Penyakit jantung bawaan atau yang juga kerap disebut dengan jantung bocor, menjadi jenis kelainan yang sangat mengkhawatirkan. Kelainan ini membuat kinerja jantung tidak bisa dilakukan secara optimal. Alhasil, anak tidak dapat melakukan aktivitas selincah seperti anak yang lahir dalam kondisi normal.
Kelainan jantung ini terbagi menjadi beberapa jenis, diklasifikasikan berdasarkan ukuran kebocorannya. Kamu dapat menemukan anak dengan penyakit jantung bawaan ringan yang memiliki tingkat kebocoran kecil. Selain itu, ada pula penyakit jantung bawaan sedang dan berat.
Anak yang memiliki kebocoran ringan pada jantungnya, tetap bisa beraktivitas secara normal. Hanya saja, gangguan akan muncul ketika usianya menginjak remaja. Sementara itu, anak yang memiliki kelainan jantung bocor sedang dan berat, sudah memperoleh gangguan sejak kecil. Bahkan, kelainan ini kerap menimbulkan gagal jantung.
Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Kelainan Jantung Bocor
Ada beberapa ciri yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan jantung bocor pada anak, yakni:
-
Mudah lelah
Anak yang mudah lelah bisa menjadi tanda adanya kebocoran pada jantung. Apalagi, ketika rasa lelah itu muncul ketika anak beraktivitas normal.
-
Kaki yang membengkak
Pembengkakan yang terjadi pada bagian kaki juga bisa menjadi indikator adanya kelainan pada jantung. Apalagi, ketika pembengkakan itu juga terjadi pada bagian leher serta perut.
-
Jantung bekerja ekstra keras
Pada kondisi normal, jantung akan berdetak lebih keras ketika tubuh aktif bergerak, contohnya ketika berolahraga. Namun, kalau peningkatan kerja jantung itu terjadi ketika anak beraktivitas normal, kemungkinan adanya kebocoran jantung perlu diwaspadai.
-
Sesak napas
Kebocoran pada jantung juga bisa berakibat gangguan pernapasan. Penyebabnya adalah karena oksigen tidak bisa mengalir dengan benar.
-
Murmur jantung
Murmur jantung atau munculnya suara berdesing ketika bernapas juga bisa menjadi indikator adanya gangguan jantung.
Baca juga:
Cerita Perjuangan Arsa untuk Sembuh dari Jantung Bocor
Jantung Bocor pada Bayi Mungil Ikho
Penyebab Munculnya Kelainan Jantung Bocor pada Anak
Kelainan jantung bocor dapat terjadi dalam dua tipe. Ketika kebocoran ada pada bagian serambi jantung, dikenal dengan istilah atrial septal defect (ASD). Sementara itu, kebocoran yang muncul pada bagian bilik jantung, dikenal dengan vertricular septal defect (VSD).
Para ahli kesehatan dunia tidak mengetahui secara pasti penyebab munculnya kelainan ini. Hanya saja, ada 3 faktor yang kemungkinan besar menjadi pemicu terjadinya kebocoran jantung, yakni:
-
Faktor keturunan
Anak yang dilahirkan dari pasangan orang tua yang punya kelainan jantung memiliki penyakit serupa.
-
Kelainan genetik
Anak yang lahir dengan kelainan genetik, punya risiko kebocoran jantung lebih tinggi dibandingkan anak normal. Sebagai buktinya, 50 persen anak dengan down syndrome menderita kelainan jantung.
-
Kebiasaan merokok ketika hamil
Ibu hamil yang punya kebiasaan merokok juga bisa mempengaruhi tingkat kesehatan janin. Salah satunya adalah munculnya kelainan jantung bocor pada anak.
Fakta yang cukup mencengangkan sekaligus mengkhawatirkan adalah, tingginya angka kelahiran bayi dengan kelainan jantung bawaan. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan bahwa terdapat 7 sampai 8 kasus kelainan jantung pada anak untuk setiap 1.000 kelahiran hidup di Indonesia.
Kondisi tersebut diperparah dengan jumlah dokter spesialis jantung anak yang ada di tanah air. Dari total 900 dokter jantung di seluruh wilayah Indonesia, hanya 84 di antaranya merupakan dokter spesialis jantung anak. Sangat mengkhawatirkan, bukan? Apalagi, kelainan ini kerap muncul pada anak dari kalangan masyarakat ekonomi lemah.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan jantung bocor dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!