Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang melanda seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia. Jumlah penderita kanker serviks menduduki urutan pertama pada penyakit yang diderita wanita di negara berkembang. Angka kejadian kasus baru di negara berkembang diperkirakan tiga kali lipat dari negara maju. Menurut World Health Organization (WHO) diperkirakan terdapat 460.000 kasus baru di seluruh dunia dimana sebanyak 75 % berada di negara berkembang. Berbeda dengan negara-negara maju, dimana angka kejadian maupun angka kematian karena kanker serviks sudah menurun berkat program skrining kanker serviks.
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks biasa dikenal dengan kanker rahim yang terjadi pada daerah rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel dari rahim mengalami pertumbuhan yang mengarah pada pertumbuhan secara tidak normal dan menginvasi jaringan lain atau organ-organ tubuh.
Baca juga:
Kenal Lebih Dekat Dengan Kanker Serviks
6 Penyebab Kanker Serviks yang Sering Dialami Penderitanya
Apa Saja Penyebab Terjadinya Kanker Serviks?
Penyebab kanker serviks adalah multifaktor, atau disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat saling memengaruhi satu sama lain. Penyebab utama yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Pada sebagian besar kasus, infeksi HPV berlangsung tanpa gejala dan bersifat menetap. Penyebaran virus HPV dapat meningkat apabila seorang perempuan melakukan hal seperti:
-
Melakukan hubungan seksual dini di bawah umur 17 tahun
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama perempuan yang telah aktif secara seksual sebelum usia 20 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim 2 kali lebih besar dibanding perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
-
Multipartner seksual
Semakin sering seseorang berganti-ganti pasangan dalam hubungan intim, maka resiko tertularnya infeksi HPV juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan terpaparnya sel-sel mulut rahim yang mempunyai pH tertentu dengan sperma-sperma yang mempunyai pH yang berbeda-beda pada pada tiap orang, sehingga dapat merangsang terjadinya perubahan kearah displasia atau perkembangan jaringan tidak normal.
-
Merokok aktif dan pasif
Merokok dapat menurunkan ketahanan daya tahan tubuh. Zat-zat berbahaya seperti nikotin serta “racun” lain terkandung di dalam rokok akan masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada Rahim yang merupakan awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang
-
Kurang menjaga kebersihan alat kelamin
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati serta Penyakit Menular Seksual (PMS) yaitu penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks, pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin yang merupakan zat pemutih pembalut dari bahan-bahan daur ulang, serta tidak melakukan sirkumsisi (khitan) bagi laki-laki.
Baca juga:
Perjuangan Nunung Melawan Kanker Serviks
Kanker Serviks yang Menjalar ke Organ Lain
Kenali Kanker Serviks
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati, karena itu kanker serviks disebut sebagai silent disease. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut, seperti:
- Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
- Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Penurunan berat badan drastis
- Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung.
- Hambatan dalam berkemih, serta pembesaran organ ginjal.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Banyak pejuang kanker yang sedang melawan penyakitnya. Kamu bisa bantu perjuangan pasien kanker lainnya dengan cara berdonasi di Kitabisa. Download Aplikasi Kitabisa yang tersedia di Play Store dan App Store untuk memudahkan kamu berbagi. Mari bantu mereka pulih kembali!