Kanker serviks memiliki tingkat kejadian tertinggi di antara penyakit kanker serta merupakan penyakit keganasan dengan fatalitas tertinggi. Hingga saat ini, kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak yang disebabkan penyakit kanker di negara berkembang seperti Indonesia. Kanker serviks sering terdeteksi pada stadium lanjut sehingga sering disebut juga sebagai silent disease karena gejalanya yang tidak begitu nampak.
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks biasa dikenal dengan kanker leher rahim yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel dari leher rahim mengalami pertumbuhan yang mengarah pada pertumbuhan secara tidak normal dan menginvasi jaringan lain atau organ-organ tubuh.
Faktor Penyebab Kanker Serviks
- Human Papilloma Virus (HPV)
Penyebab utama yang dapat meningkatkan resiko kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Pada sebagian besar kasus, infeksi HPV berlangsung tanpa gejala dan bersifat menetap. - Hubungan seksual dini di bawah umur 17 tahun.
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun - Multipartner seksual.
Semakin sering seseorang berganti-ganti pasangan dalam hubungan intim, maka resiko tertularnya infeksi HPV juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan terpaparnya sel-sel mulut rahim yang mempunyai pH tertentu dengan spermasperma yang mempunyai pH yang berbeda-beda pada multipatner, sehingga dapat merangsang terjadinya perubahan kearah displasia atau pekembangan jaringan tidak normal. - Merokok aktif dan pasif.
Merokok dapat menurunkan ketahanan daya tahan tubuh. Zat-zat berbahaya seperti nikotin serta “racun” lain terkandung di dalam rokok akan masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada Rahim yang merupakan awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang - Kurang menjaga kebersihan alat kelamin.
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati serta Penyakit Menular Seksual (PMS) yaitu penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks, pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin yang merupakan zat pemutih pembalut dari bahan-bahan daur ulang, serta tidak melakukan sirkumsisi (khitan) bagi laki-laki.
Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati, karena itu kanker serviks disebut sebagai silent disease. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut, seperti:
- Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
- Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Penurunan berat badan drastis.
- Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung.
- Hambatan dalam berkemih, serta pembesaran organ ginjal.
Kasus Kanker Serviks di Indonesia
Kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak penyakit kanker di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu kasus kanker serviks di Indonesia diderita oleh seorang single mother dengan dua orang anak, Mami Lin. Beliau menjalani operasi untuk pengangkatan kanker rahim 4 tahun lalu dan menjalani kehidupan bahagia bersama keluarga hingga 3 bulan lalu, beliau mulai merasakan ketidaknyamanan di bagian perut dan perubahan kebiasaan ketika buang air besar, dan perubahan dalam konsistensi tinja dan darah. Hal ini disebabkan oleh Kanker Colon yang merupakan kanker primer yang disebabkan oleh kanker serviks 4 tahun lalu namun tidak diobati dan tidak ada tindak lanjut yang diambil.
Perjuangan Mami Lin Melawan Kanker Serviks
Keinginan beliau untuk sembuh dari kanker serviks dilakukan 4 tahun lalu dengan menggunakan prosedur histerektomi radikal untuk mengangkat uterus, ovarium, tuba fallopi serta kelenjar getah bening. Namun, Kanker Colon yang disebabkan oleh kanker serviks, tidak ditindaklanjuti memberikan dampak yang baru muncul belakangan.
Operasi untuk memotong usus tempat pertumbuhan kanker sepanjang 24 cm sedang diatur oleh Rumah Sakit dan Spesialis Bedah Digestif dan saat ini dalam daftar tunggu BPJS untuk tanggal operasi yang sangat lama. Namun karena tergolong operasi besar yang harus segera dilakukan, ruang ICU, biaya operasi dan obat tidak dapat ditanggung oleh BPJS.
Kamu dapat berbagi kasih dan memberikan dukungan kepada penderita kanker yang sedang berjuang dengan cara berdonasi melalui Kitabisa.com. Bantuan dari kamu akan sangat berarti dan membantu mereka yang membutuhkan loh! Yuk donasi sekarang!
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita