Waspada, Kenali Penyakit TBC dan Cara Penularannya!

TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Gejala dari penyakit ini adalah pasien mengalami batuk berdahak dan terkadang mengeluarkan darah yang berlangsung hingga lebih dari 3 minggu. Kuman ini juga tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit tuberkulosis menjadi penyakit yang sering ditemui di banyak negara, terutama di negara berkembang termasuk Asia. 

Hampir sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi penyakit ini dan 33% di antaranya ditemukan di Asia. Sedangkan Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua terbanyak pengidap TBC setelah India.  Pengidap TBC di Indonesia mencapai 330.729 kasus di tahun  2015. Sementara prevalensi penyakit tuberkulosis resistan terhadap obat juga meningkat di seluruh dunia. 

 

Ini Cara Penularan Kuman TBC

penularan TBC

TBC selanjutnya menjadi infeksi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Sayangnya, tidak banyak yang menyadari tentang bahaya penyakit tuberkulosis ini termasuk cara penularannya. Apalagi saat ini obat antibiotik tidak mampu menyembuhkan penyakit tuberkulosis, diakibatkan adanya koinfeksi dengan virus HIV yang saat ini semakin menyebar luas. Oleh karenanya, rejimen deteksi dini HIV dan TBC dilakukan saling silang, yaitu pasien yang terkena penyakit tuberkulosis wajib dicek HIV, dan sebaliknya.

Berikut informasi seputar penyakit tuberkulosis yang wajib kamu ketahui, agar terjauhkan dari penyakit mematikan ini.

  • Penyakit TBC menular saat pengidap penyakit ini mengeluarkan cairan liur atau dahak dari mulutnya yang berisi kuman Mycobacterium Tuberculosis ke udara. Hal ini terjadi saat pengidap batuk, bersin, berbicara, atau bahkan tertawa dan bernyanyi. 
  • Selanjutnya kuman ini dihirup oleh orang lain karena kuman ini  dapat bertahan di udara lembap yang tidak terpapar sinar matahari selama berjam-jam. Akibatnya, orang lain yang berdekatan dan berinteraksi dengan pengidap TBC secara langsung berpotensi menghirupnya dan akhirnya dapat tertular.

 

Siapa saja yang Paling Berisiko Tertular TBC?

virus TBC

Banyaknya kuman yang dikeluarkan dari paru-paru akan memengaruhi daya penularan TBC dari pengidap penyakit ini. Jumlah kuman ini  dapat dideteksi dengan pemeriksaan dahak. Semakin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, maka semakin tinggi pasien akan menularkan penyakit tuberkulosis ini.

  • Salah satu faktor penyebab seseorang bisa terkena TBC ini sangat ditentukan oleh sistem imun tubuhnya. Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah cenderung lebih mudah terinfeksi. 
  • Mereka yang termasuk kelompok ini adalah para lansia, pengidap HIV, kanker, ginjal, diabetes, dan penyakit autoimun lain yang sistem imunnya tidak akan mampu melawan pertumbuhan bakteri, sehingga akan memiliki risiko lebih tinggi akan terinfeksi kuman tuberkulosis. 
  • Jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, akan semakin kecil kemungkinan tertular TBC. Faktanya, meskipun banyak orang telah terpapar kuman tuberkulosis ini  selama hidupnya, tetapi hanya sekitar 10% saja yang terinfeksi TBC akan terkena penyakit ini.
  • Perlu diketahui bahwa penyakit tuberkulosis ini paling banyak diderita oleh golongan penduduk yang tidak bekerja dan tidak sekolah. Selain itu, lebih banyak menjangkit laki-laki yang mencapai 60% dibandingkan wanita sebesar 40%.  Penderita kasus TBC ini pada tahun 2016,  terbanyak mereka yang berusia produktif (25-34 tahun) mencapai 18,07%, setelah itu diikuti kelompok umur 45-54 tahun mencapai 17,25 persen. 
Baca juga:
Waspada Penyakit Pneumonia yang Menyerang Sistem Pernapasan
Hal yang Perlu Diketahui Tentang Tuberkulosis

Kamu juga bisa bantu mereka yang berjuang melawan tuberkulosis dengan donasi di Kitabisa. Caranya, klik gamabr di bawah ini!

bantu biaya rumah sakit