Kanker lidah merupakan salah satu kanker yang belum terlalu popular seperti kanker payudara ataupun kanker paru-paru di kalangan masyarakat. Kanker lidah terjadi karena pertumbuhan tidak terkendali dari sel abnormal di lidah. Sel yang paling sering berkembang menjadi kanker lidah adalah sel skuamosa. Kanker lidah merupakan jenis kanker mulut yang paling sering terjadi. Kejadian di setiap daerah berbeda-beda tergantung faktor yang mempengaruhi. Jumlah pasti kasus tentang kanker lidah di Indonesia belum dapat diketahui.
Kanker lidah pada umumnya lebih sering terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa anak muda tidak dapat terserang kanker lidah. Selain faktor umur, jenis kelamin juga dapat mempengaruhi kanker lidah. Laki-laki 2-4 kali lipat lebih sering mengalami kanker lidah dibanding perempuan.
Berdasarkan letaknya, kanker lidah dapat terjadi pada bagian depan lidah dan pangkal. Kanker yang terjadi pada bagian depan lidah pada umumnya lebih mudah dideteksi sejak stadium awal. Namun, berbeda dengan kanker lidah yang terjadi pada bagian pangkal lidah dimana kanker pada lokasi ini sangat sulit terdeteksi sejak dini jika tidak dengan pemeriksaan kebersihan mulut dan gigi yang teratur setiap 6 bulan sekali. Di bawah ini merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya kanker lidah serta pengobatan yang dapat dilakukan jika terkena kanker lidah.
Faktor Risiko Terjadinya Kanker Lidah
Penyebab pasti kanker lidah belum dapat diketahui dengan pasti. Beberapa orang dapat terkena kanker lidah tanpa penyebab yang jelas. Namun, ada beberapa faktor risiko dan penyebab yang meningkatkan risiko terserang kanker lidah, seperti:
- Menggunakan tembakau (rokok, cerutu, atau pipa)
- Mengunyah tembakau atau sirih
- Mengkonsumsi minuman beralkohol
- Pola makan yang tidak baik
- Kebersihan gigi, mulut, dan lidah yang buruk
- Kekebalan tubuh yang rendah karena menderita HIV
- Usia yang lebih tua
- Jenis kelamin laki-laki
- Riwayat keluarga menderita kanker lidah
- Paparan radiasi, terutama pada bagian kepala dan leher
- Iritasi dan luka pada mukosa mulut
Tembakau serta minuman beralkohol menjadi faktor risiko tertinggi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita kanker lidah. Rokok, sirih, atau produk tembakau lainnya rata-rata mengandung zat nikotin. Zat nikotin merupakan salah satu zat karsinogenik yang dapat memicu kanker serta paparan dalam jumlah yang banyak dari zat ini dapat merusak DNA sel.
Kebersihan mulut yang buruk juga dapat menjadi salah satu faktor risiko yang tinggi terkena penyakit kanker lidah ini karena berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan Indonesia menunjukan bahwa orang dengan kebersihan serta kesehatan mulut yang buruk memiliki 2,3 kali lebih berisiko mengalami kanker lidah.
Pengobatan yang Dapat Dilakukan untuk Sembuh dari Kanker Lidah
Ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk sembuh dari kanker lidah, beberapa diantaranya dibagi melalui stadium kanker yang diderita seperti:
Kanker Stadium Awal:
Pada kanker stadium awal berarti kanker berukuran lebih kecil dari 4cm dan terdapat di dalam lidah. Hal yang dapat dilakukan untuk sembuh dari kanker lidah pada tahap ini adalah:
- Operasi untuk mengangkat sel kanker dan beberapa kelenjar getah bening di leher.
- Pemaparan sinar (radioterapi) pada tenggorokan dan leher.
Kamu mungkin membutuhkan radioterapi atau kemoterapi setelah operasi pengangkatan sel kanker tersebut jika dokter yang menangani berpendapat bahwa akan ada kemungkinan tinggi sel kankermu akan datang kembali. Kemoradioterapi merupakan terapi kemoterapi dan radioterapi bersama-sama yang harus dijalankan.
Kanker Stadium Lanjut:
Kanker stadium lanjut berarti sel kanker berukuran lebih besar dari 4cm atau sel kanker telah menjalar keluar lidah menyerang jaringan lain atau kelenjar getah bening. Hal yang dapat dilakukan untuk sembuh dari kanker lidah pada tahap ini adalah sebagai berikut:
- Kemoterapi dan radioterapi bersama-sama (kemoradioterapi) pada tenggorokan dan leher.
- Operasi pengangkatan bagian dari tenggorokan (termasuk seluruh atau sebagian dari lidah) dan beberapa kelenjar getah bening dalam leher, diikuti dengan radioterapi atau kemoterapi
- Radioterapi sendiri.
Sel kanker lidah yang masih berada pada stadium awal memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan jika terdeteksi dan segera dilakukan penanganan yang cepat dan tepat. Salah satu contoh kasus kanker lidah yang sudah menyebar ke jaringan sel lainnya diderita oleh suami dari ibu Dyana Setyaningsih, yaitu Bapak Dimas atau yang kerap dipanggil papa Dim.
Pada pertengahan Mei tahun lalu papa Dim menderita sariawan di mulutnya yang tidak kunjung membaik sehingga haru diperiksakan ke Rumah Sakit. Ternyata papa Dim terdiagnosa menderita kanker lidah stadium 3. Operasi pengangkatan sel kanker itu pun dilakukan. Namun, papa Dim tetap harus menjalankan radioterapi sebanyak 35 kali serta kemo sebanyak 18 kali setelah operasi pengangkatan kanker tersebut. Meskipun biaya pengobatan ditangguhkan melalui BPJS Kesehatan, masih ada beberapa obat yang tidak termasuk ke dalam BPJS dan tentunya obat tersebut tidak lah murah.
Ditulis Oleh: Ray
Papa Dim merupakan salah satu dari sekian banyak pejuang kanker lidah di Indonesia. Kamu bisa membantu para pejuang kanker lidah dengan memberikan donasi di sini. Bantuan dari Anda tentunya sangat berarti dan membantu para penderita penyakit berbahaya yang perlu penanganan secara tepat.