Kanker paru paru merupakan salah satu penyakit yang berbahaya karena dapat mengancam nyawa seseorang. Meskipun demikian, dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker paru-paru lebih mudah untuk dicegah dan diobati. Di Indonesia, penyakit ini sangat umum ditemukan.
Berdasarkan jenis selnya, kanker paru-paru terbagi menjadi dua jenis, yakni kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paru-paru nonselkecil (NSCLC). Secara umum, kasus kanker paru-paru nonselkecil lebih banyak diderita, sedangkan kanker paru-paru sel kecil lebih sering dialami oleh perokok berat.
Penyebab Kanker Paru-Paru
Bisa dibilang merokok atau asap rokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Sekitar 85% penderita kanker paru-paru memiliki kebiasaan merokok. Namun, tidak semua penderitanya adalah perokok. Orang yang terpapar atau menghisap asap rokok pun memiliki peluang terserang kanker paru-paru.
Agar lebih jelas, simak sejumlah penyebab kanker paru-paru berikut ini.
-
Benzopyrene
Zat Benzopyrene merupakan salah satu daftar polutan berbahaya yang dapat memicu terjadinya kanker paru-paru. Benzopyrene dapat ditemukan dalam sisa hasil pembakaran, seperti asap rokok, asap pembakaran hutan, asap kendaraan, dan asap pabrik. Senyawa organik ini memiliki sifat karsinogenik, yakni sifat yang dapat mengendap dan merusak organ paru-paru hingga berlubang dan menyebabkan kanker.
-
Zat Kimia
Sejumlah pekerjaan yang erat kaitannya dengan zat kimia pun memiliki risiko terkenal paru-paru lebih besar. Pasalnya, zat kimia, seperti asbes, senyawa nikel, radon, limbah diesel, arsenik, eter chloromethyl, dan produk batubara bersifat karsinogenik. Zat ini sangat sulit terdeteksi dan mudah tercampur dengan udara yang dihirup.
-
Riwayat Keluarga dan Kesehatan
Jika di dalam keluarga Anda terdapat anggota yang pernah mengidap kanker paru paru maka peluang untuk mengalami hal serupa sangat besar. Namun, Anda dapat melakukan pencegahan dini dengan menghindari faktor risiko lain.
Selain faktor keluarga, riwayat kesehatan, seperti pernah mengidap Penyakit Paru Osbtruktif Kronik (PPOK), bronkitis kronis, dan TBC dapat memperbesar peluang terserang kanker paru-paru.
-
Pola Makan Buruk
Sebenarnya tubuh memiliki mekanisme alami untuk memperbaiki sel yang rusak akibat paparan kimia ataupun polusi udara. Namun, tubuh tidak akan mampu melakukan perbaikan jika Anda menerapkan gaya hidup tidak sehat dan memiliki pola makan buruk.
-
Lanjut Usia
Orang yang telah memasuki lanjut usia memiliki risiko terkena kanker paru-paru cukup besar.
Gejala dan Pengobatan Kanker Paru-paru
Serupa dengan penyakit lainnya, kanker paru-paru memiliki ciri khas yang ditandai dengan sejumlah gejala. Namun, gejala ini baru muncul setelah sel tumor berkembang di bagian paru-paru. Adapun gejala umum penyakit ini, di antaranya:
- Batuk kronis.
- Batuk kering yang tak kunjung sembuh.
- Nyeri dada.
- Dahak berdarah, makin banyak atau berubah warna.
- Sesak napas.
- Napas pendek.
- Bengek.
- Penyakit bronkitis sering kambuh.
Adapun gejala yang menyertainya, antara lain:
- Suara serak.
- Emosi tidak stabil.
- Lesu.
- Deperesi.
- Nafsu makan rendah.
- Berat badan menurun drastis.
- Nyeri pada tulang.
- Sering sakit kepala.
- Ujung jari membengkak dan terasa sakit.
Penanganan kanker paru-paru dipengaruhi oleh kondisi kesehatan pasien, jenis kanker yang diderita, dan seberapa parah penyebaran sel kanker. Pengobatan yang umum dilakukan adalah dengan melakukan operasi pengangkatan kanker atau menghancurkan sel kanker dengan radioterapi. Proses kesembuhan akan lebih cepat jika penyakit dideteksi sejak dini. Mengingat berbahayanya penyakit ini, mulai ubah kebiasaan buruk Anda dan terapkan gaya hidup sehat.
Jika kamu atau kerabatmu membutuhkan bantuan biaya pengobatan, jangan ragu untuk membuat galang dana di Kitabisa. Kami siap menghubungkanmu dengan jutaan #OrangBaik yang siap gotong royong membantumu.
Klik gambar untuk pelajari lebih lanjut tentang galang dana!