Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Era digital memudahkan siapapun untuk mengirimkan segala informasi ke publik. Salah satunya mengabarkan berita donasi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, baik lantaran keadaan yang menjerat seperti kemiskinan, penyakit yang membuat penderita membutuhkan banyak biaya untuk sembuh, atau bahkan korban bencana alam seperti yang beberapa kali terjadi di Indonesia.

Dikarenakan berbagai alasan itulah, maka tumbuhlah lembaga crowdfunding yang gemar membuka penggalangan dana melalui media sosial. Bahkan, orang-orang pun mulai melancarkan aksi serupa dan menjadikannya sebagai cara tercepat untuk mendapatkan uang. Memanfaatkan kebaikan orang lain untuk berbagi dengan menghabiskan untuk keperluan pribadi.

Mewaspadai Penipuan Pada Donasi Online

Agar Anda dapat terhindar dari penipuan berkedok badan amal palsu untuk menarik dana dari para dermawan, ada baiknya Anda memahami dan memperhatikan 7 hal berikut sebelum mengirim sedikit rezeki melalui donasi online.

  1. Kenali dulu lembaga penyalur donasi

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Menjamurnya program donasi online, membuat Anda harus ekstra lebih teliti lagi. Mengingat, banyaknya kasus penyalahgunaan donasi menggunakan media internet yang berakhir pada penipuan, lantaran dana yang terkumpul dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Salah satu yang membuat penggalangan dana melalui media online begitu menggiurkan para pencuri adalah banyaknya orang yang lebih senang berbagi dengan cara yang simpel dan mudah. Tidak perlu harus repot membeli barang dan mengantarkan langsung, cukup dengan melakukan transfer maka proses berbagi rezeki sudah terasa sempurna. Seperti pemikiran 43 orang yang menjadi responden survei Majalah Femina, yang lebih memilih berdonasi dengan uang daripada dalam bentuk barang atau melakukan aksi terjun ke lapangan langsung.

Namun, kemudahan tersebut justru mendatangkan peluang yang terasa menguntungkan dan menjanjikan bagi para penipu. Untuk itu, Anda harus mewaspadai dengan langkah-langkah berikut:

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

  • Cari tahu nama lembaga penggalang dana, alamatnya, serta nomor telepon. Bila perlu, Anda dapat mencari review dari donatur yang pernah memasukkan uangnya pada lembaga tersebut. Bila pengumpulan sumbangan tersebut diadakan oleh individu, maka kenali terlebih dahulu dengan menjadi temannya melalui sosial media. Cari tahu lingkup pertemanannya dan jadilah stalker cerdas yang mampu mendekati tanpa harus ketahuan.
  • Cek pula kegiatan penyaluran bantuan yang diadakan. Bila memang rutin seperti tiap bulan, atau setengah tahun sekali, Anda dapat mempercayakan dana yang dimiliki pada lembaga tersebut. Pasalnya, begitu dana sudah berhasil disalurkan, akan ada bukti yang diberikan kepada setiap donatur dalam bentuk laporan PJ atau bahkan gambar-gambar kegiatan.
  • Anda dapat pula mengecek situs resmi dari lembaga penghimpun dana untuk orang-orang yang tengah membutuhkan uluran tangan para donatur. Pastikan website tersebut memberikan keterangan lengkap mulai dari asal mula lembaga, siapa pendiri di balik lembaga tersebut, para tokoh yang akan menyalurkan dana Anda, serta catat ke mana dana-dana tersebut akan disalurkan nantinya.
  1. Cari tahu latar belakang calon penerima dana

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Umumnya, dalam pembukaan donasi online, akan ada sosok yang akan diberikan bantuan. Baik dalam bentuk perorangan maupun jumlah banyak. Alasan mengapa Anda harus dengan sukarela menjadi donaturnya pun akan diceritakan dalam bentuk narasi panjang. Bahkan, foto-foto terkait calon penerima dana pun akan diberikan sebagai bukti.

Dari sanalah Anda dapat mengecek kebenaran penggalangan dana tersebut. Di era yang semakin canggih ini, Anda dapat menelusuri nama calon penerima sumbangan, baik melalui mesin pencari maupun media sosial. Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari penipuan berkedok derma melalui jaringan internet.

Agar tidak masuk dalam perangkap para penipu yang mengatasnamakan penggalangan dana, Anda dapat menyalurkan sedikit rezeki yang didapat pada Kitabisa. Ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan Anda di sana. Bukan hanya karena cerita di balik para penerima sumbangan, tetapi juga kredibilitas yang dimiliki lembaga tersebut dalam menyalurkan dana. Dijamin uang yang Anda sedekahkan tidak akan hilang atau dimakan pribadi oleh orang-orang di balik penggalangan dana tersebut.

  1. Perhatikan rekening yang menjadi tujuan berdonasi

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Menambah tingkat kewaspadaan dalam berbagi rezeki, perhatikan rekening yang dipakai untuk pengumpulan dana. Bila lembaga, kembali pada nomor pertama untuk memastikan kredibilitas lembaga sehingga anda dapat mempercayakan uang padanya.

Minta surat-surat izin terkait tindakan mengumpulkan dana dari para donatur, yang umumnya dikeluarkan oleh Dinas Sosial. Akan tetapi, bila ternyata nama pengumpul sumbangan adalah nama individu, pastikan bila ada laporan dari setiap dana yang masuk dari para donatur dan meminta laporan pertanggungjawaban dari kegiatan penggalangan dan penyaluran dana yang pernah dilakukan.

Bila ternyata si penghimpun enggan memberikan dengan berbagai alasan, lebih baik urungkan niat untuk memberikan sumbangan. Lebih baik Anda serahkan pada masjid atau kotak infak pembangunan yayasan di sekitar lingkungan yang sudah pasti akan terpakai dengan tepat daripada menyerahkan pada seseorang yang dengan bangga mencuri dengan mengatasnamakan kebaikan.

Tidak pula disarankan untuk Anda mengirim uang kepada orang atau lembaga yang tidak dikenal kinerja dan kredibilitasnya melalui transfer antar bank atau jasa pengiriman uang. Dikarenakan tidak adanya jaminan yang semestinya (liability protection) ketika terjadi penipuan.

  1. Hati-hati dengan email spam berisi ajakan berdonasi online

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Tidak sedikit derma palsu dilakukan melalui email yang dikirimkan pada calon korban. Dalam badan pesan tersebut akan tertulis penjelasan terkait cerita calon penerima yang dibuat semenarik mungkin agar orang mau percaya.

Anda akan diarahkan untuk mengklik tautan yang ada pada laman pesan tersebut dan nantinya akan diarahkan pada sebuah situs milik penghimpun dana. Selanjutnya Anda akan mendapatkan keterangan lebih lanjut bagaimana cara untuk berdonasi, seperti apa latar belakangnya, yang bisa jadi semua hanya rekayasa belaka yang diambil dari berbagai situs lain secara asal untuk menarik minat calon korban.

Bahkan, bisa jadi situs tersebut ternyata adalah replika website terkenal (scam) yang dibuat semirip mungkin agar tidak membuat orang curiga. Ketika Anda sudah memasuki situs tersebut, maka para penipu bisa dengan leluasa mengumpulkan data-data pribadi Anda melalui virus yang telah dikirimkan lewat tautan tersebut.

Untuk itu, berhati-hatilah dengan email apa pun yang masuk ke dalam kotak surel Anda. bila memang dari lembaga yang asing dan belum pernah bersinggungan sebelumnya, cari tahu organisasi tersebut. Periksa surat perizinannya pada Kementerian Sosial, sebab setiap lembaga resmi akan memperoleh izin dari pihak Kemensos untuk beroperasi. Jangan lengah dan terjebak dengan karangan cerita yang dibuat.

  1. Waspadai nama domain yang dipakai

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Selayaknya para penipu yang sibuk mengirim SMS berhadiah pada calon korbannya, para penipu yang membentuk badan amal palsu pun akan berusaha membuat situs dengan domain murah untuk menarik calon korban agar percaya. Akan tetapi, biasanya domain yang dipakai berbentuk aneh dan tidak lazim. Sebut saja, bantuananda.xyz, katrinahelp.co.id, atau sejenisnya.

Terlihat dari nama domain yang tidak biasa, dapat dipastikan bila penggalangan dana tersebut tidak resmi alias penipuan berkedok penyaluran bantuan. Jangan mudah terkecoh dengan nama yang dibuat semirip mungkin bila tidak ingin uang yang seharusnya dapat membantu para calon penerima yang memang tengah membutuhkan justru disalahgunakan oleh orang-orang haus kekayaan sehingga menghalalkan segala cara, sekalipun harus mencuri.

Selain itu, Anda pun dapat memastikan jika situs buatan tersebut adalah palsu atau bukan dengan meminta pendapat pada orang terdekat yang dirasa dapat dipercaya, mengenai aksi donasi online tersebut. Kemudian cek pula menggunakan Scam Adviser, sebuah situs yang dapat mengecek situs tersebut resmi/asli milik sebuah lembaga atau hanya sekadar replika buatan yang dibuat semirip mungkin.

  1. Pastikan situs untuk berbagi aman

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Ada beberapa situs donasi online yang memberi kemudahan dengan melakukan pengiriman dana melalui form yang sudah disediakan di dalam website tersebut. Anda hanya perlu memasukkan data pribadi mulai dari nama, nomor rekening atau kartu kredit, hingga berapa nominal yang hendak disalurkan. Hal tersebut memang lebih mudah karena Anda tidak perlu melakukan transfer melalui bank. Cukup di rumah dan berbagi pun selesai.

Akan tetapi, Anda harus hati-hati ketika melakukan pengisian data. Pasalnya, data pribadi yang baru saja masuk ke situs badan amal palsu tersebut bisa jadi justru disalahgunakan untuk hal-hal buruk seperti penipuan lainnya yang nantinya dapat merugikan Anda. Termasuk di antaranya digunakan untuk pencurian dana melalui kartu debit maupun kredit. Untuk itu, selain memastikan jika situs penggalangan bantuan adalah resmi dan asli, cek pula keamanannya untuk memastikan bebas spyware atau mesin pencuri data-data.

  1. Bila ada yang mencurigakan, segera lapor

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Ketika dari keenam hal tersebut ada yang janggal sedikit saja, segera laporkan pada pihak berwajib. Minta mereka untuk menindaklanjuti sebagai kejahatan di dunia maya. Bila Anda sudah terlanjur melakukan pengisian data pada form yang disediakan situs milik badan penghimpun dana palsu tersebut, segera laporkan pada bank tempat Anda menyimpan dana. Minta pihak bank untuk segera melakukan pemblokiran kartu dan memberikan informasi bila ada transaksi mencurigakan. Hal ini berlaku ketika Anda menyumbang melalui kartu kredit yang mana dana diambil secara langsung, bukan melalui transfer antar bank atau jasa pengiriman uang lainnya.

Baca juga:
Yuk, Cari Tahu Manfaat Seputar Galang Dana Online!

 

Bila Anda sudah terlanjur mentransfer sejumlah uang ke pihak penipu yang mengumpulkan dana dari para dermawan, segera laporkan pula kepada pihak berwenang. Meski uang Anda tidak kembali, tetapi penipuan dapat segera dihentikan, sehingga korban lain dapat selamat.

Tips Agar Memilih Lembaga Penyalur Donasi yang Tepercaya

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Setelah melakukan ketujuh langkah untuk menghindari penipuan berkedok penggalangan dana melalui media online, berikut ada tips bagaimana memilih lembaga penyalur donasi yang tepercaya. Dengan mencermati hal-hal tersebut, uang yang Anda berikan benar-benar akan disalurkan ke penerima sesuai pada deskripsi yang ditunjukkan saat kampanye di media sosial.

  1. Datangi alamat yayasan jika memungkinkan

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Untuk sebuah lembaga yang mengadakan penghimpunan dana dalam jumlah banyak, tentu memiliki sebuah identitas resmi. Bahkan, ada situs sebagai penunjang untuk memberi informasi kepada para calon dermawan yang akan memberikan bantuan. Dalam situs tersebut, tentu akan ada alamat dan kontak yang dapat dihubungi.

