Sebagaimana kamu ketahui, puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dijalankan oleh muslim. Puasa Ramadhan berbeda dengan puasa sunnah karena pahalanya lebih besar. Namun, selama menjalankan puasa, kamu harus menghindari penyebab batalnya puasa. Jika tidak, maka puasa kamu tidak sah alias hanya dianggap menahan rasa lapar tanpa mendapatkan ganjaran pahala yang dijanjikan Allah SWT.
Penyebab Batalnya Puasa
Agar puasa kamu diterima oleh Allah SWT, pastikan untuk mengetahui sejumlah hal yang dapat membatalkan puasa.
Adapun penyebab batalnya puasa, antara lain sebagai berikut.
-
Memasukkan Sesuatu ke Lubang Tubuh dengan Sengaja
Memasukkan sesuatu dengan sengaja ke dalam tubuh, termasuk makan dan minum dapat membatalkan puasa. Lubang yang dimaksud adalah mulut, hidung, telinga, dan dubur. Namun, ada batasannya.
Sebagai contoh, jika kamu mengorek hidung, maka hal ini tidak masalah. Namun, jika kamu melakukan pengobatan melalui dubur, termasuk pemasangan kateter urin, maka hal ini dapat menyebabkan puasa batal. Sementara jika kamu tidak sengaja makan atau minum, maka puasa yang dilakukan tidak batal dan dapat dilanjutkan hingga waktu berbuka tiba. -
Berhubungan Badan
Melakukan hubungan badan ketika berpuasa dapat menyebabkan puasa gugur. Bagi kamu yang telah berkeluarga diperbolehkan melakukan hubungan intim setelah berbuka puasa.
Jika tetap melakukan hubungan badan saat puasa, maka kamu akan mendapatkan kafarat atau denda, yakni berpuasa selama dua bulan berturut-turut atau memberikan makanan pokok sebanyak satu mud atau setara 0.6 kilogram beras ke enam puluh fakir miskin. -
Muntah dengan Disengaja
Muntah dengan disengaja juga dapat menyebabkan batalnya puasa, termasuk menelan muntahan. Namun, apabila kamu muntah karena sakit atau hal lain yang tidak disengaja, maka puasa tetap sah dan dapat dilanjutkan hingga waktu berbuka.
-
Keluarnya Air Mani
Ketika berpuasa, pasangan yang telah menikah boleh melakukan kegiatan intim, seperti berpelukan atau berciuman. Namun, kegiatan ini dimakruhkan karena dapat menyebabkan keluarnya air mani atau ejakulasi. Selain itu, berpelukan atau berciuman juga dapat meningkatkan keinginan untuk berhubungan seksual.
Berfantasi secara sengaja juga tidak diperkenankan karena dapat meningkatkan risiko ejakulasi. Namun, jika keluarnya air mani disebabkan oleh hal yang tidak disadari, seperti mimpi basah, maka puasa tetap sah dan boleh dilanjutkan hingga waktu berbuka. -
Mengalami Haid dan Nifas
Jika seorang wanita yang tengah berpuasa mengalami haid, maka puasanya batal. Puasa boleh dilanjutkan setelah haid selesai dan telah melaksanakan mandi wajib. Wanita yang mengalami nifas setelah melahirkan dan dalam kondisi tengah berpuasa, puasanya dianggap tidak sah.
Wanita yang mengalami haid maupun nifas, wajib untuk mengqada atau mengganti puasa sesuai jumlah hari yang ditinggalkan. Misalnya, selama puasa kamu batal selama enam hari, kamu juga harus mengganti puasa sebanyak enam hari setelah Ramadhan. -
Gila atau Junun
Berakal sehat adalah syarat wajib bagi orang yang hendak menjalankan ibadah puasa, baik puasa sunnah maupun wajib di bulan Ramadhan. Hukum wajib puasa Ramadhan akan gugur jika seseorang kehilangan akal sehat atau gila.
-
Murtad atau Keluar dari Islam
Orang yang murtad atau keluar dari Islam tidak diwajibkan berpuasa. Orang yang tengah berpuasa, tetapi mengingkari keesaan Allah Swt atau hukum syariat dan berpindah agama, maka puasanya dianggap tidak sah.
Itulah sejumlah penyebab batalnya puasa yang perlu kamu ketahui. Bagi kamu yang mau menambah pahala di bulan Ramadhan, kamu bisa menyempurnakannya dengan sedekah atau zakat.
Kamu bisa menyempurnakan ibadah di bulan Ramadhan dengan cara berbagi kebaikan melalui Kitabisa. Sedekah dan zakat di Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini.