Kursi Roda untuk Hidup Teman Difabel yang Lebih Baik

Semua orang tua ingin anaknya bisa lahir dan tumbuh dengan sempurna. Sayangnya harapan itu tidak selalu bisa terpenuhi karena terkadang ada anak yang terlahir dalam keadaan difabel. Mereka memiliki gangguan atau cacat di tubuh yang membuat kehidupannya berbeda dengan anak lainnya.

Seseorang yang mengalami difabel umumnya sulit untuk bisa hidup dengan normal dan melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, karena keterbatasan yang ada, mereka hanya bisa menggantungkan hidup dari orang tua atau orang lain. Kondisi ini tentu menyedihkan dan butuh uluran tangan banyak orang.

 

Diskriminasi Difabel yang Memilukan

Menjadi difabel di mana pun, termasuk di Indonesia, tentu bukan hal yang mudah. Ada saja tekanan dari masyarakat yang menganggap kaum difabel menyusahkan atau tidak bisa banyak diandalkan. 

Difabel adalah keterbatasan diri yang jenisnya ada banyak. Ada yang terbatas secara fisik dan ada juga yang mental. Sayangnya, tidak semua orang memahami hal ini dan menganggap orang difabel sama saja dan tidak akan mampu melakukan banyak hal dalam kehidupan dan pekerjaan.

Berbagai diskriminasi terjadi baik di sekolah atau dunia kerja. Padahal seorang difabel kadang masih bisa melakukan pekerjaan secara profesional. Secara fisik mungkin mereka ada gangguan, tapi secara mental tidak ada gangguan sama sekali dan sama dengan orang normal lainnya. Tugas kita sebagai masyarakat yang lebih melek dengan difabel adalah menyadarkan banyak orang. Mereka tidak bisa menganggap difabel sebagai cacat dan tidak akan bisa melakukan apapun. Selain itu, kita juga harus bisa membantu mereka kalau memang membutuhkan.

 

Perjuangan Fitra, Teman Difabel

teman difabel

Banyak kasus difabel yang harus berakhir dengan menyedihkan. Salah satu difabel itu adalah Fitra (9). Bocah asal jambi ini tidak bisa berkembang dengan baik karena ada gangguan di otaknya. Tubuhnya menjadi lumpuh dan fungsi motoriknya mengalami gangguan.

Saat ini Fitra hanya bisa terbaring tanpa bisa melakukan apa-apa. Biaya terapi yang mahal membuat orang tuanya tidak mampu berbuat banyak. Apalagi keluarga Fitra berasal dari golongan tidak mampu. Kalau terapi dilanjutkan mereka tidak akan bisa hidup dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Untuk bisa normal dan menjalani kehidupan seperti biasa, Fitra membutuhkan bantuan kita semuanya. Kursi roda sangat dibutuhkan oleh difabel seperti Fitra dan lainnya yang tidak bisa berjalan atau mobilitasnya rendah. Dengan kursi roda mereka bisa pergi ke mana saja dengan diantar keluarga atau sendirian kalau tangannya masih bisa digerakkan.

Meski kursi roda sangat dibutuhkan, tidak semua orang mampu memilikinya. Harga alat kesehatan ini cukup mahal. Hal inilah yang melatarbelakangi Kitabisa untuk membuat program #BisaBantuDifabel.

 

Membantu Kehidupan Difabel dengan Kitabisa

#BisaBantuDifabel adalah program yang diinisiasi oleh Kitabisa untuk bantu memberikan alat bantu dan kehidupan yang lebih baik untuk teman-teman difabel. Lewat gerakan ini, kamu tidak perlu lagi memilih halaman galang dana yang ingin kamu bantu, karena Kitabisa akan membantumu memilih. Penyaluran donasi dari program ini dilakukan secara berkala. Kitabisa akan menyalurkan dana yang terkumpul kepada teman difabel yang membutuhkan bantuan.

Melalui laman program #BisaBantuDifabel, Kitabisa berharap, teman-teman difabel bisa merasakan kehidupan yang lebih baik. 

“Terkadang kita perlu bersyukur dengan kondisi yang kita dapatkan karena tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama.”

Baca juga:
Semangat Nussa untuk Teman Difabel
BisaJadiPahlawan untuk Teman Difabel

Kamu bisa bantu impian Fitra dan teman difabel lainnya untuk bisa mendapat kursi roda lewat program #BisaBantuDifabel. Klik di sini.

bantu difabel