Transplantasi Hati untuk Pejuang Atresia Bilier

Nahda Naira Dini Alifah merupakan pejuang Atresia Bilier sejak usia 14 bulan. Ayah Nahda terpaksa berhenti bekerja untuk merawatnya, padahal biaya pengobatan Nahda sangatlah besar. Karena itu, untuk kesembuhan Nahda orang tuanya membuat galang dana di Kitabisa.

Bayi mungil yang biasa dipanggil Nahda ini divonis menderita Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah penyakit yang menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu menuju ke hati. Pada saluran tersebut, cairan empedu yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat-zat sisa pencernaan tidak dapat berjalan dengan baik. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di hati dan menyebabkan fungsi hati berkurang atau mengalami kerusakan.

 

Kondisi Atresia Bilier Nahda

Transplantasi Hati untuk Pejuang Atresia Bilier, Nahda

Atresia Bilier yang diderita Nahda menyebabkan hatinya sulit membuang racun dari dalam tubuh. Hal tersebut membuat racun-racun menyebar ke seluruh tubuh Nahda dan perlahan hati Nahda kehilangan fungsi sebenarnya. Seluruh tubuh dan mata Nahda pun menguning. Setelah melakukan pemeriksaan biopsi, diketahui bahwa hati Nahda sudah sampai pada kondisi rusak berat tahap 4b (sirosis hati). Satu-satunya pengobatan yang harus dilakukan adalah transplantasi hati.

 

Transplantasi Hati untuk Penderita Atresia Bilier

Transplantasi Hati untuk Pejuang Atresia Bilier, Nahda

Transplantasi hati dilakukan ketika organ hati tidak berfungsi dengan baik atau mengalami gagal fungsi. Proses transplantasi dimulai dengan mengambil organ hati dari pasien dan menggantinya dengan hati yang berasal dari donor. Sebelum melakukan transplantasi hati, beberapa pemeriksaan dan tes harus dilakukan agar dokter dapat memutuskan kesiapan proses operasi.

Nahda tidak perlu kesulitan mencari pendonor yang ingin memberikan hatinya untuk Nahda. Ayah Nahda, Edi Purnomo, bersedia memberikan hatinya untuk Nahda. Bagi Edi yang paling terpenting adalah kesembuhan Nahda. Meskipun telah mendapatkan pendonor hati, Nahda harus meningkatkan kondisi gizi serta kesehatannya. Berdasarkan pemeriksaan poli gizi, Nahda mengalami gizi buruk sehingga perlu melakukan perbaikan gizi.

Baca juga:
Ulang Tahun Raya untuk Sesama Balita Pejuang Atresia Bilier
Galang Dana untuk Pengobatan Atresia Bilier

 

Perjuangan Nahda untuk Sembuh dari Atresia Bilier

Transplantasi Hati untuk Pejuang Atresia Bilier, Nahda

Selain perbaikan gizi, beberapa persyaratan lainnya untuk cangkok hati juga perlu disiapkan dan dilakukan. Calon pendonor harus melakukan screening dan pemeriksaan lab, Nahda harus mendapatkan imunisasi tambahan dan mengkonsumsi susu khusus. Proses tersebut tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan beberapa pengobatan tidak ditutupi oleh BPJS. Belum lagi dengan biaya akomodasi lainnya. Beruntung, orangtua Nahda mendapatkan bantuan dari para OrangBaik yang telah berdonasi. Lewat galang dana yang dibuat oleh Ayah Nahda, ribuan orang membantu biaya pengobatan Nahda.

Hingga saat ini, galang dana yang untuk Nahda telah mengumpulkan donasi lebihd ari Rp 100 juta. Orang tua Nahda rutin menyebarkan halaman galang dananya melalui media sosial, salah satunya Facebook. Dengan begitu, semakin banyak OrangBaik yang membantu dan berdonasi untuk kesembuhan Nahda.

Setelah kondisi Nahda dinyatakan membaik dan segala proses praoperasi telah siap, tanggal transplantasi hati pun ditentukan. Pada tanggal 5 April 2019, Nahda dan ayahnya berhasil melakukan operasi cangkok hati. Operasi Nahda berjalan lancar. Namun, ia masih membutuhkan banyak dana untuk perawatan pascaoperasi seperti pembelian susu khusus, pampers, cek laboratorium, dan biaya akomodasi lainnya.

 

Kondisi Nahda Setelah Operasi

Transplantasi Hati untuk Pejuang Atresia Bilier, Nahda

Pascaoperasi cangkok hati, Nahda masih harus melakukan beberapa pemeriksaan. Setelah kondisinya dirasa membaik, ia dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan umum untuk tahap pemulihan. Saat ini, mata Nahda sudah tidak menguning karena telah melakukan transplantasi hati dari sang ayah.

Dukungan dan semangat dari keluarga membawa Nahda berhasil melewati berbagai proses pengobatan dan perawatan. Saat ini, Nahda sudah diperbolehkan pulang. Meskipun begitu, ia harus terus melakukan kontrol rutin ke rumah sakit setiap 1 minggu sekali. Kontrol tersebut dilakukan untuk mengetahui kestabilan kondisi tubuh dan fungsi hati Nahda. Semoga kondisi Nahda semakin hari semakin membaik, aamiin..


Seperti orang tua Nahda, kamu juga bisa bantu keluarga, teman, atau kerabat yang butuh bantuan biaya pengobatan dengan cara galang dana di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!