Waspadai Penyakit Autoimun yang Menyerang Segala Usia

March 29, 2019
Oleh : Kitabisa

Penyakit autoimun adalah salah satu penyakit yang hingga kini belum diketahui pasti penyebabnya dan susah untuk disembuhkan. Kini ilmuwan mulai mengungkap penyebab penyakit autoimun. Penyakit autoimun muncul ketika imun atau sistem kekebalan tubuh dalam diri yang seharusnya bertugas melawan bibit penyakit dari luar tubuh malah menyerang jaringan tubuh sendiri.

 

Penelitian Terkait Penyakit Autoimun

Peneliti di National Jewish Health telah menemukan jenis sel yang menjadi peyebab penyakit autoimun. Temuan ini juga menjelaskan mengapa penyakit seperti Lupus, Multiple Sclerosis dan Rheumatoid Arthritis lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria.

Penelitian ini dilaporkan dalam jurnal Blood edisi 4 Agustus 2011. Untuk menemukan penyebabnya ini peneliti meneliti sel-sel yang lebih rentan terhadap penyakit autoimun pada tikus betina tua, tikus muda dan tua serta pada manusia. Philippa Marrack PhD, Profesor Imunologi di National Jewish Health dan peneliti di Howard Hughes Medical Institute seperti dikutip dari ScienceDaily, percaya temuan sel-sel ini dapat berguna dalam diagnosis dan pengobatan penyakit autoimun, serta dapat membantu memahami mekanisme umum yang mendasari penyakit autoimun.

 

Penyakit Autoimun Paling Banyak Menyerang Wanita?

Waspadai Penyakit Autoimun yang Menyerang Segala Usia

Beberapa penyakit autoimun termasuk Lupus, Rheumatoid Arthritis dan Multiple Sclerosis menyerang wanita 2 hingga 10 kali lebih banyak daripada laki-laki. Pada awalnya, hormon seks dianggap memainkan peran dalam penyakit autoimun.

Tim peneliti menemukan sel-sel baru ketika memeriksa kromosom X pada tikus jantan dan betina yang sehat. Peneliti menemukan jenis sel B yang belum terdeskripsikan. Sel-sel ini meningkat seiring usia tikus perempuan sehat, tetapi tetap konstan pada tingkat rendah pada tikus jantan yang sehat.

Peneliti memberikan nama untuk sel-sel ini Age-associated B Cell atau ABC. Peneliti juga menemukan tingkat ABC yang lebih tinggi pada tikus tua dan muda yang rentan terhadap penyakit autoimun. Sel-sel ini bisa mendeteksi peningkatan kadar ABC sebelum penyakit berkembang dan bahkan sebelum penyakit auto antibodi ini muncul. Hal ini menunjukkan kemampuan sel-sel ini dalam deteksi dini penyakit.

 

Ditemukan juga jenis sel yang hampir identik dalam darah pasien autoimun manusia. Pada wanita penderita Rheumatoid Arthritis, kehadiran sel-sel ini meningkat seiring bertambahnya usia. Ketika ABC habis pada tikus, tingkat penyakit auto imun turun. Hal ini memberikan rekomendasi pengobatan yang potensial untuk penyakit autoimun. National Jewish Health telah mengajukan permohonan paten pada metode depleting sel untuk mengobati penyakit autoimun.

 

Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Terserang Penyakit Autoimun

Anatoly V. Rubtsov, PhD, dari National Jewish Health mengatakan bahwa sel-sel ini tidak hanya lebih sering muncul pada perempuan, aktivasi mereka juga tergantung pada dua salinan gen yang dimiliki perempuan. Ini bisa membantu kita memahami mengapa perempuan menderita penyakit autoimun lebih sering daripada pria.

 

Penanganan Penyakit Autoimun

Waspadai Penyakit Autoimun yang Menyerang Segala Usia

Prof Harry Isbagio, SpPD-KR Guru Besar FK UI mengatakan bahwa Penyakit autoimun memang tidak pernah benar-benar bisa sembuh. Namun dengan penanganan tertentu, penyakit tersebut bisa mengalami remisi atau ditekan sehingga tidak menyebabkan masalah bagi kesehatan. Selanjutnya, ia mengingatkan untuk selalu menghindari makanan yang ditambahkan dengan bumbu instan. Sebab, pencetus autoimun adalah berbagai zat kimia, karena itu hindari pengunaan zat kimia di dalam makanan.

 

Penyakit Autoimun pada Anak-anak

Namun, penyakit autoimun tak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sistem kekebalan tubuh pada kulit Muflih Zidane Permana bereaksi terlalu kuat, sehingga melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular. Sejak berusia tiga bulan sampai sekarang, Muflih tumbuh dalam kondisi yang tak wajar. Sistem imun tubuh sendiri atau sel darah putih antibodi dan substansi lainnya yang berfungsi melawan infeksi atau protein asing.

 

Sistem imun Muflih kehilangan kemampuan untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing.  Sehingga sistem imun akan menyerang sel tubuh sendiri. Penyakit autoimun menyerang organ yang bervariasi. Salah satu organ yang sering diserang pada kasus autoimun adalah kulit. Penyakit autoimun pada lapisan dasar epidermis ditandai dengan kerusakan pada jaringan ikat dan formasi vesikula pada lapisan subepidermis. Dokter memvonis Muflih dua penyakit, yakni kelenjar tiroid dan dari autoimuimunologi. Akibatnya ia harus mengalami demam sepanjang masa. Ibundanya Sri Handayani Sekuat tenaga berjuang demi kesembuhan Muflih.

Ditulis Oleh: Ageng Wuri


Tak hanya Muflih, kamu juga bisa bantu para pejuang autoimun yang lainnya dengan cara berdonasi di Kitabisa. Kamu bisa berdonasi secara online melalui Kitabisa atau Aplikasi Kitabisa yang dapat kamu download di Google Play Store. Yuk, berbagi untuk bantu kesembuhan mereka!

banner_donasi_biaya_pengobatan

 

Bagikan