Mbah Parno mendapatkan hadiah sebuah rumah dari Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-73 pada tanggal 4 Januari 2019 lalu. Hadiah tersebut diberikan atas pengabdian Mbah Parno kepada Masjid Istiqlal, Jakarta.
Suparno atau yang kerap disapa Mbah Parno telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun pada Masjid Istiqlal. Berawal dari seorang kuli pasir di kampung, Mbah Parno mengadu nasibnya di Jakarta sebagai kuli bangunan Masjid Istiqlal. Bisa dikatakan Mbah Parno adalah salah satu saksi awal mula didirikannya Masjid Istiqlal hingga sekarang.
Perjalanan Mbah Parno ke Jakarta
Mbah Parno berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Keadaan ekonomi yang cukup sulit memaksa Mbah Parno merantau ke Purwakarta sebagai seorang kuli truk pasir saat masih remaja.
Setelah bertahun-tahun di Purwakarta, Mbah Parno pergi ke Jakarta bersama truk pasirnya. Setibanya di Jakarta, Mbah Parno melihat adanya proyek pembangunan di daerah bekas Taman Wilhelmina. Proyek besar tersebut adalah pembangunan Masjid Istiqlal.
Baca juga:
Semangat Dadang Dirikan Yayasan Mentari Hati
Kebaikan Hati AIPDA Turono
Keikutsertaan Mbah Parno dalam Pembangunan Masjid Istiqlal
Mbah Parno akhirnya memutuskan untuk menjadi kuli pembangunan Masjid Istiqlal. Meskipun melelahkan, Mbah Parno selalu cekatan dan sigap dalam melakukan pekerjaannya. Ia merasa senang karena bisa terlibat dalam proses pembangunan masjid tersebut.
Tak lama setelah Masjid Istiqlal berdiri dan siap digunakan, Mbah Parno diangkat menjadi pegawai masjid dengan tugas utama mengantar surat. Sebelumnya, Mbah Parno juga pernah menjadi pelayan arsitek Masjid Istiqlal, Frederich Silaban.
Namanya untuk menyambung hidup, apa saja saya lakukan yang penting halal.
Baca juga:
Medali Ryuji untuk Adit
Eko Setyo Asih, Mengabdikan Dirinya untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Pengabdian Mbah Parno untuk Masjid Istiqlal
Mbah Parno dan keluarga saat ini tinggal di Kemayoran. Setiap harinya Mbah Parno berjalan kaki dari rumahnya menuju Masjid Istiqlal. Meskipun menempuh jarak kurang lebih 4 km, Mbah Parno tetap semangat dan tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya.
Mbah Parno sudah tidak diwajibkan datang setiap hari oleh pihak masjid, mengingat usianya yang sudah menginjak 90 tahun. Ia hanya diwajibkan datang seminggu satu kali. Namun, Mbah Parno tetap datang setiap harinya untuk membantu merapikan barisan solat Masjid Istiqlal.
https://www.instagram.com/p/Bse7msunzML/?utm_source=ig_web_copy_link
Hadiah Kecil untuk Pengabdian Mbah Parno
Mendengar semangat Mbah Parno, Kementerian Agama RI memberikan sebuah hadiah untuk beliau. Pada Hari Amal Bhakti (HAB) ke-73 Kementerian Agama 2019, Mbah Parno mendapatkan berkah berupa sebuah rumah. Bantuan rumah yang berlokasi di Panorama Kemang, Desa Tegal, Parung, Bogor, Jawa Barat tersebut diberikan langsung oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin pada hari Jumat 4 Januari 2019. Pihak Kementerian Agama RI menyatakan bahwa rumah ini adalah bentuk penghargaan atas kesetiaan Mbah Parno pada Masjid Istiqlal.
+++++
Jika kamu mengetahui sosok inspiratif yang sedang butuh bantuan, kamu bisa bantu mereka dengan cara galang dana di Kitabisa. Untuk buat galang dana, silakan klik: ktbs.in/galangdana