Autoimun adalah penyakit yang berkaitan dengan sistem imun tubuh, terdiri atas sel darah putih, antibodi, dan substansi lainnya yang berfungsi untuk melawan infeksi atau zat asing lainnya. Dengan kata lain, seseorang yang menderita penyakit autoimun memiliki kondisi sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuhnya sendiri.
Dalam tubuh terdapat sistem imun yang memiliki kemampuan untuk membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing atau zat berbahaya lainnya. Namun, seseorang yang terkena penyakit autoimun kehilangan fungsi sistem imunnya. Itulah yang menyebabkan sistem imun akan menyerang tubuhnya sendiri.
Autoimun Adalah Penyakit Sistem Kekebalan
Autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel baik dalam tubuh. Penyakit ini berkembang ketika sistem kekebalan tubuh salah dalam menilai sel sehat yang ada dalam tubuh dan menganggapnya sebagai zat asing yang berbahaya.
Autoimun dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh seperti otak, saraf, otot, sendi, mata, jantung, paru-paru, jantung, dan sebagainya. Organ tubuh bertumbuh secara abnormal dan menyebabkan perubahan fungsi pada organ. Kondisi penyakit autoimun yang makin parah dapat mengakibatkan kerusakan sel jaringan tubuh dan peradangan.
Baca juga:
Dokter Dinis, Dokter yang Berdamai dengan Penyakit Autoimun
Waspada Penyakit Autoimun yang Menyerang Segala Usia
Jenis-jenis Penyakit Autoimun
-
Autoimun Hepatitis
Jenis autoimun ini menyerang sel-sel hati dan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya hati akan mengeras dan gagal hati.
-
Lupus
Penyakit lupus terjadi ketika antibodi yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan di seluruh tubuh. Umumnya, penyakit ini terjadi pada ginjal, paru-paru, sel darah, saraf, kulit, dan sendi. Lupus ditandai dengan demam, nyeri sendi, ruam kulit, sakit kepala, sariawan, nyeri dada, dan pendarahan.
-
Psoriasis
Penyakit autoimun ini ditandai dengan penumpukan sel kulit yang terjadi akibat pertumbuhan sel kulit yang sangat cepat. Hal tersebut menyebabkan kulit menebal dan menumpuk di permukaan kulit. Biasanya penderita Psoriasis akan memiliki kulit yang kemerahan, lebih tebal, bersisisk, dan terdapat beberapa bercak putih-perak, serta gatal dan nyeri.
-
Diabetes
Jenis ini menyerang sel-sel insulin, sehingga kebutuhan insulin tubuh tidak tercukupi. Akibatnya, tubuh terlalu banyak gula yang beredar dalam darah.
-
Multiple Sclerosis
Penyakit autoimun ini menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf. Multiple Sclerosis dapat menyebabkan gangguan pada otak dan saraf tulang belakang.
-
Guillain-Barre Syndrome (GBS)
Penyakit yang dikenal dengan GBS ini menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan seluruh tubuh. Penderita penyakit GBS akan kesulitan memberikan perintah pada saraf otot. GBS dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan bahkan kelumpuhan.
-
Rheumatoid Arthritis
Jenis ini merupakan penyakit autoimun yang cukup banyak ditemui. Rheumatoid Arthritis atau peradangan sendi terjadi ketika tubuh memproduksi antibodi yang menyerang pelapis sendi. Sendi akan mengalami peradangan, pembengkakan, dan juga nyeri.
-
Penyakit Graves
Jenis penyakit ini menumbuhkan kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Sehingga, penderitanya kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah, serta jantung berdebar.
Gejala Penyakit Autoimun
Sampai saat ini, penyakit autoimun belum bisa dicegah. Namun, ada beberapa gejala yang dapat dikendalikan agar tidak memperparah kondisi penyakit tersebut. Gejala dari penyakit autoimun berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Pada umumnya, penyakit ini akan menyebabkan penderita mengalami kelelahan, kesemutan pada tangan dan kaki, dan nyeri di seluruh tubuh. Beberapa dari penderita juga akan terserang sariawan, mengalami kerontokan rambut, kehilangan konsentrasi, dan ruam pada kulit.
Kasus Penyakit Autoimun
Salah satu penderita penyakit autoimun adalah Wiwiek, yang telah mengidap penyakit tersebut sejak tahun 2004. Awalnya Wiwiek didiagnosa penyakit Seronegative dan Inflammatory Bowel Syndrome. Karena terdapat peradangan pada darah, ia kemudian didiagnosa menderita Mixed Connective Tissue Disease.
Penyakit peradangan yang kompleks membuat Wiwiek harus menjalani berbagai proses pengobatan yang panjang. Dokter mengatakan penyakit autoimun Wiwiek bisa dinonaktifkan minimal selama 1 tahun dengan perawatan yang intensif. Biaya terapi yang sangat besar membuat Wiwiek akhirnya memutuskan galang dana di Kitabisa.
Lewat galang dananya di Kitabisa, Wiwiek berharap banyak OrangBaik yang membantu pengobatannya dengan cara berdonasi. Wiwiek juga ingin membantu sesama pejuang autoimun agar bisa berdamai dengan penyakitnya lewat galang dana yang dibuatnya.
Baca juga:
Mau Galang Dana atau Donasi Online? Kitabisa Solusinya
Kelebihan Galang Dana di Kitabisa
Kamu juga bisa bantu biaya pengobatan para pejuang autoimun dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!