Puasa sunnah Senin-Kamis merupakan salah satu jenis ibadah yang paling banyak dilakukan oleh umat muslim. Selain pahalanya besar, puasa sunnah dapat menyehatkan tubuh. Namun, sebelum melaksanakannya, pastikan untuk mengetahui syarat sah puasa sunnah lebih dulu. Dengan begitu, puasa akan lebih optimal dan terhindar dari hal yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa.
Apa Saja Syarat Sah Puasa Sunnah?
Lantas, apa saja syarat sah puasa sunnah? Berikut uraiannya.
-
Islam
Syarat pertama untuk melaksanakan puasa sunnah maupun juga wajib adalah beragama Islam.
-
Balig
Balig merupakan batasan atau tanda seorang muslim dan muslimah telah dewasa dan dapat membedakan hal yang baik dan buruk. Tanda balig antara laki-laki dan perempuan berbeda.
Laki-laki ditandai dengan keluarnya air mani dari kemaluan saat sadar ataupun saat tidak sadar, seperti mimpi basah. Sementara perempuan ditandai dengan haid atau menstruasi. Jika anak laki-laki ataupun perempuan belum mengalami tanda tersebut padahal telah melewati batas usia balig, yakni lima belas tahun, maka puasa sunnah boleh dilakukan. -
Berakal Sehat
Orang yang berakal sehat atau tidak gila wajib boleh melaksanakan puasa sunnah. Dalam hal ini orang yang tidak berakal sehat juga bisa disebabkan mabuk.
-
Sehat
Syarat sah puasa sunnah selanjutnya adalah sehat. Orang yang tengah sakit tidak wajib ataupun disunnahkan untuk berpuasa karena dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit semakin parah.
Tata Cara Puasa Sunnah
Adapun tata cara puasa sunnah, antara lain sebagai berikut.
-
Membaca Niat
Di malam hari atau sebelum terbit fajar, ucapkan niat puasa sunnah. Tanpa niat, puasa kamu tidak akan dianggap sebagai ibadah.
-
Makan Sahur
Kendati tidak wajib dilakukan, sahur ketika puasa sunnah juga diberi ganjaran pahala. Selain itu, sahur dapat memberi energi dan mengurangi rasa lapar di siang hari sehingga kamu bisa beraktivitas seperti biasa.
-
Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan
Agar puasa tidak batal, kamu harus menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, muntah dengan sengaja, atau berhubungan badan dengan pasangan. Kamu juga dianjurkan untuk menahan diri dari hal yang bisa mengurangi pahala puasa, seperti berbohong, melakukan maksiat, dan bergunjing.
-
Berbuka
Setelah menahan lapar, kamu boleh berbuka puasa ketika azan Magrib berkumandang. Menyegerakan berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis merupakan salah satu sunnah puasa.
Sedekah Sempurnakan Ibadah Puasa
Selama berpuasa, disarankan untuk melakukan banyak kegiatan positif, seperti bersedekah. Mengapa? Sedekah merupakan sumber kekayaan. Bersedekah tidak akan membuat kamu jatuh miskin, justru membuatmu semakin kaya. Sedekah juga akan mendekatkan kamu dengan Allah SWT.
Bersedekah ketika berpuasa dapat melipatgandakan pahala,menghapuskan dosa, membebaskan seseorang dari siksa kubur, hidup lebih berkah dan bahagia, menjauhkan diri dari siksa api neraka, dan memanjangkan umur.
Di era modern ini, sedekah dapat dilakukan secara online, tanpa harus datang langsung. Selain praktis, cara ini menghemat waktu dan tenaga. Namun, pastikan untuk memilih lembaga penyalur sedekah tepercaya. Salah satu yang paling direkomendasikan adalah Kitabisa. Melalui Kitabisa, kamu dapat menyalurkan berdonasi dan zakat pada orang-orang yang berhak menerima. Kitabisa memastikan bahwa seluruh dana yang masuk bebas dari penipuan dan akan disalurkan kepada penerima.
Kamu bisa menyempurnakan ibadah puasa dengan cara berbagi kebaikan melalui Kitabisa. Sedekah dan zakat di Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini.