Segala jenis penyakit yang menimpa bayi, perlu diwaspadai. Berbeda dengan orang dewasa, bayi yang sakit bakal sangat menderita. Alasan utamanya, karena bayi tidak bisa mengungkapkan secara verbal apa yang tengah dirasakannya. Apalagi, penyakit yang menimpa mereka cukup berbahaya seperti hernia. Kemunculan hernia pada bayi punya dampak yang serius. Selain bisa menimbulkan komplikasi, juga dapat berpotensi kematian.
Jenis Hernia Pada Bayi dan Penyebabnya
Hernia merupakan gangguan kesehatan yang muncul karena adanya jaringan tubuh yang menonjol secara tidak normal. Tonjolan atau benjolan tersebut dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh. Benjolan yang muncul karena hernia, bisa mengalami pembesaran dan kerap menimbulkan rasa sakit.
Ada 2 jenis hernia yang secara khusus menjadi jenis gangguan kesehatan yang sering menimpa bayi, yaitu:
-
Hernia inguinal
Jenis hernia yang satu ini bisa diketahui ketika ada benjolan pada selangkangan bagian dalam. Jenis hernia inguinal kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis, termasuk di antaranya adalah hernia medialis dan lateralis. Hernia lateralis yang memiliki kantong hernia mencapai area skrotum atau buah zakar, dikenal dengan hernia skrotalis.
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kekuatan otot pada bagian perut yang lemah. Karena itu, otot perut tidak mampu menyangga usus dan menimbulkan tonjolan yang menuju ke arah bawah. Pada banyak kasus, hernia inguinalis muncul berupa adanya pembengkakan skrotum.
-
Hernia umbilikalis
Selanjutnya, ada pula hernia umbilikalis yang kerap berupa benjolan di sekitar pusar. Jenis hernia pada bayi yang satu ini menimbulkan rasa sakit dan bakal terlihat mencolok ketika menangis, tertawa, batuk, atau mengejan. Hampir 95 persen kasus hernia umbilikalis bisa sembuh tanpa adanya operasi ketika anak menginjak usia 5 tahun. Namun, ketika bayi berusia 5 tahun masih memiliki benjolan, proses penanganannya harus dilakukan.
Penyebab Munculnya Hernia Pada Bayi
Hernia bisa terjadi pada si kecil karena kemampuan otot yang lemah dan disertai adanya tekanan terlalu besar. Biasanya, tekanan itu berasal dari bagian perut bayi, terutama bersumber dari usus. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya hernia bayi, yaitu:
-
Bayi lahir prematur
Bayi yang lahir prematur punya kecenderungan memiliki hernia lebih tinggi dibandingkan bayi normal. Penyebabnya adalah karena otot pada bayi prematur yang tidak memiliki kemampuan cukup dalam menahan tekanan dari usus.
-
Jenis kelamin
Jenis kelamin juga memiliki pengaruh pada risiko terjadinya hernia. Bayi berjenis kelamin laki-laki, punya kecenderungan lebih tinggi mengalami hernia umbilikal. Sementara itu, hernial inguinal juga berpotensi bisa menimpa bayi perempuan. Meski tak mempunyai testis, bayi perempuan punya kanalis inguinalis.
-
Cacat bawaan
Risiko terjadinya hernia bayi juga bisa disebabkan ketika terdapat cacat bawaan. Cacat bawaan ini dapat terjadi ketika kanalis inguinal tidak dapat tertutup secara sempurna setelah proses kelahiran.
Hernia yang menimpa seorang bayi bisa membuat mereka mengalami rasa sakit yang luar biasa. Apalagi, setiap tangisan, bersin, atau batuk, bisa memperburuk kondisi hernia. Oleh karena itu, penanganan hernia harus dilakukan secara cepat agar perkembangan bayi tidak mengalami gangguan.
Baca juga:
12 Hal Penting Sebelum Memberikan MPASI Pada Bayi
Apa Itu Jenis Penyakit Hernia Scrotalis?
Kamu bisa bantu mereka yang sedang berjuang melawan penyakitnya dengan berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini untuk donasi.