Kalau boleh memilih, setiap bayi pasti ingin dilahirkan dalam kondisi normal dengan kedua orang tua yang masih lengkap. Tapi apa daya, kehendak Tuhan tidak selalu sama dengan harapan manusia. Seorang yatim pun hanya memiliki satu pilihan, yakni menjalani hidup apa adanya.
Pengertian Yatim
Istilah yatim merupakan saduran dari Bahasa Arab. Artinya adalah seorang anak dalam usia belum baligh, yang ditinggal wafat oleh salah satu dari kedua orang tua kandungnya. Masyarakat mengenal pula istilah yatim piatu yang berarti seorang anak tanpa kedua orang tua. Bisa jadi karena dua-duanya telah berpulang atau bahkan meninggalkan kewajiban asuhnya. Seiring waktu, kemudian istilah yatim digunakan untuk menyebut anak yang kehilangan ayah, dan anak yang kehilangan ibunya disebut piatu.
Baca juga:
Ingin Berbagi Tetapi Sibuk? Ikut Santunan Anak Yatim Online Saja!
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Perintah Bersedekah untuk Anak Yatim
Anak yatim selayaknya mendapatkan perlakuan istimewa, sebab dirinya tidak dinafkahi dengan sempurna. Ajaran Islam secara khusus mengatur kedudukan mereka. Terdapat anjuran tentang anak yatim sedikitnya disebutkan 22 kali dalam kitab suci Al Quran. Nabi pun menaruh perhatian khusus kepada anak yatim. Salah satu sabda beliau, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di Surga seperti ini.” Diiringi sebuah isyarat acungan jari telunjuk dan jari tengah yang berhimpitan.
Semua orang tanpa terkecuali wajib melindungi anak yatim dan membantu pengasuhannya, tanpa memandang latar belakang suku, ras, apalagi agama. Dan jika anak yatim saja mendapat kedudukan istimewa, apalagi anak yatim yang juga penghafal Quran? Tentu akan lebih tinggi lagi derajatnya.
Kondisi Anak Yatim di Indonesia
Data terbaru dari Kementerian Agama mencatat bahwa jumlah santri di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta orang yang berasal dari sekitar 28 ribu pondok pesantren. Sebagian berstatus sebagai anak yatim, hidup dan dipelihara oleh pengurus pondok pesantren. Dan banyak pula di antara para santri ini yang hafal Al Quran.
Namun ada sesuatu yang mengejutkan. Hal itu ditemukan oleh Ustaz Luqmanul Hakim, salah satu penggagas gerakan Sedekah Akbar. Suatu ketika beliau mengunjungi sebuah pondok pesantren di daerah Pontianak. Di situlah beliau menyaksikan kenyataan bahwa para santri seringkali mengonsumsi beras tak layak.
Sang ustaz merasa prihatin melihat para santri tidak mendapatkan sarana memadai dalam menjalankan aktivitasnya. Padahal tidak sedikit di antara mereka yang berstatus anak yatim, penghafal Quran, atau keduanya. Apalagi kali ini masalahnya adalah kebutuhan primer, yakni beras yang bau, berkutu, dan kotor, sehingga tak layak dikonsumsi.
Baca juga:
Kisah Putra, Anak Yatim Piatu yang Berjualan Cilok untuk Menghidupi Kedua Adiknya
Bu Imas, Penjual Gorengan Pendiri Pesantren Yatim Piatu
Berbagi Keberkahan Bersama GIB
Kondisi anak-anak yang cukup memprihatinkan memunculkan ide, yaitu sebuah gerakan sedekah untuk memberikan beras layak bagi para santri, terutama anak yatim dan para hafiz. Gerakan tersebut diberi nama Gerakan Infaq Beras (GIB). Diawali dengan menyalurkan beras untuk satu pondok. Saat ini GIB telah berhasil memberikan santunan 100 ton lebih beras terbaik kepada puluhan ribu anak yatim dan hafiz Quran di 36 kota. Dan rencananya gerakan ini akan terus ditingkatkan hingga menjangkau lingkup yang lebih luas di seluruh dunia.
Namun mustahil GIB dapat melakukannya sendiri. Sementara dari total santri berjumlah sekitar 4 juta lebih, baru 46 ribu yang merasakan bantuan ini. Kalau melihat angka-angka tersebut, sepertinya GIB belumlah berbuat apa-apa. GIB Masih harus bekerja lebih keras lagi agar target santunan kepada jutaan santri di seluruh Indonesia bisa terpenuhi.
Untuk itulah GIB membuka peluang bagi siapa saja yang ingin ber-infak beras. Kamu juga bisa berpartisipasi, cukup dengan menyisihkan seribu rupiah per hari, atau Rp25.000,- setiap bulan. Hasil sumbangan akan digunakan untuk membeli beras terbaik Mentik Delangu, yang selanjutnya disalurkan kepada para yatim, santri, dan hafiz Quran di seluruh Indonesia.
Yuk, salurkan sedekah untuk anak yatim dan penghafal Al Quran melalui Gerakan Infaq Beras dengan berdonasi di Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini.