Kifosis atau punggung bungkuk merupakan salah satu kelainan pada tulang belakang manusia. Kelainan ini membuat tidak nyaman dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Tulang belakang manusia terdiri dari tumpukan tulang yang tersambung satu sama lain oleh bantalan lentur. Namun, strukturnya rentan mengalami kerusakan apabila tidak dijaga dengan baik.
Penasaran dengan kelainan tulang belakang yang satu ini? Mari ketahui pengertian, penyebab, dan jenis dari punggung bungkuk berikut ini.
Pengertian dari Kifosis
Kifosis merupakan kelainan pada tulang belakang sehingga membuat tulang melengkung dan tubuh menjadi bungkuk. Lengkungan tersebut membuat punggung bagian atas tampak membulat dan tak normal. Pada umumnya, tulang punggung setiap orang bisa melengkung sekitar 25 hingga 45 derajat. Namun, tulang belakang penderita punggung bungkuk dapat melengkung sampai 50 derajat atau bahkan lebih.
Penyakit ini biasanya tak menimbulkan masalah berarti dan tak perlu ditangani. Namun, pada kasus yang parah, punggung bungkuk dapat menyebabkan gangguan pernapasan atau nyeri. Jika kondisi sudah tidak memungkinkan, penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Gejala penyakit ini berbeda-beda tergantung penderitanya. Kondisi umum yang sering dialami, yakni perbedaan tinggi tulang belikat, perbedaan tinggi bahu kiri dan kanan, dan kepala lebih condong ke depan. Tak hanya itu, tinggi punggung atas terlihat tak normal saat membungkuk, nyeri punggung dan kaku, serta otot belakang paha terasa kencang.
Jenis-Jenis Kifosis
- Postural, yakni jenis punggung bungkuk yang paling sering menyerang remaja. Tulang belakang dapat membungkuk hingga 50 derajat atau lebih. Kondisi ini termasuk lentur dan dapat diperbaiki dengan fisioterapi rutin. Selain itu, penderita jarang merasa nyeri dan dapat berkegiatan sehari-hari tanpa terganggu. Penelitian menunjukkan bahwa postural lebih sering dialami remaja perempuan dibandingkan remaja laki-laki.
- Scheuermann, yaitu kelainan tulang belakang yang sering dialami anak-anak dan remaja. Scheuermann juga lebih sering diderita anak laki-laki daripada perempuan. Sebagian orang yang mengalami scheuermann merasa sakit dan nyeri yang luar biasa di bagian punggung bawah atau atas.
- Kongenital ialah kelainan punggung bungkuk yang telah ada sejak bayi dilahirkan. Sebelum benar-benar parah, kongenital membutuhkan penanganan bedah sesegera mungkin untuk mencegah pembungkukan yang lebih parah lagi.
Baca juga:
Cerita Zayn: Pasien Penyakit Langka Tulang Belakang
Kenali Penyebab Tumor Tulang dan Cara Pengobatannya
Penyebab Berdasarkan Jenisnya
-
Scheuermann
Scheuermann terjadi sebelum masa puber ketika tulang belakang mengalami kelainan perkembangan. Lengkungan dapat memburuk seiring pertumbuhan dan membuat penderita tak dapat berdiri lurus.
-
Kongenital
Kongenital terjadi akibat perkembangan tulang belakang mengalami kelainan selama bayi dalam kandungan. Tak hanya satu, ada banyak tulang yang berpotensi terkena kelainan ini. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan kelainan gen. Dugaan muncul karena ada beberapa kasus anak yang memiliki keluarga dengan riwayat punggung bungkuk kongenital.
-
Postural
Kondisi ini disebabkan oleh postur tubuh yang terbiasa dalam keadaan yang kurang tepat. Contohnya, ketika bersekolah, seorang remaja terlalu membungkuk ke arah meja. Tak hanya itu, membawa barang bawaan yang berat dalam tas juga bisa meningkatkan kondisi punggung bungkuk.
Sekian uraian tentang kifosis yang wajib kamu cermati. Kelainan punggung bungkuk ini dapat dicegah sejak dini, yakni dengan menjaga postur tubuh dalam posisi yang benar. Biasakan sikap ini supaya tulang belakangmu tetap berkembang dalam posisi normal. Jika kelainan ini merupakan bawaan dari lahir, konsultasikan perkembangan tulang belakang kepada ahlinya.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!