Dari informasi kontak tersebut, Anda dapat mendatangi alamat lembaga atau yayasan tersebut jika memungkinkan. Bila memang tidak, hubungi kontak yang tertera, tetapi dengan teman sebagai pendamping, demi menghindari penipuan melalui hipnotis yang sering kali digunakan para penipu untuk menekan sisi emosional calon korban.

  1. Lebih baik melalui lembaga punya kenalan daripada milik orang asing

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Untuk menghindari kasus penipuan berkedok donasi, Anda dapat mencari lembaga-lembaga penyalur bantuan di lingkungan sekitar atau milik kenalan dan teman yang sudah dipercaya. Meski tidak dilakukan secara rutin, tetapi Anda tahu bagaimana bentuk kegiatannya, bahkan dapat terjun ke lapangan secara langsung untuk ikut membantu dan merasakan nikmatnya berbagi bersama kaum duafa.

Sementara jika hanya memasrahkan pada lembaga asing yang tidak diketahui kredibilitasnya, bukan hanya penipuan yang didapat, tetapi ketenangan batin pun tidak ada, lantaran cemas dan takut uang tersebut tidak digunakan dengan baik.

  1. Jangan mudah percaya dengan cerita di baliknya

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Memiliki empati tinggi memang baik. Karena Anda dapat merasakan penderitaan orang dan memiliki tingkat kepekaan yang tinggi. Akan tetapi, Anda pun harus waspada. Jangan sampai empati dan simpati yang dimiliki justru menjadikan diri sebagai korban penipuan.

Untuk itu, ketika ada penggalangan dana, pahami dan kenali betul siapa-siapa yang terlibat di dalamnya. Jangan percaya begitu saja hanya karena membaca cerita di baliknya. Bisa jadi, itu hanya karangan belaka untuk menarik simpati pada dermawan yang ingin berbagi.

  1. Lakukan pada satu tempat tepercaya

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Agar niat untuk berbagi  Anda tidak sia-sia, percayakan uang Anda pada lembaga penyalur bantuan yang sudah tepercaya. Dalam hal ini, Anda dapat langsung menyedekahkan sebagian rezeki pada Kitabisa. Di sana Anda dapat memilih sendiri penerima yang akan diberikan bantuan, bahkan mengecek seberapa banyak dana yang sudah terkumpul dan review dari para donatur lain, memahami alasan mengapa mereka mau memberikan dana untuk orang yang tidak dikenal tersebut.

Cara pengumpulan dana yang transparan, menjadikan Anda tenang dan tidak akan ragu lagi untuk kembali menyalurkan bantuan di lain waktu. Selain itu, ada banyak kisah nyata yang memang memerlukan uluran tangan Anda.

Baca juga:
Kitabisa Penipu? Cek Ini Untuk Memastikan

 

Itulah hal-hal yang harus Anda waspadai ketika hendak menyalurkan donasi melalui media online baik lewat lembaga crowdfunding, yayasan, atau bahkan individu yang memuat berita penggalangan dana di media sosial.

Takut Tertipu? Pahami 7 Hal Sebelum Donasi Online

Teliti dan hati-hati, itulah kuncinya. Menjadi seorang stalker yang cerdas dengan berpura-pura berteman di dunia maya dengan para penyalur pun dapat dilakukan. Hal tersebut hanya untuk mengetahui seberapa meyakinkan orang tersebut untuk mendapat kepercayaan mengurus uang yang akan Anda berikan untuk dibagikan kepada orang-orang dhuafa yang membutuhkan. Jangan sampai niat baik justru berakhir buruk, lantaran keegoisan dan keserakahan si penghimpun dana.

Bila masih ada ketakutan, cukup salurkan dana yang dimiliki pada kitabisa.com agar dapat jatuh ke tangan yang tepat. Meski hanya sedikit, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Semoga informasi singkat tersebut bermanfaat dan tidak ada lagi korban lain maupun kasus seperti Cak Budi tempo lalu akibat pengumpulan dana bantuan melalui jaringan internet. Selamat berbagi bersama orang yang membutuhkan. Jangan ragu untuk terjun langsung agar lebih bermanfaat dan dapat melihat langsung seperti apa keadaan penerima bantuan.

Kalau sudah merasa aman, yuk mulai berdonasi online di kitabisa.com. Klik gambar di bawah ya!
banner_donasi_umum