5 Gejala Kanker Otak Stadium Awal yang Perlu Diketahui

Kanker merupakan penyebab kematian utama kedua yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. Di Indonesia sendiri masalah penyakit kanker antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut.

Otak, sebagai salah satu organ tubuh yang memiliki potensi terkena kanker berfungsi sebagai pusat sistem saraf pada manusia. Secara lebih luas, otak merupakan pusat pengendalian seluruh tubuh kita, otak mengatur sebagian besar koordinasi gerakan, perilaku, keseimbangan di dalam tubuh, dan berbagai fungsi lainnya.

 

Apa Itu Kanker Otak?

Cermati 5 Gejala Kanker Otak yang Perlu Diketahui Sejak Dini

Kanker otak adalah sekumpulan massa sel-sel otak yang tumbuh secara abnormal, di luar kendali. Sebagian besar kanker otak dapat menyebar melalui jaringan otak, tetapi jarang menyebar ke area lain dari tubuh. Pada kasus tumor otak jinak, saat mereka tumbuh, mereka dapat menghancurkan dan menekan jaringan otak yang normal lainnya, yang dapat berakibat pada kelumpuhan ataupun fatal.

banner_donasi_biaya_pengobatan

Hal yang menjadi masalah utama pada pasien kanker otak maupun tumor otak ini adalah seberapa cepat mereka menyebar melalui bagian otak/syaraf tulang belakang lainnya dan apakah tumor ataupun kanker tersebut bisa diangkat dan tidak dapat kambuh lagi. Kanker otak dan syaraf tulang belakang pada orang dewasa berbeda dengan pada anak-anak.

 

Gejala Kanker Otak Stadium Awal Secara Umum

5 Gejala Kanker Otak Stadium Awal yang Perlu Diketahui Sejak Dini

Otak memiliki bagian dan fungsi yang berbeda-beda, sehingga gejala yang timbul ketika terjadinya kanker otak pun menjadi berbeda-beda pula. Gejala umum kanker otak tergantuk pada bagian mana kanker otak itu tumbuh, namun secara umum menunjukkan gejala sebagai berikut.

    1. Gejala Serebral Umum

      Salah satu gejala kanker otak stadium awal ini berupa terjadinya perubahan mental ringan atau disebut juga psikomotor asthenia. Yang termasuk gejala serebral umum ini adalah terjadinya kehilangan spontanitas. Perubahan mental ringan ini bisa dirasakan oleh kerabat dekat penderita. Contoh perubahan mental ringan adalah mudah tersinggung, suka emosi, pelupa, labil, pelambatan aktivitas mental dan sosial serta kehilangan inisiatif dan spontanitas. Kemungkinan juga ditemukan kecemasan dan depresi.

    2. Nyeri Kepala

      Para ahli memperkirakan bahwa 1% penyebab terjadinya nyeri kepala adalah karena terjadinya kanker otak. Fakta bahwa 99% sakit kepala tidak disebabkan oleh kanker otak mungkin terdengar sangat melegakan. Sakit kepala paling sering disebabkan oleh stress, migraine atau adanya sebab lain seperti sinusitis dan lainnya.

      Namun, penelitian di Amerika mengungkapkan bahwa pada setiap 4.000 orang yang mengalami sakit kepala, ternyata ada 1 orang yang benar menderita tumor. Sifat dan terjadinya nyeri kepala ini bervariasi. Mulai dari yang ringan dan episodik berkala, sedang, bahkan sampai gejala kanker otak nyeri kepala berat dan berdenyut. Gejala kanker otak nyeri kepala ini umumnya pada malam hari terasa bertambah berat.

    3. Muntah

      Gejala kanker otak stadium awal salah satunya dengan terjadinya muntah ditemukan pada 30% kasus kanker otak di dunia. Pada umumnya gejala kanker otak muntah ini disertai dengan nyeri kepala.  Jika terjadi nyeri kepala yang disertai dengan muntah maka perlu diwaspadai bahwa hal ini bisa saja merupakan gejala awal kanker otak.

    4. Kejang

      Apabila kejang terjadi pada ciri-ciri berikut, maka perlu diwaspadai bahwa ini merupakan gejala awal kanker otak:
      – Bangkitan kejang pertama kali terjadi pada usia lebih dari 25 tahun
      – Mengalami post iktal paralisis atau kelemahan sementara setelah bangkitan kejang terjadi
      – Mengalami status epilepsi atau kejang berulang yang disebabkan oleh gangguan kelistrikan pada susunan saraf otak
      – Resisten atau tahan terhadap obat-obat epilepsi.

