Cerita Dede dan Tanda-tanda Awal Hidrosefalus yang Dialaminya

June 26, 2019
Oleh : Kitabisa

Hidrosefalus bukanlah kondisi yang dapat dicegah. Tetapi, ada beberapa cara yang berpotensi mengurangi risiko hidrosefalus. Penyakit hidrosefalus merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika cairan menumpuk di tengkorak dan menyebabkan otak membengkak. Kerusakan otak dapat terjadi sebagai akibat dari adanya penumpukan cairan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan, fisik, dan intelektual. Oleh sebab itu, kondisi membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.

 

Cerita Dede dengan Hidrosefalus

Cerita Dede dan Tanda-tanda Awal Hidrosefalus yang Dialaminya

Adalah Dede Rusmana, sejak berusia enam bulan telah mengidap hidrosefalus. Ia tinggal di gunung bendera, Desa Jayamekar Padalarang.  Ia sangat membutuhkan popok, kain kasa, betadine dan perlengkapan setelah operasi lainya. 

Ayah bekerja di pabrik pembuatan ulekan atau cobek. Penghasilannya pun sekitar 30 sampai 50 ribu sehari. Jika Dede mengalami kejang dan muntah Ibunya yang bernama Wati, harus menempuh beberapa kilometer dengan angkot dan ojek.

Sekarang usia Dede Rusmana 2 tahun namun tidak seperti anak 2 tahun lainnya. Ia  tidak dapat melakukan apa-apa. Hanya terbaring di tempat tidur, tidak dapat menangis, dan bahkan matanya pun tidak dapat merespon. Bila tidak segera ditangani, hidrosefalus dapat berakibat fatal jika dibiarkan tanpa perawatan. Perawatan mungkin tidak mengembalikan kerusakan otak yang sudah terjadi.

Baca juga:
Kenali Penyakit Hidrosefalus Pada Kandungan
Penyakit Hidrosefalus Pada Orang Dewasa

 

Tanda-tanda Awal Hidrosefalus

Cerita Dede dan Tanda-tanda Awal Hidrosefalus yang Dialaminya

Untuk anak-anak dengan kasus khusus tersebut, pengobatan dini oleh spesialis perkembangan terapi fisik dan terapis okupasi dapat membantu pemulihan.

Hidrosefalus memiliki gejala yang sangat tampak. Tanda-tanda awal hidrosefalus adalah sebagai berikut:

  1. Adanya perubahan bentuk kepala

    Biasanya bayi yang mengalami hidrosefalus akan mengalami perubahan bentuk kepala mulai dari bagian kepala yang terlihat lebih lembut, ukuran kepala yang lebih besar, adanya lapisan lembut yang terus muncul dibagian atas kepala. Semua kondisi ini akan terlihat dengan cepat sehingga menyebabkan bayi juga terlihat dengan bentuk kepala yang tidak wajar.

  2. Bayi sering muntah

    Kemudian setelah tanda pertama muncul maka biasanya bayi juga akan lebih sering muntah. Muntah pada bayi biasanya terjadi ketika bayi sakit, demam atau terkena gangguan ringan seperti flu dan sakit pencernaan. Namun bayi yang mengalami hidrosefalus akan lebih sering muntah sehingga sulit mendapatkan makanan dan minuman. Hal ini terjadi ketika cairan terus menumpuk dan menyebabkan otak dan sistem syaraf bayi tidak bisa bekerja dengan baik.

  3. Bayi lebih rewel dan sering mengantuk

    Anak bayi yang terkena hidrosefalus biasanya juga akan lebih sering mengantuk dan sangat rewel. Bayi bisa mengalami kondisi yang tidak nyaman namun tidak bisa mengungkapkan seperti ketika bayi merasa sakit kepala atau kepala berputar. Bagian mata bayi akan mengirimkan reflek dengan lebih sering mengantuk dan tidak bersemangat.

  4. Bayi tidak mau minum susu

    Kemudian bayi yang mengalami hidrosefalus juga biasanya tidak mau minum susu atau ASI. Bayi sulit untuk menerima minuman karena merasa sakit pada bagian kepala. Terkadang ketika bayi bisa minum maka bayi akan lebih sering muntah sehingga bayi tidak mau minum lagi. Hal ini juga yang menyebabkan tubuh bayi akan lebih kurus dan berat badan bayi akan lebih cepat menurun.

  5. Kejang non epilepsi

    Bayi yang mengalami hidrosefalus juga akan lebih sering kejang. Kondisi ini terjadi ketika bagian syaraf dalam otak mengalami gangguan sehingga ada sistem syaraf yang mendapatkan tekanan terus menerus. Hal inilah yang kemudian bisa membuat bayi menderita kejang tapi bukan termasuk dalam epilepsi.

  6. Bagian mata bayi tertunduk ke bawah

    Kemudian akibat tekanan cairan pada bagian otak maka itu juga bisa menyebabkan gangguan untuk sistem syaraf mata bayi. Biasanya bagian mata bayi tidak bisa bergerak secara normal dan bola mata bayi akan lebih sering terlihat menunduk. Ini akan membuat bayi seolah-olah memang selalu melihat kebawah. Kerusakan dan tekanan cairan dalam otak bayi bisa menyebabkan kondisi bayi terus memburuk.

  7. Semua otot tubuh bayi menjadi sangat lemah

    Segera setelah semua cairan memenuhi bagian otak bayi maka bisa menyebabkan semua otot tubuh bayi menjadi sangat lemah. Semua ini dipengaruhi dari tekanan cairan dalam otak yang menyebabkan fungsi otot menjadi terganggu. Kemudian kondisi ini bisa menyebabkan bayi tidak responsif ketika disentuh dan pertumbuhan bayi yang lebih buruk.

  8. Bayi sering muntah

    Pada bayi yang sehat maka muntah setelah minum susu menjadi kondisi yang sangat wajar. Namun untuk bayi yang terkena hidrosefalus maka bayi akan lebih sering muntah. Kondisi ini juga bisa dipicu dari masalah sakit kepala, gangguan pencernaan dan bayi yang tidak bisa minum susu atau ASI dengan baik.

Ditulis Oleh: Ageng Wuri


Kamu juga bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan

Bagikan