatan lewat galang dana di Kitabisa. Melalui galang dana di Kitabisa, kamu bisa  menerima donasi dari keluarga, sahabat, dan para donator yang tergerak membantu.

Kamu juga bisa konsultasi mengenai galang dana untuk biaya pengobatan di Kitabisa dengan cara, klik: ktbs.in/tanya atau kirim pesan WhatsApp ke nomor 081315532353.

Bagikan