Pernahkah kamu mendengar tentang sindrom Tourette? Sindrom ini menyebabkan penderitanya bergerak secara spontan dan tanpa disadari. Hal ini tak jarang membuat penderitanya kesulitan dalam bersosialisasi. Bahkan mereka bisa mengucapkan kata-kata yang kurang pantas tanpa terkontrol di level-level tertentu. Belum banyak yang melakukan penelitian lebih dalam terhadap sindrom ini sehingga penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Nah, ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian, gejala, dan faktor penyebabnya? Inilah jawaban singkat dan padat yang dirangkum untukmu.
Apa Itu Sindrom Tourette?
Penyakit Tourette ialah sebuah penyakit langka yang menyerang sistem saraf manusia. Penderitanya tak bisa mengontrol gerak-gerik tubuh dan ucapannya―disebut tics. Pola gerakan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, baik wajah, kaki, maupun tangan. Pada kasus lainnya, penderita Tourette dapat mengumpat, mengeluarkan suara yang tidak normal, atau mengulang-ulang ucapannya.
Tics terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari, tak dapat dikendalikan, dan berulang. Sindrom ini dapat terjadi secara serius sampai memengaruhi kehidupan orang-orang di sekitar si penderita. Nama sindrom ini berasal dari Dr. Georges Gilles de la Tourette, yaitu seorang ahli saraf dari Prancis. Dialah yang pertama kali menemukan penyakit Tourette pada seorang wanita bangsawan berusia 86 tahun.
Sindrom ini umumnya dimulai pada usia 2 hingga 15 tahun serta lebih umum diderita oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Tic umum biasanya tidak bertahan lebih dari setahun. Namun, tic dari penyakit Tourette bisa berlangsung lebih dari setahun. Tics pun tidak disebabkan oleh penggunaan zat dan obat-obatan kimia.
Bagaimana Gejalanya?
-
Tics motorik
Gerakan tics motorik biasanya muncul secara spontan atau menyentak tiba-tiba. Contohnya, mata yang berkedip-kedip, bahu naik turun, hidung yang berkedut, menggeleng atau menganggukkan kepala, dan bahkan bibir yang bergerak-gerak. Ada orang-orang yang bahkan harus memutar tubuhnya ketika tics kambuh. Pada kasus yang kompleks, penderita tiba-tiba menirukan gerakan benda, melangkah dalam pola tertentu, melompat, dan mencium suatu benda.
-
Tics vokal
Gejala ini melibatkan suara yang berulang. Tics yang sederhana biasanya melakukan hal-hal seperti berdeham, batuk, dan menirukan suara binatang. Sedangkan kasus tics yang kompleks di antaranya adalah mengulang perkataan sendiri maupun orang lain atau mengucapkan kata-kata yang vulgar dan kotor.
Baca juga:
Penyakit Langka yang Diderita Anak Berusia 3 Tahun
Kenali Penyakit Langka Sindrom Hunter
Apa Penyebabnya?
Penyebab dari sindrom ini masih belum diketahui secara pasti hingga sekarang. Ada sejumlah dugaan tentang penyebab sindrom ini, yaitu:
-
Genetik
Banyak kasus yang diperkirakan karena kelainan genetik. Anak-anak penderita penyakit Tourette diduga mewarisi orang tua mereka.
-
Sistem saraf otak
Beberapa studi menunjukkan bahwa anak dengan penyakit Tourette memiliki kecacatan fungsi, struktur, maupun zat kimia otak. Zat kimia otak yang dimaksud adalah zat kimia yang menghantarkan impuls saraf, termasuk dopamin dan serotonin.
-
Lingkungan
Penyakit Tourette bisa jadi disebabkan oleh gangguan yang dialami oleh ibu hamil, baik saat masa kehamilan hingga setelah persalinan. Gangguan bisa berupa stres yang berkepanjangan. Kondisi fisik bayi diperkirakan ikut berdampak pada kemunculan sindrom, contohnya berat badan di bawah normal. Ada pula infeksi kuman Streptococcus yang menyerang anak diduga berkaitan dengan penyakit Tourette.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, gejala, dan penyebab sindrom Tourette yang wajib kamu pelajari. Sindrom ini memang langka, tetapi mengganggu kehidupan sehari-hari bagi penderitanya. Apalagi hanya ada pengobatan untuk mengurangi gejalanya, bukan menyembuhkan secara total.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan sindrom tourette dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!