      Kejang merupakan gejala tumor atau kanker otak yang terjadi pada 25% kasus kanker otak stadium awal dan ditemukan lebih dari 35% pada kasus stadium tingkat lanjut. Serta diperkirakan terdapat 2% penyebab terjadinya bangkitan kejang adalah adanya tumor atau kanker otak. Yang paling perlu diwaspadai adan dicurigai merupakan penyebab tumor atau kanker otak apabila kejang terjadi pada status epilepsi.

    5. Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)

      Gejalanya berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah serta terjadi penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan akan ditemukan pupil udem atau adanya cairan berlebihan pada pupil.

 

Kasus Kanker Otak di Indonesia5 Gejala Kanker Otak Stadium Awal yang Perlu Diketahui Sejak Dini

Meski tergolong jarang, kanker otak bisa terjadi pada semua umur. Menurut data WHO pada tahun 2018, kasus kanker di Indonesia hampir mencapai 350 ribu. Dari kasus tersebut, kanker otak menempati urutan ke-17 dengan penderita lebih dari 5000 orang. Salah satu kasus kanker di Indonesia diderita oleh Muhammad Ardan Alfatih, anak laki-laki berusia 4 tahun 3 bulan yang sekarang sekolah TK A. Saat ini Ardan sedang berjuang melawan penyakit Kanker Otak Chordoma.

Gejala awal yang Ardan alami ketika usianya menginjak 7 bulan adalah Ardan sulit menengok karena lehernya sulit digerakkan. Ardan pun mulai jatuh sakit, bangun pun kepalanya terasa sangat berat. Setelah 5 hari berbaring dikasur, Ardan dibawa ke rumah sakit dan pada tanggal 26 September 2017, Ardan didiagnosa terkena Infeksi lambung. Beberapa hari terbaring di rumah sakit dan tidak mengalami perkembangan, orang tua Ardan membawanya ke rumah sakit lain untuk mendapat CT Scan dan Ardan terdiagnosa Tumor Otak Chordoma.

banner_donasi_biaya_pengobatan

 

Perjuangan Ardan Melawan Kanker Otak

Setelah didiagnosa terkena tumor otak dan mendapatkan perawatan selama 5 hari, diruang perawatan Ardan sempat gagal nafas beberapa detik dan kejang-kejang sebanyak 3 kali. Beberapa hari kemudian, Ardan diharuskan masuk ruangan Highcare di Rumah Sakit Fatmawati, 1 tingkat dibawah ICU.

Dokter menyarankan Ardan untuk segera dioperasi karena tumornya mengandung cairan Hidrosefalus, di mana cairan menumpuk dan menekan otak sehingga otak tidak ada udara. Pada tanggal 26 Oktober 2018, operasi VP Shunt dilakukan untuk mengeluarkan cairan di dalam otak Ardan. Operasi ini dipasang alat dalam otak dan selangnya menyambung keleher perut hingga pembuangan akhir di pencernaan.

Pasca Operasi VP Shunt, Ardan dinyatakan boleh pulang oleh dokter dan mendapatkan perawatan di  rumah, masih dengan menggunakan alat NGT yaitu alat bantu makan dari hidung menuju lambung. Baru istirahat 2 hari di rumah Ardan mengalami serangan jantung dan dilarikan lagi ke ICU RS Fatmawati karena sel kanker sudah menyebar ke bagian paru-paru. Saat ini Ardan belum juga melakukan operasi pengangkatan tumor karna kondisi Ardan melemah.

 

Keadaan Kanker Otak Ardan Saat Ini

Saat ini Ardan sedang berjuang melawan sel tumor ganas atau kanker otak chordoma stadium 4 dan sudah 5 hari di ambang koma. Bila ia bisa melewati masa komanya ia akan segera dirujuk dokter ke RS Kanker Dharmais untuk pengangkatan tumor otaknya, dengan berbagai macam resiko seperti kelumpuhan, buta, dan lainnya karena tumor tersebut berada di organ tubuh yang sangat riskan yaitu batang otak.

Ditulis Oleh: Shelia Lauvita


Kamu juga bisa bantu para pejuang pasien kanker lainnya dengan cara berdonasi di Kitabisa atau Aplikasi Kitabisa. Dengan berdonasi, kamu bisa bantu meringankan biaya pengobatan mereka. Klik di sini! Bantuan dari Anda tentunya sangat berarti dan membantu para penderita penyakit berbahaya yang perlu penanganan secara tepat.

banner_donasi_biaya_pengobatan