Skoliosis: Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Penanganannya

October 23, 2019
Oleh : Kitabisa

Skoliosis adalah masalah tulang belakang yang paling sering terjadi sesaat sebelum masa pubertas. Kondisi ini ditandai dengan melengkung atau membeloknya tulang belakang ke samping. Skoliosis biasanya disebabkan oleh berbagai kondisi khusus seperti cerebral palsy dan distrofi otot. Namun pada kebanyakan kasus, penyakit ini tidak diketahui penyebabnya. Ada sekitar 3% dari remaja di dunia yang mengalami skoliosis.

Sebagian besar kasus skoliosis yang terjadi masih dalam tahap ringan. Tapi seiring perjalanan pertumbuhan anak, kondisinya bisa semakin parah. Jenis penyakit berat bahkan berisiko melumpuhkan. Ketika kurva tulang belakang membengkok sangat parah, jumlah ruang di dalam dada jadi berkurang. Ini dapat mengakibatkan paru-paru sulit berfungsi dengan normal.

Anak-anak yang menderita skoliosis ringan dapat dimonitor secara ketat dengan sinar-X untuk melihat apakah pembengkokannya semakin buruk atau tidak. Dalam banyak kasus, tidak diperlukan perawatan khusus. Beberapa pasien mungkin memerlukan brace atau penyangga khusus untuk mencegah memburuknya lekukan yang terjadi.

Pada kasus skoliosis parah, pembedahan mungkin harus ditempuh sebagai solusi. Selain untuk mencegahnya semakin memburuk, operasi juga dapat meluruskan kembali tulang belakang yang bengkok parah akibat skoliosis.

 

Ciri-ciri Skoliosis

ciri skoliosis

Ada beberapa pertanda yang biasa muncul pada penderita skoliosis. Gejala biasanya sudah muncul saat pasien masih kanak-anak antara usia 8-10 tahun. Gejala ini bisa semakin parah seiring bertambahnya umur.

  • Bahu penderita tidak berada dalam posisi sejajar/tidak sama tinggi
  • Kepalanya seperti tidak berada di tengah-tengah tubuh
  • Salah satu bagian pinggul/pinggangnya menonjol
  • Salah satu sisi tulang rusuk menonjol
  • Ketika pasien berdiri tegak, kedua tangannya tidak berada dalam posisi sejajar di kedua sisi tubuh
  • Ketika dalam posisi membungkuk, kedua sisi punggungnya memiliki ketinggian berbeda. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat memengaruhi kepercayaan diri anak hingga dewasa.

Tidak sedikit orang dewasa yang tidak menyadari gejalanya saat masih anak-anak. Ketika semakin parah, selain gejala di atas, penderita akan merasakan kebas atau lemas di area kaki. Kesulitan berjalan, kesulitan berdiri tegak hingga kelelahan dan napas yang pendek juga kerap dialami oleh penderita skoliosis dewasa.

Baca juga:
Cerita Zayn, Pasien Penyakit Langka
Kenali Penyebab Tumor Tulang dan Cara Pengobatannya

 

Penanganan Terhadap Skoliosis

pengobatan skoliosis

Pada sebagian besar anak-anak dengan skoliosis ringan tidak memerlukan perawatan khusus dengan penyangga atau operasi. Mereka hanya perlu diperiksa secara berkala untuk melihat apakah ada perubahan pada bentuk tulang belakang mereka seiring pertambahan usia.

Meskipun ada langkah-langkah penanganan khusus untuk penderita jenis ringan, sedang hingga parah, langkah pengobatan biasanya ditentukan berdasarkan kebutuhan masing-masing individu.

Ada 2 terapi yang dapat dilakukan yakni:

  1. Braces
    Untuk penderita skoliosis sedang, dokter biasanya akan menyarankan penggunaan braces atau penyangga. Gunanya bukan untuk meluruskan kembali tulang belakang, tapi untuk mencegah semakin parahnya lekukan.
    Penggunaan braces ini dilakukan selama tulang masih belum berhenti tubuh. Saat anak perempuan mulai menstruasi atau anak laki-laki mulai mengalami pertumbuhan bulu-bulu di area tubuh, penggunaan braces bisa dihentikan.
  2. Operasi
    Operasi untuk skoliosis yang paling umum dilakukan adalah spinal fusion. Tujuannya untuk mengurangi keparahan lekukan dan mencegah tulang semakin membengkok. Ada beberapa komplikasi yang harus diwaspadai dalam operasi ini seperti pendarahan, infeksi hingga kerusakan saraf.

Untuk kasus jenis penyakit ini yang parah, operasi memang jadi jalan keluar yang paling baik. Apalagi jika pembengkokan tulang sampai mengganggu aktivitas. Punya kenalan dengan masalah skoliosis yang memerlukan operasi mendesak? Kamu bisa membantu dengan buat galang dana di Kitabisa

Bagikan